Garden of words -- sekumpulan kata-kata yang berwarna-warni tumbuh di kebun cyber milikku.

Friday, January 28, 2011

The last one third of night

Setelah mendapat mimpi-mimpi yg akhirnya terjadi sungguhan, aku sering mendiskusikan hal ini dg teman-temanku dulu. Ada yg percaya, ada pula yg tidak. Itu hal yg biasa, emang selalu ada dua sisi yg bertentangan. Kalo tidak percaya pun tidak masalah, krn aku dulu juga spt itu. Untung ada seorang teman yg menganggap pengalamanku ini masuk akal. Respon dia waktu itu adalah: "Mimpi ada yg cuma bunga tidur, ada juga yg memberi petunjuk ke kita. Kalo mimpi itu datang pada sepertiga malam terakhir, insya Allah itu petunjuk."

Kalo ku pikir-pikir, memang iya ya. Selama ini mimpi-mimpi buruk maupun baik yg kemudian jadi kenyataan selalu terjadi pada sepertiga malam terakhir menjelang subuh. Abis mimpi, seingatku aku bangun terkaget-kaget sekitar jam 2, 3 ato 4 dini hari. Kok bisa ya? Tapi kayaknya aku menemukan jawabannya...

(bersambung)

Sunday, January 23, 2011

Sing



Lagu Sing punya The Carpenters sangat bagus, baik liriknya maupun musiknya. Dengarkan lagu ini membuat kita jadi bahagia. Pas dengar lagu ini taun 90-an, aku langsung suka. Apalagi terus punya VCD karaokenya, aku jadi sering nyanyi lagu ini di kamar pake mic. Aku tak peduli suaraku sebetulnya sumbang dan tidak enak utk didengar oleh tetangga sekitar, aku terus nyanyi aja, seperti yg disarankan oleh lagu itu.

Don't worry that it's not good enough
For anyone else to hear
Just sing
Sing a song

Menyanyi membuat kita lebih bahagia, terlepas dari sumbang tidaknya suara kita. Makanya kita harus sering menyanyi. Tentu aja yg kita nyanyikan yg baik-baik aja, seperti bunyi lirik lagu itu juga.

Sing of good things, not bad
Sing of happy, not sad

Lagu murahan tak bermoral macam Keong Racun tidak masuk hitungan dan patut ditendang dari daftar lagu yg harus dinyanyikan. Lagu-lagu karaoke favoritku dulu--selain Sing tentunya--adalah Close to You oleh the Carpenters, We're All Alone oleh Rita Coolidge, Something Stupid oleh Frank Sinatra, dan The Sound of Silence oleh Simon Garfunkle. Tapi itu dulu. Sekarang udah ga punya VCD player dan TV, jadi ga bisa karaokean lagi.

Wednesday, January 19, 2011

Coffee

Aduh...kebanyakan minum kopi tadi sore. Akibatnya sekarang ga bisa tidur. Udah hampir tengah malam belum ngantuk juga.

Tadi sore aku minum kopi instan satu cangkir biar ngajar lebih semangat. Abis itu mampir KFC dan pesan mocha float yg juga mengandung kopi. Rasanya enak banget bisa minum banyak kopi. Tapi efeknya itu lho...rasa kantuk jadi menjauh. Wah kalo jam 12 malam aku blom tidur terus aku tidur jam brapa? Padahal jam 3.30am harus udah bangun utk siap-siap kerja. Cilaka, aku bisa kurang tidur, dan lebih parah malah bisa sakit. Aduuuh...ayo dong...datanglah rasa kantuk!

Monday, January 17, 2011

Dracula

Hahaha...kaget aku baca berita di Surya: Buru darah segar, PMI buka di mal. Serem banget baca klausa pertama, kesannya kok kaya drakula gitu, berburu darah segar. Tapi pas baca klausa kedua, jadi ketawa ngakak krn yg berburu darah ternyata PMI, bukan drakula ato vampir ato sejenisnya.

---

MALANG | SURYA - Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Malang terus berbenah menambal persediaan kantong darah. Salah satu caranya, dengan mendirikan unit donor darah di pusat perbelanjaan Mall Olympic Garden (MOG).

Ketua PMI Kota Malang Bambang Priyo Utomo mengatakan, pihaknya berharap cara ini bisa menjadi terobosan baru untuk mengejar jumlah kantong darah yang bisa dikatakan hampir selalu minus tiap tahunnya. ”Kini donor darah bisa dilakukan dengan suasana baru. Habis berbelanja, atau sekadar jalan-jalan, siapa saja bisa mampir untuk mendonorkan darahnya,” ujar Bambang dalam sambutan peresmian Unit Donor Darah (UDD) MOG, Sabtu (15/1).

Bambang yang juga Wakil Wali Kota Malang ini menambahkan, stok kantong darah yang didistribusikan di 24 rumah sakit se-Kota Malang, masih minus 10.000 kantong dari angka ideal.

Sementara itu, Ketua Umum PMI, Jusuf Kalla yang kemarin datang meresmikan pembukaan UDD MOG menyebut, tahun ini PMI menargetkan 4,5 juta kantong darah untuk memenuhi kebutuhan darah di Indonesia. “Namun, pemenuhan target tetap harus didukung dengan peningkatan kualitas darah sesuai standarisasi WHO. Salah satu caranya, dengan uji saring darah,” kata JK.

Uji saring darah sendiri, kata JK, akan dilakukan di 15 UDD di sejumlah daerah. Untuk kawasan Jatim, UDD tersebut ada di Surabaya dan Malang.

Saat ini, PMI pusat sedang membangun pabrik kantong darah senilai Rp 60 miliar, dan ditargetkan rampung pada akhir 2011. “Dengan kemampuan produksi tujuh juta kantong darah per tahun, pabrik ini diharapkan bisa mengurangi ketergantungan ekspor kantong darah kita, ” ungkap JK.

Sunday, January 16, 2011

Beauty = Intelligence?


Orang yg cakep cenderung pandai pula. Itu hasil penelitian yg dilakukan oleh orang Inggris. Wooo, pantesan Chris Noth yg cakep bisa lulus dari Yale School of Drama. Yale punya tempat bergengsi di daftar ranking universitas top di seluruh dunia, kalo ga salah masuk 10 teratas. Bisa studi di sana ya bagus banget, berarti bukan orang sembarangan gitu loh. Hmm Chris Noth emang pandai, udah gitu cakep dan keren pula. Klop dah teori di atas.

---

Beautiful men, women are more likely to be smarter with high IQs, too: study

By Michael Sheridan

Beautiful people don't just get all the breaks, scientists say they're likely smarter than most people, too.

A study in England conducted by researchers at the London School of Economics found that attractive men and women generally have higher IQs.

"Physical attractiveness is significantly positively associated with general intelligence," said LSE lead researcher Satoshi Kanazawa, in the latest issue of the journal, Intelligence.

The study indicated attractive men have IQs that are 13.6 points above the average, while beautiful women are 11.4 points higher than average.

Since intelligent men are more inclined to achieve more success, they are "more likely to marry beautiful women," Kanazawa said. "Given that both intelligence and physical attractiveness are highly heritable, there should be a positive correlation between intelligence and physical attractiveness in the children's generation."

The study included 52,000 people from both the United Kingdom and United States.

However, Kanazawa insists this should not be considered justification for believing beautiful people are better than everyone else.

"Our contention that beautiful people are more intelligent is purely scientific," he said. "It is not a prescription for how to treat or judge others."

Source: NY Daily News

Friday, January 14, 2011

Reminiscing bus trips

Love is in the air
Everywhere I look around
Love is in the air
Every sight and every sound

Itu potongan lagunya John Paul Young, Love is in the Air. Baru aja dapat video klipnya dr internet, dg kualitas yg oke. Duh, aku senaaang sekali dengar lagu ini. Aku jadi teringat masa keemasan dulu pas studi di Monash. Aku pernah dengar lagu ini di bus dalam perjalanan dr Clayton ke Blackburn. Wah, lagunya bagus. Cocok banget didengarkan dg suasana khas Melbourne: mendung, dingin dan quiet. Sampai sekarang aku ingat suasana itu tiap kali denger lagunya John Paul Young.

Selain lagu di atas, ada juga yg sama-sama mengesankan, yaitu Sorrento Moon dan Lovefool. Dalam perjalanan dr Clayton ke ... mana ya? Aku lupa hehehe. Yg jelas, waktu itu busnya lewat Oakleigh, dan lagu yg disetel di bis adalah Lovefool punya The Cardigans.

Love me, love me
Say that you love me
Fool me, fool me
Go on and fool me

Musiknya bagus, biarpun liriknya menggelikan banget utk orang waras. Itu lagu soundtrack film Romeo & Juliet yg dibintangi Leonardo de Caprio. Dengerin lagu ini aku jadi inget persis bus yg melewati tempat praktek Chiropractic di pojokan jalan Oakleigh yg sempit. Masih dg suasana yg sama: mendung, dingin & quiet.

Yg terakhir, lagu Sorrento Moon aku dengarkan dalam perjalanan pulang ke Clayton abis belanja di Dandenong Market. Dandenong lebih dingin dr Oakleigh & Blackburn krn letaknya juga lebih tinggi di daerah berbukit-bukit di bagian selatan Melbourne, tapi pemandangannya lebih bagus krn bukit-bukit tadi. Rumah penduduk juga lebih stylish dibanding suburb lain. Aduuuh kapan ya bisa ke Melbourne lagi? Pingin naik bis yg selalu nyetel radio dg lagu-lagu bagus, betul-betul perjalanan yg menyenangkan. Masih terngiang lagunya Tina Arena yg ku dengar di Dandenong waktu itu.

It's a long way...

Monday, January 10, 2011

Unstable

Amrik geger krn ada congresswoman yg ditembak krn alasan politis. Congresswoman ini kebetulan lawan politiknya Sarah Palin, mantan cawapres yg sekarang getol banget unjuk gigi utk siap-siap pilpres berikutnya. Dia kayaknya berambisi banget pingin jadi presiden. Salah satu alat komunikasi dg pendukungnya adalah situs jejaring sosial Twitter. Di sana dia pernah menulis 'don't retreat, reload!' ttg congresswoman tadi kpd pendukungnya. Maksudnya kira-kira: jangan menyerah, lawan terus. Tapi sayang, salah satu pendukungnya mengartikan kata-kata itu scr harfiah, yg kira-kira begini: jangan mundur, isi senapanmu dg peluru. Akibatnya...ya spt di atas.

Banyak orang yg geram krn peristiwa ini. 'Palin has blood in her hands,' kata mereka. Palin dianggap bertanggung jawab (mungkin scr tidak langsung) atas penembakan congresswoman. Akibat kata-katanya yg berbau kekerasan, pendukungnya yg kebetulan berjiwa labil melakukan perbuatan keji yg mengakibatkan bbrp orang kehilangan nyawa. Bisa ditebak, Palin menolak anggapan spt itu. Alasannya klasik, dia nulis itu tidak dg maksud menyebar kekerasan. Tapi toh banyak orang yg masih anggap tulisan dia dan peristiwa penembakan itu terkait. Ga tau mana yg benar.

Yg jelas, nurutku sebagai calon pemimpin Palin telah melakukan blunder. Sembrono banget mengumbar kata-kata bernada kekerasan utk menarik simpati bbrp orang. Kalo jadi orang normal gitu kenapa se, kan lebih bermartabat kalo mencari pendukung dg melakukan kebaikan? Drpd nyebar kata-kata buruk mulu, kaya ga ada kerjaan lain aja.

Friday, January 7, 2011

Silence is golden

Kemarin ngobrol dg 2 kolega soal seragam. Salah seorang dr mereka blom punya seragam krn tidak pernah diberitau langsung bahwa ada jatah seragam gratis. Satunya lagi meyakinkan bahwa seragam itu ada dan jatah ini harus dimanfaatkan, sambil menegaskan berkali-kali "semua dapat kok." Yg diajak bicara ga seberapa menanggapi, kayaknya ogah dan apatis banget soal ini.

Aku langsung menyela, dan bilang kalo aku yg diperlakukan begitu, aku bakal melakukan hal yg sama: diam aja. Ku beberkan bbrp kasus di mana aku tidak mendapat sesuatu yg--paling tidak nurut aku--menjadi hakku. Soal tunjangan hari raya, misalnya, aku pernah mengeluh soal institusi yg ga peduli dg pegawainya, udah tau ini hari raya tapi ga pernah memberi THR. Eee, kolega yg udah purna tugas malah bilang: lho, aku dapat tuh. Ya udah, aku diam aja, berarti ada yg diberi ada yg ga. Juga soal oleh-oleh. Ada yg barusan umrah dan pulang bawa oleh-oleh. Semua pada cerita kalo dapat oleh-oleh, dan aku keceplos "lho aku kok ga dapat?" Dg semangat 45 mereka bilang kalo semua dosen & petugas administrasi nerima oleh-oleh, ga mungkin kalo aku ga nerima. Aku diam aja. Itu baru dua kasus, blom yg lain.

Kolegaku tadi kayaknya blom bisa nerima kalo reaksi terbaik utk masalah ini adalah diam. Dia emang gitu, vokal banget kalo soal minta sesuatu, apa pun itu. Tapi tiap orang kan punya cara yg beda utk hadapi masalah spt itu. Ada yg diam, ada yg teriak-teriak. Kebetulan aku termasuk yg pertama, dia yg kedua. Menurutku silence is golden, tapi nurut dia shouting is golden. Mungkin pendapat kami tak akan pernah bertemu.

Sunday, January 2, 2011

Opportunities

Kesempatan selalu datang, tapi blom tentu kita bisa memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya. Alasannya banyak, mungkin kita tau ada kesempatan itu tapi ogah menggunakannya, ato kita gagal melihatnya sebagai kesempatan emas dan melewatkannya begitu saja, ato...banyak pokoknya.

Salah satu alasan yg baru-baru ini ku alami adalah: aku tau ada kesempatan emas, aku manfaatkan sebaik-baiknya, tapi...ada orang lain yg ingin dapat emas itu dan berusaha merebutnya. Namanya juga emas...sapa se yg tidak mau? Tapi caranya itu lho, masa harus merebut dr orang lain? Kalau sudah begini, aku harus mengalah seperti yg sudah-sudah. Orang tipe seperti itu udah gelap mata kalo melihat emas, tidak peduli milik siapa -- yg penting semua bisa dia rebut utk menambah kekayaan di dunia. Aku mau mempertahankan pun percuma, harus siap-siap sakit hati menghadapi teror yg dilancarkannya. Ini pun teror udah dimulai dg berbagai cara supaya kesempatan itu bisa dia rebut.

Memang harus cuek hadapi orang spt itu. Cuek, dan sekaligus yakin bahwa tidak ada yg kekal di dunia ini, termasuk emas yg dia rampas.