Garden of words -- sekumpulan kata-kata yang berwarna-warni tumbuh di kebun cyber milikku.

Thursday, November 3, 2011

Transits (3)


Tugas di Kupang hanya berlangsung 3 hari. Pada hari Minggu aku harus kembali ke Malang. Untungnya ada pesawat yg bisa connect dari Kupang ke Malang meskipun harus transit, jadi tidak perlu mendarat di Juanda dan naik bis 3-4 jam ke Malang. Pesawat ini berangkat dari Kupang, kemudian mampir ke Maumere bentar utk mengangkut penumpang dari sana, lalu mendarat di Denpasar. Di Ngurah Rai transit sekitar 3 jam terus terbang ke Malang.

Awalnya semua lancar, berangkat dr Kupang dengan cuaca cerah sekitar jam 6.30am, dan 50 menit kemudian mendarat di Maumere. Aku tidak turun, cuma duduk di pesawat menunggu penumpang naik. Aku intip ke luar jendela, di sana ada tulisan selamat datang di kabupaten Sikka. Tidak lama setelah semua penumpang naik, pesawat terbang lagi menuju Denpasar. Perjalanan juga lancar, tapi ada satu hal yg menjengkelkan. Ceritanya begini, ada mekanik perusahaan penerbangan yg ikutan terbang di pesawat itu dan dia duduk di belakangku. Orangnya lebih cerewet dari orang paling cerewet di dunia. Ngomooooong mulu, ga bisa berhenti, mana suaranya jelek lagi. Dr Kupang ke Maumere dia ngomong mulu ama seorang penumpang di sebelahnya, eh dr Maumere ke Denpasar dia ngobrol non-stop selama 2 jam ama seorang pramugari pesawat itu. Dua-duanya sama-sama nyebelin. Si mekanik menyombongkan dirinya, sedangkan si pramugari sok manja dan sok cakep. KLOP! Sama-sama jeleknya. Huh, betul-betul membuat penerbangan tidak nyaman.

Aku bersyukur pas mendarat di Denpasar, bisa terbebas dari manusia-manusia jelek tadi. Eh, udah berapa lama ya aku tidak transit di Denpasar? Udah bertahun-tahun. Dulu pas studi di Monash Uni aku bolak-balik travel Melbourne-Surabaya, dan pasti transit di Denpasar. Sampe dulu bosen liat terminal domestik Ngurah Rai. Ternyata terminal domestik tidak berubah, masih gitu-gitu aja. Ada beberapa toko suvenir dan makanan, dan udaranya agak panas, tidak sesejuk terminal internasional. Sambil nunggu pesawat, aku jalan-jalan liat toko-toko, dan sempat beli kain dan selendang khas Bali, juga buku gambar Strawberry Shortcake.

Nah penerbangan dari Denpasar ke Malang lah yg bermasalah. Mau mendarat tidak bisa karena bandara Abdulrahman Saleh di Malang ditutup. Cuaca sangat buruk - poor visibility - ga bisa mendarat. Pramugari mengumumkan pesawat akan terbang berputar-putar selama 10 menit sambil nunggu cuaca membaik. Tapi setelah 10 menit, terdengar lagi pengumuman bahwa pendaratan di Malang tidak mungkin dilakukan sehingga harus mendarat di Juanda. Waaaah buang waktu, tapi gimana lagi kalo cuaca ga bisa diajak kompromi. Setelah nunggu di Juanda selama sekitar 2 jam, akhirnya penumpang disuruh naik pesawat lagi utk terbang ke Malang. Hehehe baru kali ini aku naik pesawat dari Surabaya ke Malang, biasanya naik bis! Lucunya, pas pesawat took off, kan bertahap naiknya, dan itu butuh waktu bbrp menit. Aku nengok ke bawa jendela pas pesawat barusan took off, mencari-cari kubangan lumpur Lapindo. Pingin liat bentuknya kayak apa dari udara. Tengok sana, tengok sini, kok ga keliatan ya? Apa ini masih di Sidoarjo? Tiba-tiba kaptennya mengumumkan, "Flight attendants prepare for landing." Lho?!?!?! Barusan took off 10 menit yg lalu, udah mo mendarat? Aku liat di bawah, ooo itu sih Lawang! Emang udah deket sekali dg bandara Abdulrahman Saleh. Hahaha, ga sampe 1/2 jam udah nyampe, padahal kalo naik bis minimal 2 jam dan maximal 7 jam, tergantung macet nggaknya.

Biyuh...perjalanan yg aneh. Aku pernah terbang dr Surabaya ke Athena (Yunani) lintas 2 benua aja cuma transit 1 kali di Singapura. Ini terbang dari Kupang ke Malang aja harus transit 3 kali! Hahaha....

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.