Ini dia salah satu film yg sangat ku sukai: Labyrinth. Film ini jadul banget, dirilis taun 1986, pas aku masih muda. Untuk ukuran taun segitu, film ini FXnya bagus sekali. Kalo dibanding dg The Matrix (1999) ya emang kalah jauh FXnya, tapi tetep aja masih termasuk bagus.
Ceritanya juga tidak kalah menarik, tentang seorang gadis cantik molek bernama Sarah yg berpetualang ke negeri aneh karena ulah makhluk jahat bernama Jareth. Jareth ini adalah raja kota Goblin di negeri antah berantah, dan dia menaruh hati ke Sarah begitu dalamnya sampai melakukan hal-hal buruk untuk mendapatkan dia. Yaaahh....jelas Sarah ga mau dong. Wong dia cuantik banget, coba liat...
Sekarang coba liat wajah Jareth yg menyeramkan ....
Wajahnya yg bengis dan tubuhnya yg kurus ceking memancarkan aura kegelapan yg menarik burung-burung gagak untuk mendekat. Kok lain banget wajahnya dg Chris Noth yg super cakep. Hehehe.
Jareth tinggal di Goblin City yg dihuni makhluk-makhluk seram dan aneh, dengan alam yg tidak kalah anehnya. Puri yg ditinggalinya dikelilingi labyrinth yg gersang dan membingungkan. Pokoknya bukan tempat yg layak untuk manusia sekelas Sarah. Gitu Sarah diharuskan tinggal dengannya. Waaah ya jelas ga mau lah.
Tapi namanya makhluk jahat, pasti menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuannya, seburuk apa pun itu. Jareth menculik adik Sarah yg masih bayi, lalu meletakkan Sarah di bagian awal labyrinth. Kalau Sarah ingin mendapatkan kembali adiknya, dia harus bisa melewati labyrinth sampai ke purinya di puncak Goblin City. Karena niat baik dan keinginan yg kuat, akhirnya Sarah berhasil mencapai puri dan menyelamatkan adiknya dr Jareth. Jareth yg telah kalah berubah menjadi wujud aslinya, yaitu seekor burung hantu. Ooo pantesan wajahnya jelek banget sebagai manusia, wong aslinya emang burung hantu hehehe.
Ceritanya emang sederhana, tapi film ini menarik buatku. Ndak tau udah tak tonton berapa kali sejak taun 80-an dulu, mungkin udah ratusan kali. Dulu cuma punya film ini dalam bentuk video Beta. Tapi lama-lama videonya berjamur, playernya juga rusak. Untung pas studi di Oz aku nemu DVD-nya di Kmart, ya langsung beli aja. Bahkan CD soundtracknya dijual juga di HMV, aku beli juga hahaha. Emang selalu gitu, kalo aku suka filmnya, pasti beli videonya dan CD soundtracknya. Kapan-kapan ku pamerkan koleksiku yg berupa video & CD.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.