Offal

Apa itu offal? Bentuk bulat telur? Bukan! Itu kan oval.

Offal itu jerohan hewan ternak (sapi, kambing, ayam, bebek, dll), plus bagian tubuh hewan selain daging, misalnya telinga, hidung, dll.

Dulu pernah ada temen dr Amrik berkunjung ke Indonesia. Dia ingin nyoba makanan khas Indonesia yg enak-enak. Aku usul supaya dia nyoba makanan kesukaanku, soto babat. Kujelaskan kalo soto itu makanan berkuah kaya sop, dan babat itu bagian dalam sapi yg rupanya seperti handuk. Dia langsung menampakkan wajah jijik. Hahaha...ternyata orang Amrik betul-betul tidak terbiasa makan jerohan. Wong babat aja dia ngga tau kok, malah jijik gitu.

Memang di negara barat jerohan plus kikil-cingur-dll tidak dimakan, karena menurut mereka jerohan itu kotor dan tidak layak dimakan. Makanya aku geli juga ketika baca artikel kuliner di Newsweek ttg masakan offal. Si wartawan mengulas berbagai hidangan 'tidak umum' yg disajikan di restoran kelas atas, berupa jerohan yg dimasak berbagai cara dan dijual dg harga yg fantastis. Dia menulis kira-kira begini: berani nggak makan otak, hati, kepala, usus dan bagian lain dari sapi, ayam, kambing dll? Bagi orang barat ini mungkin seperti tantangan di Fear Factor!

Kalo buat aku, ya ngga masalah. Aku suka makan otak sapi goreng, sambal goreng ati sapi/ayam, krupuk rambak yg notabene kulit kambing, gule kikil, sate usus sapi (di warung Kiroman, mmmm...), paru goreng, soto babat, dan buanyaaaak lagi masakan jerohan. Kalo bisa aku makan jerohan tiap hari aja, wong rasanya enak. Sayang seribu sayang, sekarang aku harus mengerem keinginan utk makan jerohan berhubung usia sudah memasuki tahap uzur. Jerohan mengandung kolesterol dan lemak yg sangat tinggi sehingga rasanya gurih banget, tapi juga tidak sehat banget.

Jadi aku sarankan ke wartawan Newsweek, makan jerohan itu seperti ikut tantangan di Fear Factor bukan karena melahap sesuatu yg menjijikan, tapi karena menghadapi resiko tinggi kena berbagai macam penyakit yg berhubungan dg konsumsi lemak & kolesterol berlebihan.