Saturday, January 21, 2012
Unhappy
Menarik juga baca hasil penelitian yang baru dipublikasikan mengenai korelasi antara frekuensi melihat Facebook punya teman dengan tingkat kebahagiaan seseorang. Menurut hasil penelitian itu, semakin sering kita melihat foto-foto teman kita di FB, kita semakin tidak bahagia dengan hidup kita sendiri. Soalnya, foto-foto yg diupload di FB biasanya menggambarkan pemiliknya yang tersenyum lebar di berbagai lokasi, entah itu mejeng di rumah, di mall, di tempat rekreasi, atau yg lain. Kalo melihat senyum lebar itu, kita pasti berasumsi bahwa teman-teman kita orang yang sangat berbahagia. Lalu kita membandingkannya dengan kita sendiri, yang hidupnya penuh dengan masalah ini itu. Boro-boro senyum, mo pikirkan hal yg menyenangkan selama satu menit aja ga sempat karena digempur masalah.
Benarkah teman-teman kita hidupnya lebih bahagia? Belum tentu juga ya. Masih menurut penelitian di atas, bisa aja mereka mereka punya lebih banyak masalah dan sebetulnya tidak lebih bahagia dr kita. Tapi tentu aja foto-foto yg dipasang di FB adalah foto sedang tersenyum atau tertawa, karena emang foto semacam itu yg pantas mejeng di internet. Ga mungkin tho, kita sedang menangis sedih terus memotret diri kita sendiri pas berurai air mata dan memasang foto itu di FB?
Banyak pembaca artikel itu menyarankan agar menutup account Facebook kalo memang kita jadi unhappy meliat foto orang senyum. Boleh juga sarannya, tapi--menurutku--sebetulnya ada solusi yang lebih tepat dan lebih penting, yaitu mengubah sikap dan cara pandang kita. Nomer satu, buang jauh-jauh rasa iri hati. Kayaknya itu lah yang jadi akar permasalahannya. Biasanya (tidak selalu lho) orang jadi iri kalo melihat orang lain bahagia, sukses, dll., terus membandingkan dg diri sendiri dan timbul perasaan negatif terhadap orang yg bahagia & sukses tadi. Ini jangan sampai terjadi karena merugikan diri sendiri. Nomer dua, kalo ada orang yg bahagia, kita juga HARUS ikut berbahagia. Sebetulnya kita sudah dididik sejak kecil untuk bersikap seperti ini. Buktinya, setiap kali teman kita ulang taun, kita menyanyikan baris ini kan: selamat panjang umur, dan bahagia. Artinya, teman kita sedang berbahagia krn berulang taun, nah kita juga ikut berbahagia (utamanya krn dapat sepotong kue ultah yg lezat hehehe) dengan mendoakan yang baik-baik untuknya. Sekarang kita udah dewasa, sikap seperti ini tidak boleh luntur.
Kembali ke laptop ... eh kliru ... Facebook, aku sendiri udah tidak punya FB untuk keperluan pribadi. Ada se satu, tapi itu utk keperluan skripsi mahasiswa. Itu pun aku udah lama ga login di situ. Dulu aku punya banyak account serupa: Facebook, Friendster, Multiply, dan lain-lain yg aku udah ga ingat namanya. Satu persatu account itu aku tutup, sehingga hanya tersisa satu spt yg ku sebut di atas. Aku suka aja liat foto-foto teman dan saudaraku yang bahagia di FB, tapi aku lebih suka lagi kalo pergi ke kantor dan bertemu langsung dengan teman-teman, dan melihat sendiri mereka bahagia. Nanti bisa ngobrol dan cerita yang seru-seru dan lucu-lucu, itu lebih asyik dibanding berbincang di FB. Apalagi kalo bisa becanda sambil mbalang boto. Aku juga lebih suka berkunjung ke rumah saudaraku dan bertemu langsung dengan mereka, dan melihat sendiri mereka bahagia. Sama aja, kami bisa ngobrol yg seru-seru dan lucu-lucu. Hanya saja, becanda tidak pake mbalang boto hehehe.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.