Thursday, September 23, 2010
Questions :D
Bertaun-taun lalu seorang temen pernah tanya, apa aku pernah nyoba Yahoo Answers. Dia anjurkan aku utk nyoba krn asik katanya, dapat jawaban macem-macem dari orang seluruh dunia. Waktu itu aku ga tertarik, ku pikir apa asiknya nanya di internet.
Eh...kemarin aku kok justru ketawa kepingkel-pingkel sendirian gara-gara Yahoo Answers. Iseng kumasukkan kata kunci Chris Noth di search box, dan aku liat banyak sekali pertanyaan diajukan oleh orang seluruh dunia ttg aktor cakep ini. Dari sekian pertanyaan, ada beberapa yg betul-betul lucu. Ini dia:
Strange Dream --about twice a month--? I keep on having celeb dreams --about 2 times a month--this dream is always with chris noth and i have no idea y? Hahaha...kok bisa se mimpi ttg Chris Noth pake jadwal, sebulan dua kali. Lagian, ngapain mimpi dg seleb aja sampe ditanyakan ke khalayak umum ttg artinya.
How can I find someone like him? I'D DO ANYTHING TO MARRY SOMEONE LIKE HIM. I'm 22yrs old and i want to marry someone who is older and hot JUST LIKE HIM... anyone who meets the description??? Hahaha...ini lebih lucu lagi. Cari pria utk dinikahi kok minta yg wajahnya mirip Chris Noth. Udah gitu carinya di internet. Gimana se? Pernikahan kan ga se-simple itu.
Is Chris Noth hot or is Chris Noth hot? Awalnya aku kira ada yg salah di pertanyaan ini karena satu hal yg sama ditanyakan dua kali pake conjunction 'or'. Ni orang salah mengeja kali, pertanyaan kedua mungkin bukan 'hot' tapi 'not'. Tapi aku langsung tertawa terbahak-bahak pas baca keterangan di bawah pertanyaan yg dia ajukan, yaitu LOL. Hahaha...ternyata penanya cuman becanda. Emang sengaja ulangi pertanyaan dua kali, jadi jawabannya hanya bisa satu: Chris Noth is hot.
What can I do to meet Chris Noth? Hahaha...aduuuh polosnya nih orang. Sampe pingin ketemu segala. Aku sendiri ngefans berat ama Chris Noth tapi mungkin ga sampe nanya gitu di internet.
Saturday, September 18, 2010
Escape
Aku sendiri online hampir tiap hari, kecuali kalo pas kerja. Kalo libur gini ya tiap hari online bok. Habis gimana, banyak sekali file yg kuperlukan tersedia gratis di internet, tinggal download aja. Lagu 70-an dan 80-an, film-filmnya Chris Noth, games Spyro the Dragon, semua ada. Selain itu kontak dg mahasiswa ttg masalah akademis bisa dilakukan kapan pun dan di mana pun, dan ini bisa memperlancar perkuliahan dan bimbingan skripsi.
Banyak sekali kelebihan internet, tapi juga ada kekurangannya, yaitu bikin kecanduan. Heleh, di Daily Mail ada aja berita ttg orang-orang yg begitu asik internetan sampe mengabaikan keluarganya. Ada seorang ibu yg asik main game online sampe 3 anaknya terlantar dan hanya maem makanan kaleng yg tak dipanaskan, juga anjing piaraannya mati membusuk di ruang makan dibiarkan berhari-hari. Ada juga seorang lelaki yg kecanduan game online sampe istrinya dan bayinya dicuekin sama sekali, lhah jadinya istrinya sendirian ngurus bayinya. Padahal capek banget kan udah bawa bayi ke mana-mana selama 9 bulan, eh begitu bayi lahir masih juga harus merawatnya sendirian.
Internet emang tempat paling cocok utk melarikan diri dari masalah dan kenyataan. Kalo ada masalah, lebih mudah lari ke internet dan main game daripada menyelesaikannya di dunia nyata. Tapi itu hanya berlaku buat bbrp orang, seperti orang-orang di atas. Kata-kata Bel Mooney di Daily Mail mungkin penting utk dipahami.
One of the country's most distinguished brain scientists has her own answer. Professor Susan Greenfield believes an obsession with online gaming and social networking sites 'can rewire your brain' - and that this may be a threat to the kind of human beings we will be in future. She talks of shortened attention spans, a hunger for instant gratification and - perhaps most important - a loss of empathy. After all, how can you reach out emotionally to others if you cannot tear yourself away from the computer?
For many, including the highly intelligent, the online world provides a seductive substitute for reality.
This week, a study reported that those surrounded by family and friends are 50 per cent less likely to die early than those with no social life. We need emotional support like plants need water. Yet an academic at the University of California admitted the research did not ask what Professor Greenfield believes is one of the key questions. What is the effect of all this time online - and can social networking ever be as good as face-to-face interaction? Instinct tells me that's unlikely. Facebook can be a lifeline for lonely and housebound people and can provide much pleasure - as well as danger. But the questions remain. If you find it impossible not to switch on your computer and find secret satisfaction within your online world, be careful. The computer could be a barrier between you and real life.
Wednesday, September 15, 2010
Frustration
Thursday, September 9, 2010
Forgiveness
Aku belajar sesuatu yg mengagumkan justru di Ostrali. Dosen pembimbingku yg tentu saja lebih senior dariku dalam hal usia, pengalaman dan pengetahuan begitu mudahnya minta maaf ke aku kalo dia memang salah. Aku sampe terkaget-kaget! Lho, aku dulu nulis skripsi dua kali di Indonesia, tidak pernah sekalipun dosenku minta maaf untuk kesalahan yg mereka buat. Dan waktu itu aku menerima apa adanya kenyataan ini, karena sudah lumrah kalo dosen di sini ga mau minta maaf ke mahasiswa, ga ada yg aneh. Justru pertamanya aku merasa aneh karena dosen di Ostrali enteng aja minta maaf ke mahasiswa. Itu karena orang sono ga memelihara rasa gengsi, apalagi memperbesar gengsinya, itu tak ada di kamus mereka. Situasi ini sangat menguntungkan karena ketegangan antara dosen & mahasiswa bisa cepat teratasi dan bisa menciptakan suasana kondusif utk studi.
Selamat lebaran, mohon maaf lahir batin.
Wednesday, September 8, 2010
Social work
Nah, ketemu juga lagunya Nourma Yunita di internet. Penyanyi yg nama aslinya Nur Wastiyah itu melantunkan “Bila Kita Jatuh Cinta” pada era 80-an. Aku sukaaa sekali lagu itu krn mengingatkan aku pada kegiatan KKN pada tahun 1990 di desa Kedung Banteng, daerah Malang Selatan.
Dulu pas KKN di sana seorang teman bawa kasetnya Nourma dan nyetel lagu-lagunya pas siang hari menjelang tidur. Lagu slow begini paling enak didengerin utk pengantar tidur, kalo dengerin lagu metal malah semua jadi melek hehehe.
Bukan hanya soal tidur siang yg ku ingat berkat lagu itu. Banyak sekali kenangan di sana. Misalnya, tempat kami menginap adalah balai desa yg terletak di sebelah tebing kecil. Maklum Kedung Banteng adalah daerah pegunungan, dan letaknya mucuk di atas gunung, jadi tebing banyak dijumpai. Nah, kerennya, Wahyu yg mahasiswa jurusan seni rupa punya ide memahat dinding tebing dengan tulisan Kedung Banteng. Kalo difoto keliatan keren banget, sampe mahasiswa-mahasiswa dr desa lain penasaran dan banyak yg berkunjung ke desa kami hanya utk liat pahatan itu.
Pinggang dan kaki nyeri juga jadi kenangan tersendiri. Ingat, Kedung Banteng itu di daerah pegunungan, dengan beberapa dusun yg tersebar di area tsb. Kalo pas berkunjung ke dusun terdekat ga papa, tapi ada dusun yg harus ditempuh dg jalan kaki naik turun gunung sepanjang 11 km! Jadi pulang pergi harus jalan kaki 22 km. Weeeehhh…capek bukan kepalang.
Menjodoh-jodohkan teman itu hal yg biasa kalo udah kumpul orang banyak, begitu juga kami dulu. Karena jumlah mahasiswa dan mahasiswi hampir sama, maka mulailah kegiatan penjodohan di antara teman. Aku dulu dipasangkan sama Kokok kalo ga salah. Hahaha dasar anak-anak gila. Tentu aja semua itu cuma becanda. Meskipun kami semua sering saling menggoda soal pasangan masing-masing, sebetulnya itu sama sekali ga serius. Kecuali satu! Ada sepasang teman yg kayaknya cinlok di situs KKN, sebut saja X dan Y. Mereka betul-betul love birds, dan itu tak ditutup-tutupi. Suatu malam, mereka berdua mojok di pendopo, ngga tau ngapain. Teman-teman yg lain termasuk aku juga ngumpul di pojok lain pendopo. Awalnya love birds cuma ngobrol sambil cekikikan, dan kami bisik-bisik bicarakan ulah mereka. Tapi yg dibicarakan kayaknya ngga merasa, malah menganggap dunia milik mereka berdua. Maka Suradji, salah satu teman KKN, mengimbanginya dg cerita soal film India yg pernah ditontonnya. Suradji ini orang yg kocak, maka film India yg menyentuh pun jadi lucu banget kalo dia yg cerita. Nada bicaranya, gerak-geriknya, bahasa yg dipakai…semua yg dikerahkan Suradji bikin film India itu berubah jadi komedi. Semua teman tertawa terpingkal-pingkal sambil pegang perut masing-masing.
Oh…indahnya masa KKN tahun 90.