Garden of words -- sekumpulan kata-kata yang berwarna-warni tumbuh di kebun cyber milikku.

Monday, April 16, 2012

BKKBN


BKKBN singkatan dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional. Itu sebuah badan milik pemerintah yang didirikan sekitar tahun 70-an untuk mencegah ledakan penduduk dengan programnya yg terkenal sampai sekarang, Keluarga Berencana (KB). Orang yg lahir tahun 70-an ke atas pasti tau betul apa itu KB, karena program ini gencar didengungkan pemerintah pada waktu itu. Aku ingat, uang Rp 5 awalnya bergambar burung, terus diganti jadi gambar logo KB untuk mempergencar sosialisasinya. Lahir setelah dekade 70-an? Mungkin ga tau apa itu BKKBN. Kemarin keponakanku yg masih duduk di bangku SMP tanya, "BKKBN itu apa?" ketika aku cerita abis ikutan sebuah acara GenRe yg diselenggaran oleh BKKBN. Maklum, sekitar taun 2000-an badan ini pernah dipandang sebelah mata akibat seorang pejabat tinggi Indonesia yang sembrono membuat komentar. Pejabat ini kira-kira bilang begini: bubarkan saja program KB, toh ber-KB tidak membuat orang jadi kaya. Hah?!?! Gila ato gimana? Ingat yah:
  1. Presiden Soeharto pernah mendapat penghargaan dari PBB karena keberhasilannya menekan laju pertumbuhan penduduk di Indonesia melalui program KB. Berarti itu program terpuji, wong badan internasional aja sampe kasih penghargaan.
  2. Memang betul KB tidak membuat orang kaya, tapi you sebagai (kalo ga salah) orang yg bergelar doktor mestinya tahu bahwa kita semua hidup tujuannya BUKAN untuk menjadi kaya, tapi menjadi manusia yang cerdas dan berakhlak sehingga kehidupan di dunia menjadi lebih baik bagi semua. Kok bisa-bisanya mo abolish program KB dg alasan materi?
  3. Jangan menutupi kesalahanmu yang besar banget dan tampak jelas itu dengan menuding program KB sebagai program yg tidak berguna. Boleh-boleh saja you punya banyak anak, wong istrinya aja empat! Anak itu anugerah dari Tuhan, jadi patut disyukuri. Tapi ingat, anak juga merupakan amanah dari Tuhan, yang kelak harus dipertanggungjawabkan. Punya anak mulu tanpa memegang amanah dan lepas tangan dalam mendidik mereka? Kalo anak-anak itu akhirnya tidak menjadi orang-orang yang cerdas dan berakhlak (mana sempat mendidik mereka wong banyak banget, belom lagi mengurusi ibu-ibu mereka yg jumlahnya empat orang) you siap ya bertanggung jawab kelak kalo ditanya?

Ya udah lah, untung dia udah turun dari jabatannya. Untung juga pemerintah yang sekarang menaruh perhatian terhadap masalah kependudukan di Indonesia sehingga BKKBN diangkat kembali citranya dan perannya diperbesar untuk menekan laju pertumbuhan penduduk. Saat ini BKKBN punya program baru, namanya GenRe spt yg ku sebut tadi. GenRe singkatan dari Generasi Berencana, bertujuan untuk mempromosikan kehidupan yang lebih terencana bagi orang-orang muda, utamanya remaja. Jaman sekarang banyak terjadi pernikahan dini, baik karena kehamilan di luar nikah atau memang pingin nikah muda. Menurut bu Kakanwil BKKBN Jatim, rata-rata usia pernikahan perempuan di Jatim adalah 19,3 tahun. Glek! Di acara GenRe kemarin, aku liat di sebuah papan milik BKKBN bahwa usia ideal utk menikah bagi wanita adalah 21 taun, sedangkan pria 23 taun. Emang usia segitu nurutku ideal, krn paling tidak udah selese pendidikan S1-nya dan mungkin udah punya pekerjaan. Lain kan, menikah mendadak karena hamil duluan dibanding menikah dengan rencana pada umur tertentu atau pada kondisi saat kondisi hidup sudah mapan?

Ayo semua dukung program GenRe!

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.