Calla lily

Calla lily itu ternyata bukan sejenis bunga lily, namanya aja ada lily-nya. Kelopaknya cuma satu, dan bentuknya--nurutku--lebih indah. Dulu aku beli dua tanaman calla lily, pas tinggal di rumah lama. Awalnya si calla tumbuh dg baik, malah sempat berbunga gede-gede dua kali, tapi abis itu kok pohonnya mengecil, dan semakin mengecil...mengecil...mengecil...sampai ukurannya tinggal 1 cm aja. Berbagai cara udah kulakukan utk memperbesar pohonnya. Tanah ku buat lebih kering, terus ku buat lebih basah, humus juga ngga kurang-kurang karena tanah kuberi sisa sayur dan buah. Tidak ada yg berhasil, si calla tetap mengecil aja.

Sebetulnya si calla pernah kufoto pas dia berbunga. Hasilnya bagus. Dua pohon calla lily di dua pot kotak di depan rumah. Sayang sekali foto-fotonya ngga ada sekarang, mungkin ngga sengaja kehapus pas mengformat hard disk. Hanya foto bunga calla lily yg pas ku pegang yg masih ada, seperti di atas.

Lanjutan cerita si calla lily, setelah mungsret jadi 1 cm, akhirnya tanamannya mengering dan menghilang. Duh, menyesal banget, mengingat tanaman ini udah kurawat dg serius, ternyata tidak berhasil.


Aku kira tanamannya udah mati...ternyata tidak. Sekitar 6 bulan kemudian, pas menyiangi tanaman cabe di tanah bekas menanam calla lily, aku lihat ada tanaman kecil menyembul dari dalam tanah. Awalnya aku agak ragu, ini rumput liar apa tanaman hias ya? Kalo liat bentuk daunnya yg seperti daun bentul, ini bukan rumput liar. Tapi terus apa? Tanaman ini ku pindah ke tempat yg lebih teduh, dan membesar. Setelah agak besar, aku baru ingat...ooo, ini tanaman calla lily yg menghilang dulu! Ternyata umbinya masih hidup, dan cuma mengering di dalam tanah. Tapi begitu kadar air dalam tanah dan cuacanya pas, umbinya tumbuh lagi.


Oooh alangkah senangnya. Calla lily, cepat tumbuh besar dan berbunga ya. Jangan mengering lagi. Aku ingin gardenku dihiasi calla lily sebanyak-banyaknya.