"Eh...aku nemu Bionic Boy di internet lho, udah ku download," aku bilang ke kakakku yg tinggal di Jakarta lewat telpon.
Dia kedengaran agak lost. "Bionic Boy?"
"Iya, film yg kita tonton dulu itu lho, pas kita masih SD," jawabku antusias.
"Ooo yg dibuat sebelum Six Million Dollar Man ya?" katanya.
"Lhoo bukan. Itu malah dibuat setelah Six Million Dollar Man dan Bionic Woman ngetop."
"O iya, kayaknya itu diputer di TV ya?"
"Lhoooooo bukan. Itu film bioskop. Kita dulu nonton film itu di bioskop pas SD. Masa se ga ingat?"
Ternyata kakakku betul-betul ga ingat. Jadinya lucu, aku dengan antusias ngobrol soal film itu, kakakku malah agak bingung aku ngomong apa.
Aku tidak terlalu sering ke bioskop pas kecil, jadi ingat betul film apa aja yg aku tonton. Bionic Boy ini salah satunya. Detil filmnya aku jelas ga bisa recall, tapi masih ingat jelas penutupnya, di mana di anak kecil bionic ini berjalan menyusuri batuan di pantai pake jaket pink dan celana panjang warna hijau tua.
Menurutku film itu bagus dan keren...tapi dulu jaman taun 70-an! Ternyata setelah nonton lagi di milenium ketiga ini, hahaha...kok norak banget. Kalo dibanding film action macem Speed ato MacGyver ya jauh lah. Tapi tiap film emang ada jamannya. Taun 70-an itu kan film berbau bionic sangat menjual, dipicu keberhasilan serial Six Million Dollar Man. Ya mirip-mirip tema The Matrix yg ditiru oleh banyak film, antaranya Underworld dan Equilibrium. Karena laki-laki dewasa dan wanita dewasa udah ada film bionicnya, maka dibuatlah yg versi anak kecil, jadi Bionic Boy.
Jaman segitu, film itu begitu impressive. Aku sampe antusias cerita ke temen-temen sekolah abis nonton, dan minta mereka nonton juga. Wuih...pokoknya itu film paling seru pas aku masih SD. Makanya aku heran, takjub dan tidak habis pikir kok kakakku bisa lupa sama sekali dengan film Bionic Boy. Hahaha aku jadi pingin ketawa....
Monday, May 30, 2011
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.