Seorang guru SMA gundah

krn dituduh macam-macam. Beliau curhat pas aku memberi pelatihan pembuatan soal tes dlm rangka mempersiapkan ujian nasional. Intinya, ada orang yg mempertanyakan kok siswa X bisa dapet nilai bahasa Inggris tertinggi di sekolah itu padahal anaknya biasa-biasa aja. Beliau merasa dituduh memberi bocoran jawaban soal ujian nasional, padahal sebetulnya tidak begitu.
Memang orang yg ember

selalu punya waktu utk membicarakan keburukan orang lain, meskipun keburukan itu bisa saja bukan fakta.

Aku tau beberapa orang yg giat dan semangat cari-cari kekurangan orang, terus dibesar-besarkan sehingga menjadi masalah yg gede. Hal sepele bisa jadi malapetaka. Kalo pun akhirnya terbukti apa yg mereka omongkan sama sekali tidak benar

, dg tenangnya mereka bilang 'oh ternyata ga begitu ya' sambil ketawa kecil

seolah-olah itu bukan sesuatu yg ditanggapi serius. Hoah, aku takjub

liat attitude mereka. Rupanya mereka tidak sadar bahwa mereka telah memfitnah orang. Kayaknya mereka merasa berhak utk memfitnah yang bersangkutan karena mereka memang tidak suka orang itu, jadi nurut mereka boleh dong menjelek-jelekkan nama ybs.

Aku sendiri sering jadi korban fitnah mereka, baik hal kecil maupun besar. Modus operandinya selalu sama, belagak sok nge-friend, deket-deketin, tapi di belakang nusuk, nebarkan berbagai macam fitnah.

Tapi ngga masalah, dideketi pun aku bakal menjauh. Ngapain befriend tukang fitnah, bukan levelku lah yauw.

Tapi aku sungguh bersyukur kalo difitnah, karena menurut al Qur'an ganjarannya adalah ampunan dan pahala. Udah dosanya diampuni, dapet pahala lagi.

Bahkan yg aku dengar (aku belum nemu landasannya) orang yg ngefitnah bakal menanggung dosa orang yg difitnah. Oh, so sweet.

Kalo ini emang benar, berarti dosaku bakal ditanggung mereka donk? Semoga ini memang benar.

Semoga mereka ambil semua dosaku, dan aku diberi bonus ampunan & pahala.

Amin.

Aku tidak ambil pusing mereka memfitnah berapa kali. Yg jelas, kalo ada orang omong ngga bener gitu aku semakin terpacu utk menulis karya ilmiah. Rasanya aku kok tertantang membuktikan bahwa aku tidak seburuk yg mereka fitnahkan. Hmmm udah dapet calon karya ilmiah nih.
- Nonwords as a consequence of inaccuracies in speech segmentation.
- Nobility, lies and sacrifice in Somerset Maugham's "Mr. Know-All."
- The effects of native and foreign language subtitles in videos on EFL learners' listening comprehension.
OK, setelah ini langsung nulis. Dan 'tuk tukang fitnah, ngemberrrrrrrrrrr

terus aja yah. Silahkan berkubang dalam kegelapan.

Loser.
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.