Garden of words -- sekumpulan kata-kata yang berwarna-warni tumbuh di kebun cyber milikku.

Monday, January 30, 2012

Go Away!



Go away
Won't you just go away
Go away
Don't you come back one day
Take your stuff
Take all of your precious things
Leave right now
Who knows what tomorrow brings
Stay away
Won't you please stay away
Live your life
But live it real far away
Save yourself
There's no way to get it all
Look around
The writing is on the wall

And when you go
I won't miss you at all
And when you go
I'll be having a ball
You will see
Thoughts of you
Won't ever cross my mind
It's the truth
Don't mean to be unkind
Cause people have the right
To party
And you won't let them
Have their fun
See ya, wouldn't wanna be ya
Auf wiedersehen, au revoir, shalom

Go away
Would you please go away
Go away
You're outta here come what may
Hit the road
Don't bother to say goodbye
Don't care how
Don't even matter why
Yes, people have the right to party
And we're not waiting till you're gone
Ciao, bye bye, hasta la vista
Fare thee well,adios, so long!

Thursday, January 26, 2012

Sore Throat

Ini semua gara-gara Mak Bronki! Pertengahan November taun lalu aku kena bronkitis lagi untuk kesekian kalinya. Penyebabnya sepele: alergi dingin. Tiap kali pulang malam abis kerja seharian, aku tentunya mandi plus keramas karena rambut kotor banget kena debu sepanjang perjalanan Malang - Surabaya PP. Abis keramas, aku biasanya tidur krn capek banget, dengan rambut yg masih basah. Ya terasa se sebetulnya, kalo kedinginan. Ndak cuma kepala yg terasa dingin, tapi badan juga. Aku lupa kalo usia udah tidak muda lagi, daya tahan tubuh juga udah lain. Akibat kedinginan itu aku jadi kena bronkitis. Kerjanya batuk mulu sulit berhenti. Aku sampe sungkan ama tetangga, krn suara batukku terdengar sampai radius 3 rumah. Aku juga sebal krn mahasiswaku tampak terganggu dan banyak yg cemberut kalo aku udah mulai batuk-batuk di kelas. Pokoknya nyebelin.

Apesnya, aku barusan ganti dokter keluarga Askes dan dokter yg baru ini kurang pinter dibanding dokter yg lama. Dulu dikasih obat bisa sembuh bronkitisnya dlm waktu kurang dr seminggu, sedangkan November lalu obat yg dikasih dokter baru kurang manjur, perlu waktu sekitar 3 minggu utk sembuh. Kebayang ngga, batuk parah selama 3 minggu? Tenggorokanku jadi ikutan sakit krn batuk itu. Biasanya dikasi lozenge bisa agak lega, ini ga mempan pula. Lengkaplah penderitaanku. Setelah batuknya sembuh Desember lalu, sore throat remained to stay. Bahkan sampe sekarang juga masih sakit, padahal dah minum obat dr dokter spesialis tenggorokan juga.

Ayo dong, sore throat, cepetan pergi dariku. Engkau sangat tidak ku butuhkan. Engkau tak pernah ku sukai sama sekali. Kenapa tambeng ngga mau pergi? Husy husy...cepet pergi sana jangan kembali lagi. PERGI!!! ENYAH!!!

Saturday, January 21, 2012

Unhappy



Menarik juga baca hasil penelitian yang baru dipublikasikan mengenai korelasi antara frekuensi melihat Facebook punya teman dengan tingkat kebahagiaan seseorang. Menurut hasil penelitian itu, semakin sering kita melihat foto-foto teman kita di FB, kita semakin tidak bahagia dengan hidup kita sendiri. Soalnya, foto-foto yg diupload di FB biasanya menggambarkan pemiliknya yang tersenyum lebar di berbagai lokasi, entah itu mejeng di rumah, di mall, di tempat rekreasi, atau yg lain. Kalo melihat senyum lebar itu, kita pasti berasumsi bahwa teman-teman kita orang yang sangat berbahagia. Lalu kita membandingkannya dengan kita sendiri, yang hidupnya penuh dengan masalah ini itu. Boro-boro senyum, mo pikirkan hal yg menyenangkan selama satu menit aja ga sempat karena digempur masalah.

Benarkah teman-teman kita hidupnya lebih bahagia? Belum tentu juga ya. Masih menurut penelitian di atas, bisa aja mereka mereka punya lebih banyak masalah dan sebetulnya tidak lebih bahagia dr kita. Tapi tentu aja foto-foto yg dipasang di FB adalah foto sedang tersenyum atau tertawa, karena emang foto semacam itu yg pantas mejeng di internet. Ga mungkin tho, kita sedang menangis sedih terus memotret diri kita sendiri pas berurai air mata dan memasang foto itu di FB?

Banyak pembaca artikel itu menyarankan agar menutup account Facebook kalo memang kita jadi unhappy meliat foto orang senyum. Boleh juga sarannya, tapi--menurutku--sebetulnya ada solusi yang lebih tepat dan lebih penting, yaitu mengubah sikap dan cara pandang kita. Nomer satu, buang jauh-jauh rasa iri hati. Kayaknya itu lah yang jadi akar permasalahannya. Biasanya (tidak selalu lho) orang jadi iri kalo melihat orang lain bahagia, sukses, dll., terus membandingkan dg diri sendiri dan timbul perasaan negatif terhadap orang yg bahagia & sukses tadi. Ini jangan sampai terjadi karena merugikan diri sendiri. Nomer dua, kalo ada orang yg bahagia, kita juga HARUS ikut berbahagia. Sebetulnya kita sudah dididik sejak kecil untuk bersikap seperti ini. Buktinya, setiap kali teman kita ulang taun, kita menyanyikan baris ini kan: selamat panjang umur, dan bahagia. Artinya, teman kita sedang berbahagia krn berulang taun, nah kita juga ikut berbahagia (utamanya krn dapat sepotong kue ultah yg lezat hehehe) dengan mendoakan yang baik-baik untuknya. Sekarang kita udah dewasa, sikap seperti ini tidak boleh luntur.

Kembali ke laptop ... eh kliru ... Facebook, aku sendiri udah tidak punya FB untuk keperluan pribadi. Ada se satu, tapi itu utk keperluan skripsi mahasiswa. Itu pun aku udah lama ga login di situ. Dulu aku punya banyak account serupa: Facebook, Friendster, Multiply, dan lain-lain yg aku udah ga ingat namanya. Satu persatu account itu aku tutup, sehingga hanya tersisa satu spt yg ku sebut di atas. Aku suka aja liat foto-foto teman dan saudaraku yang bahagia di FB, tapi aku lebih suka lagi kalo pergi ke kantor dan bertemu langsung dengan teman-teman, dan melihat sendiri mereka bahagia. Nanti bisa ngobrol dan cerita yang seru-seru dan lucu-lucu, itu lebih asyik dibanding berbincang di FB. Apalagi kalo bisa becanda sambil mbalang boto. Aku juga lebih suka berkunjung ke rumah saudaraku dan bertemu langsung dengan mereka, dan melihat sendiri mereka bahagia. Sama aja, kami bisa ngobrol yg seru-seru dan lucu-lucu. Hanya saja, becanda tidak pake mbalang boto hehehe.

Thursday, January 19, 2012

Public transports

Seumur hidup, aku naik turun kendaraan umum karena emang ga punya kendaraan pribadi. Dulu pernah se punya sepeda motor, dibelikan ortu, tapi sekarang itu udah dijual. Banyak pengalaman menarik sebetulnya, pas aku gunakan fasilitas umum berupa kendaraan. Ini dia.

***

Naik LG pas pulang dari Mall Olympic Garden, aku liat kejadian yg lucu tapi bikin kaget juga. Angkot itu lewat jalan Sumbersari yang sempit, hanya pas utk dua mobil berpapasan aja. Di pinggirnya ga ada trotoar, jadi pejalan kaki harus menggunakan bahu jalan berupa tanah. Angkot meluncur di jalan itu tapi tiba-tiba melambat. Tidak lama kemudian, spion sebelah kiri menyenggol lengan seorang laki-laki pejalan kaki, DUL! Sopirnya berteriak ke pejalan kaki itu, "@!*%#& ... sing genah po'o nek mlaku!" Aku sampe kaget setengah mati, bukannya sopir itu yg harus mengalah, jangan terlalu ke pinggir biar ga senggol pejalan kaki? Detik berikutnya, sopir malah ketawa terkekeh-kekeh, sedangkan pejalan kaki yg nampaknya mau marah tidak jadi membalas makian sopir. Dia malah ikutan ketawa dan langsung naik angkot itu. Lalu mereka ngobrol ngalor ngidul. Oooo ternyata mereka kawan baik, dan itu tadi sopirnya becanda pura-pura nutul temannya pake mobil.

***

Jaman dulu satu-satunya tempat belanja yang murah dan bagus di Malang adalah Mitra Dept Store. Matahari dan berbagai mall & plaza belom ada waktu itu. Berangkat dan pulang belanja, aku selalu naik angkot GL. Di deket Mitra ada halte tempat angkot itu menunggu penumpang. Kalo penumpang sudah penuh, baru angkot berangkat. Nah, suatu hari aku masuk ke angkot yang penumpangnya belum penuh, baru ada empat. Ketika ada dua orang lagi mau masuk, kernetnya kasih aba-aba ke semua orang di dalam angkot, "Ya, geser...geser." Maksudnya penumpang diminta memberi tempat duduk untuk orang yang mau naik. Dasar kernetnya usil, berikutnya sambil nahan ketawa dia bilang lagi, "Ya, pantatnya digeser ya, biar bisa masuk." Ini pernyataan yang ambigu, bisa diinterpretasi macam-macam.

***

Urusan di kampus selese sebelum jam 1pm? Aku nggak pulang dulu ah, jalan-jalan di Supermal Pakuwon bentar. Dari kampus Lidah ke Pakuwon nggak mungkin naik taksi krn terlalu deket, sopirnya mana mau. Naik bemo juga ga mungkin, wong ga ada bemo yang menghubungkan dua tempat itu meskipun berdekatan. Satu-satunya angkutan yang memungkinkan adalah ojek. Cukup sering aku pergi ke Pakuwon naik ojek, tapi kapan itu kok pas apes. Yg apes bukan aku tapi tukang ojeknya. Waktu dia antar aku ke mall, dia bilang kalo ada polisi yg liat kami ga pake helm. Untung udah dekat dg mall jadi dia langsung belok masuk ke tempat drop off. Pas aku bayar, dia was-was, katanya mungkin dia ditunggu sampai keluar area mall baru didekati. Wah, sejak itu aku ga berani naik ojek ke mall. Hiks ... kok ga ada bemo yg masuk kampus se? Kalo ada kan enak, aku bisa carter ato gimana gitu tanpa kuatir tak berhelm.

***

Kakakku tinggal di Kalibata waktu itu. Aku mo kunjungi dia di sana, dan dia beri petunjuk tentang cara naik kendaraan umum dari halte bis bandara di Blok M. Dia bilang, "Dari Blok M kamu naik bis jurusan Pasar Minggu ya, terus turun di Kalibata." Pas sampe di Blok M, aku lakukan yang dia sarankan. Pas naik bis, sepanjang jalan aku agak heran. Kernetnya teriak-teriak ke calon penumpang di pinggir jalan, "Pyo! Pyo!" Aku bingung juga, maksudnya apa sih pyo itu? Setelah ku pikir-pikir, aku menduga pyo itu maksudnya Pasar Minggu, diucapkan cepat jadi terdengar seperti pyo.

***

Bis Malang-Surabaya adalah kendaraan yg mungkin paling sering kunaiki. Gimana tidak, wong itu alat transport dari rumah ke tempat kerja. Pernah ada kejadian mengerikan pas naik bis itu pagi hari. Biasanya bis berhenti di Purwosari untuk menurunkan dan menaikkan penumpang, tapi anehnya waktu itu tidak ada tanda-tanda bis mo berhenti waktu mendekati pasar Purwosari. Bis tetep melaju kencang. Kemudian bis itu nyenggol sebuah truk yang mengangkut barang terbuat dari kaca di pinggir jalan, sehingga truk terguling ke samping dan isinya pecah berantakan. Aku menjerit ngeri, tapi anehnya penumpang lain cuma bilang usss...usss. Lalu bis nyenggol dua kendaraan lagi sehingga kendaraan itu terguling, akhirnya bis berhenti juga tidak jauh dari pasar. Baru penumpang di sekitarku ramai berkomentar.

"Ooo itu tadi remnya blong."
"Iya, untung sopirnya pinter."
"He eh, dia totol truk dan mobil tadi untuk mengurangi laju bis."
"Pinter sopirnya, semua penumpang selamat."
"Untung ya di tikungan tadi ga ada orang nyebrang. Kalo ada, udah berangkat dia."
... dan sebagainya.

Halah, aku udah ga bisa ngomong saking shock-nya. Aku sibuk menenangkan diri abis menyaksikan adegan bak di film action.

Friday, January 13, 2012

Cruel

Kim, Kourtney, Khloe dan ibu mereka.

Orang memang macam-macam, ada yang baik dan ada pula yang sebaliknya. Kelompok yang kedua ini bikin susah orang lain saja karena kekejamannya. Seperti yang terjadi di Amrik terkait berita mengenai Khloe Kardashian, orang yang jahat sejahat-jahatnya sedang beraksi. Diberitakan bahwa dua ibu tiri dari selebriti Khloe kompak menyebarkan rumor bahwa Khloe sebetulnya bukan anak biologis dari Robert Kardashian. Alasannya, Khloe penampilan fisiknya sangat lain dengan kedua kakak perempuannya, Kim dan Kourtney. Khloe bentuk tubuhnya besar dan tinggi, rambutnya berwarna agak pirang. Sedangkan kakaknya ramping dan berambut hitam.

Lhah, kalo hanya dari penampilan aja, begitu banyak saudara kandung di seluruh dunia yang wajahnya tidak mirip sama sekali. Tapi kan tidak bisa dijadikan alasan kuat untuk menyebar rumor seperti itu? Contohnya ga jauh-jauh, aku dan adikku tidak ada persamaannya sama sekali, baik penampilan fisik maupun sifatnya. Adikku tinggi dan rambutnya ikal, sedangkan aku lebih pendek dan berambut lurus. Sifat kami pun berbeda, adikku lebih kalem sedangkan aku cenderung suka meledak-ledak. Ada memang beberapa orang yang iseng tanya, apakah aku anak adopsi, kok tidak mirip adikku. Tapi orang yang kenal keluarga kami tidak akan berpikir sejauh itu. Wajah adikku sangat mirip ibu, sedangkan wajahku tidak mirip bapak atau pun ibu. Makanya orang yg nganggur ga punya kerjaan tanya aneh-aneh. Tapi seperti yg ku bilang tadi, orang yang kenal keluarga kami pasti tahu kalo wajahku sangat mirip nenekku dari pihak ayah. Bahkan waktu aku kecil dulu banyak kerabat bilang wajahku persis adiknya ayah pas kecil juga. Jadi itu lah ceritanya kenapa wajahku dan adikku ga mirip blas: satu nurun pihak ayah, satunya lagi nurun pihak ibu. Ya mesti aja beda.

Kembali ke kasus Khloe tadi, kemungkinan dia mewarisi ciri fisik dari pihak ibu, sedangkan kakaknya lebih banyak bawa gen pihak ayah. Kalo akhirnya jadi beda banget, ya lumrah. Yang tidak lumrah adalah dua ibu tiri yang jahat tadi. Mereka tidak punya bukti kuat (hasil tes DNA misalnya) tapi berani menebar berita mengenai Khloe. Ngapain sih buka aib orang? Kalau berita itu betul, apa urusan mereka? Kalau berita itu tidak betul, nggak takut tah menghadapi konsekuensinya di afterlife?

Thursday, January 5, 2012

Arby's



Tidak sengaja aku menemukan selembar kertas yang dipenuhi warna-warni terselip di antara dua halaman buku tebal tentang evaluasi pembelajaran. Itu kertas bukan sembarang kertas, karena penuh kenangan masa lalu. Kertas itu adalah ... alas baki sebuah restoran cepat saji bernama Arby's. Untuk orang lain mungkin itu kertas tak berharga, tapi buatku itu sangat berarti.

Arby's adalah restoran burger asli Amrik yang pernah buka cabang di Indonesia. Taun 90-an dulu kakakku mengenalkan Arby's ke aku, dia bilang "Burgernya uenak, lain dari yg lain." Aku coba makan satu, ternyata memang uuuuuuuenak pollllllllllllll. Burgernya lain karena dagingnya berupa irisan tipis beef yang gurih maknyus, dan keju cheddarnya yg berwarna kuning tua berbentuk krim, bukan irisan seperti di resto burger lain. Rasanya? Mmmm ... lezat! Pertama kali nyoba di Arby's di daerah Jakarta Selatan (lupa namanya). Terus ketagihan, akhirnya jadi rajin beli di Arby's cabang Surabaya, tepatnya di Gubeng dan Jemursari. Kalo beli cheeseburger di sana, pasti beli strawberry milkshake juga. Milkshake-nya ... mmmmm yummy! Adalagi makanan yg jadi kesukaanku di sana: apple pie. Apel manis dibungkus pastry yang renyah berbentuk segitiga, lalu disiram saus gula. Wuih ... nikmat.

Sayang seribu sayang, Arby's menutup semua restonya di Indonesia. Baik di Jakarta maupun di Surabaya sudah tidak ada lagi resto Arby's. Tinggallah kertas alas baki itu menjadi suvenir dari kejayaan Arby's di Indonesia di masa lalu. Aku suka gambarnya, yaitu empat boneka plush berbentuk binatang hippo, gajah dan sapi. Boneka itu bisa didapat kalo beli paket Kid's meal di sana. Aku sudah punya boneka gajah dan sapi, tapi belom sempat beli yang hippo, promosi udah ditutup. Coba liat tanggalnya, itu taun 2000, lebih dari 10 taun lalu! Senangnya, waktu itu bisa jajan di Arby's sepuasnya sampe kenyang. Sekarang tinggal gigit jari ...

Untung Tuhan sayang padaku. Mungkin Tuhan tidak tega melihat aku bermuram durja karena kepingin makan burger Arby's ga kesampean. Akhirnya aku diberi kesempatan untuk menikmati lezatnya burger dan apple pie khas Arby's lagi. Bulan Maret taun lalu aku dapat hadiah langsung tanpa diundi dari Kedutaan Amrik berupa perjalanan gratis ke kota New Orleans. Lha kok di dekat hotel ada resto Arby's! Waaah kebetulan sekaleee. Hampir tiap hari aku makan di sana untuk sarapan. Hihihi kebayang ngga se, puasa Arby's bertaun-taun terus bisa makan lagi, ya dipuas-puaskan dong. Aku sempat foto-foto juga lho, di depan restorannya.

Semoga aku masih bisa makan burger Arby's lagi. Ndak tau Arby's yang di mana, asalkan bisa merasakan burger-milkshake-apple-pie lagi aku akan sangat berbahagia....

Tuesday, January 3, 2012

Falling star


Waktu melihat bintang jatuh itu, aku sedang berjalan pulang dari kantorku di Monash Uni, sekitar pukul 3 dini hari. Langit memang gelap, tapi bintang-bintang bertebaran di sana karena memang cuaca sangat cerah meskipun mendekati winter tahun 2004. Tiba-tiba aku lihat di sebelah timur ... sebuah bintang yang terang melesat melintasi langit. Oh, ada bintang jatuh! Cepat, cepat ... ucapkan permohonan.

Sudah, terucap suatu permohonan dalam hati.

Bintang jatuh memang nampak seperti bintang yang jatuh menyerong dari atas ke bawah, dengan ekor yang panjang dan sama terangnya dengan bintang. Semua terjadi dengan cepat, mungkin hanya sedetik, lalu hilang. Indah sekali. Menurut mitos yang beredar di berbagai bangsa dan budaya di dunia, kalau kita melihat bintang jatuh dan mengucapkan sebuah keinginan, maka keinginan kita akan terkabul.

Sebetulnya bintang jatuh itu sama sekali bukan bintang. Itu adalah meteor yang memasuki atmosfer bumi. Begitu memasuki atmosfer, batu angkasa itu terbakar sehingga nampak seperti bintang. Bintang jatuh itu hanyalah sebuah fenomena alam biasa, seperti pelangi yang terbentuk setelah hujan turun, seperti awan yang bergulung dalam berbagai bentuk karena tiupan angin, seperti aurora berwarna-warni yang muncul di dekat kutub utara. Meskipun hanya fenomena alam biasa, bintang jatuh, pelangi, awan nimbus dan aurora sama eloknya. Semuanya menimbulkan perasaan yang sulit dilukiskan. Mungkin itulah sebabnya banyak bertebaran mitos mengenai mereka, termasuk bintang jatuh yang dikaitkan dengan terkabulnya suatu permohonan.

Aku tidak tahu apakah permohonanku tahun 2004 itu sudah terkabul. Aku betul-betul tidak tahu. Permohonanku waktu itu adalah: semoga seseorang yang baru saja menuduhku pembohong akan mengalami apa yang aku alami dan merasakan apa yang aku rasakan. Aku begitu sakit hati waktu itu karena hidupku dibuat porak poranda oleh orang ini. Tidak terlintas sedikit pun di pikiranku untuk membalas dia dengan tuduhan juga. Aku hanya diam, tapi begitu melihat bintang jatuh aku tiba-tiba mengucapkan harapan agar dia merasakan sakitnya dituduh sebagai pembohong. Apakah harapan itu jadi kenyataan atau tidak ... kini di tahun 2012 itu tidak penting lagi. Aku tidak tahu dan aku tidak mau tahu. Kalau pun permohonan itu tidak terkabul, sudah ada penggantinya yang lebih indah, yaitu rasa damai di hati. Seiring berjalannya waktu, bertambah ilmu, bertambah pengalaman, aku jadi tahu bahwa orang yang memaafkan lebih tinggi derajatnya dari orang yang meminta maaf. Tanpa harus dimintai maaf, kita harus memaafkan orang yang melakukan kesalahan, sehingga kita pun merasa lebih tenang dan damai dalam hidup kita.

Lain kali kalau melihat bintang jatuh lagi, aku tidak akan membuat permohonan. Aku akan tersenyum saja sambil mengaguminya. Alangkah indah ciptaan Tuhan.