Kalo diamati sih ... memang iya, orang tua lebih suka anak yg satu drpd yg lain, meskipun sangat tabu sekali untuk mengakui hal ini dengan terus terang. Maka bibir meyakinkan orang lain bahwa semua anak sama-sama dicintai sedangkan tindakan jelas menunjukkan sebaliknya. Ini artikel menarik dari Daily Mail.
---
Would YOU admit to loving one child more than another? New book claims 95 per cent of parents have favourites
By Tamara Abraham
It is the kind of knowledge, one imagines, would leave a child requiring years of therapy. So a new book's claim that 95 per cent of parents have a favourite is a controversial one.
Writer Jeffrey Kluger, who dedicates a chapter of The Sibling Effect to favouritism, believes those who don't admit to loving one child more are lying.
He writes: 'It is my belief that 95 percent of the parents in the world have a favorite child, and the other five percent are lying.'
Of course he is cautious not to upset his own daughters, aged eight and ten, adding: 'The only exceptions are my wife and me.' (Ha ha very funny! ~Garden of Words)
And he knows he is not alone. Though he says most families are aware of who the favourite child is, few mothers and fathers would dream of admitting it.
'There’s some value of the parents' code... never to speak of it.'
Even throughout his own childhood, he admits, his parents' favourites were clear.
He tells Today.com that among his four siblings, he, the second child and eldest son was his father's favourite, while his brother, the third child and youngest son, was his mother's favourite.
His experience differs from general trends though - Mr Kluger says studies show that fathers are most likely to favour youngest daughters, while mothers are more prone to liking an eldest son best.
Middle children, he reveals, are least likely to be a parent's favourite, unless they are the family's only son or daughter.
'One thing that makes it a little easier for a middle child is if you’ve got company,' he added.
But a child's sex and position in the family have less to do with parental favouritism than a recognition of ourselves.
He says that it is natural for parents to search for likenesses in their offspring.
'Having children is an act of genetic narcissism to begin with,' he says. 'We are hardwired to do it.
'What we look for in a child are traits that remind us of ourselves. You may love your husband, but it’s your genes that are in play. You want the most direct portal for your genes in the following generation.'
Rita Rubin, who interviewed Mr Kluger, admits this is the case with her own two daughters, aged 12 and 14.
She wrote: 'I get tickled when I see glimpses of myself in them: my older daughter’s interest in current events and, yes, shopping; my younger daughter’s goal of becoming an actress.'
But rather than a consistent favourite, she says her preference changes day by day. Sometimes even throughout the day.
Mr Kluger's opinion is in stark contrast with a Today/Parenting.com survey published this summer, which found that just 19 per cent of mothers admitted to having a favourite child.
But, he believes that more and more people are breaking taboos and speaking about the issue.
Indeed, earlier this year, a writer sparked a huge reaction after writing a heartfelt anonymous feature in Redbook about the guilt she felt over loving her younger daughter more than her eldest.
And a UK study showed that 88 per cent of mothers polled admit to treating boys and girls differently, despite considering it wrong to do so.
More than half – 55 per cent – said they found it easier to bond with their sons.
And seven per cent admitted their sons were given more treats than their daughters.
Wednesday, September 28, 2011
Saturday, September 24, 2011
Mouth
Mulutmu harimaumu. Itu kayaknya cocok banget dipake utk gambarkan Brad Pitt. Baru-baru ini dunia warta selebriti gempar karena Pitt bilang bahwa hidupnya membosankan selama terikat pernikahan dengan mantan istrinya, Jennifer Aniston. Dia menemukan kebahagiaan setelah berhubungan dg kebonya, Angelina Jolie. Ck ck ck ni cowok tulen bukan se?
Coba dikilas balik. Dia masih terikat pernikahan dg Aniston, malah selingkuh dengan Jolie si bibir ikan koki. Akibatnya Pitt dan Aniston bercerai. Setelah itu Pitt hidup bersama dg Jolie tanpa ikatan pernikahan. Eeeh, beberapa taun setelah itu Pitt mulai ngerasa tidak comfortable dg Jolie sehingga sembunyi-sembunyi kencan lagi dg Aniston dan minta balikan. Aniston setuju, tapi emang lidah tak bertulang utamanya lidah Pitt. Dia mengulur-ulur waktu utk berpisah dg Jolie, sehingga Aniston habis kesabarannya dan membatalkan niatnya utk rujuk dg Pitt. Setelah itu, kayaknya tidak ada sedikit pun keinginan Aniston utk balikan. Life goes on, utk dia mending liat ke depan dan cari pasangan yg lebih reliable.
Mungkin sebagai kompensasi rasa kecewanya, Pitt mulai beraksi lidahnya. Dulu Aniston beli rumah baru yg super gede dan mendesain ulang interiornya. Ini menarik minat sebuah majalah arsitektur sehingga dibahas di majalah itu sebagai artikel utama. Bahkan foto Aniston duduk di sebuah sofa di rumahnya menjadi cover majalah itu. Pitt yg melihat ini berkomentar, yg intinya kira-kira begini: dulu Aniston ga berminat blas pada arsitektur pas menikah dg saya, menggelikan sekali sekarang dia malah pamer arsitektur rumahnya. Yg parah, Pitt pinjam lidah temannya utk menghina Aniston. Makanya aku tadi tanya, ni laki tulen tah? Beraninya menjelekkan orang lain di belakangnya. Kalo menghadapi Aniston sungguhan, mana berani bilang begitu, mungkin semaput duluan.
Sekarang Pitt berulah lagi, dengan nekatnya bilang di majalah Parade bahwa 'marriage was dull.' Lhooo, kalo emang pernikahan dg Aniston membosankan, kenapa dulu minta balikan? Tidak konsisten dong. Isuk dele, sore tempe. Berubah-ubah mulu. Kayak orang berkepribadian ganda: satunya ngomong A, satunya ngomong Z. Tapi dari peristiwa pahit ini ada satu yg mengagumkan: Aniston tidak pernah sekali pun membalas kata-kata keji Pitt, baik soal arsitektur maupun dull marriage. Aniston kayaknya tenang-tenang aja dihantam komentar tidak menyenangkan, dan reaksinya selalu diam tanpa kata satu pun. Menurutku itu cara yang sangat tepat dan elegan untuk menghadapi orang yg embittered ato kecewa. Tidak ada manfaatnya merespon orang seperti itu, wong orang kecewa kok ditanggapi. Bukan levelnya kali.
Yg lucu, malah media yg 'membalas' Pitt, dengan menulis komentar yg menyindir-nyindir dia. Coba baca Daily Mail, di sana ada foto Aniston dengan pasangan barunya yg sedang berjalan di kota New York. Mereka kelihatan bahagia dan penuh senyum. Korannya menulis:
'Nothing dull here' -- utk nyindir Pitt yg telah menganggap Aniston 'dull'.
'Love parade in the rain' -- pinjem nama majalah yg memuat interview Pitt, yaitu Parade, hanya saja ini ditambahi kata 'love' utk menghantam balik hal negatif yg dikatakan Pitt.
'Happiness is the best revenge' -- Aniston membalas kata-kata Pitt yg bernada negatif dengan menunjukkan kebahagiaan.
Elegan bukan? :)
Coba dikilas balik. Dia masih terikat pernikahan dg Aniston, malah selingkuh dengan Jolie si bibir ikan koki. Akibatnya Pitt dan Aniston bercerai. Setelah itu Pitt hidup bersama dg Jolie tanpa ikatan pernikahan. Eeeh, beberapa taun setelah itu Pitt mulai ngerasa tidak comfortable dg Jolie sehingga sembunyi-sembunyi kencan lagi dg Aniston dan minta balikan. Aniston setuju, tapi emang lidah tak bertulang utamanya lidah Pitt. Dia mengulur-ulur waktu utk berpisah dg Jolie, sehingga Aniston habis kesabarannya dan membatalkan niatnya utk rujuk dg Pitt. Setelah itu, kayaknya tidak ada sedikit pun keinginan Aniston utk balikan. Life goes on, utk dia mending liat ke depan dan cari pasangan yg lebih reliable.
Mungkin sebagai kompensasi rasa kecewanya, Pitt mulai beraksi lidahnya. Dulu Aniston beli rumah baru yg super gede dan mendesain ulang interiornya. Ini menarik minat sebuah majalah arsitektur sehingga dibahas di majalah itu sebagai artikel utama. Bahkan foto Aniston duduk di sebuah sofa di rumahnya menjadi cover majalah itu. Pitt yg melihat ini berkomentar, yg intinya kira-kira begini: dulu Aniston ga berminat blas pada arsitektur pas menikah dg saya, menggelikan sekali sekarang dia malah pamer arsitektur rumahnya. Yg parah, Pitt pinjam lidah temannya utk menghina Aniston. Makanya aku tadi tanya, ni laki tulen tah? Beraninya menjelekkan orang lain di belakangnya. Kalo menghadapi Aniston sungguhan, mana berani bilang begitu, mungkin semaput duluan.
Sekarang Pitt berulah lagi, dengan nekatnya bilang di majalah Parade bahwa 'marriage was dull.' Lhooo, kalo emang pernikahan dg Aniston membosankan, kenapa dulu minta balikan? Tidak konsisten dong. Isuk dele, sore tempe. Berubah-ubah mulu. Kayak orang berkepribadian ganda: satunya ngomong A, satunya ngomong Z. Tapi dari peristiwa pahit ini ada satu yg mengagumkan: Aniston tidak pernah sekali pun membalas kata-kata keji Pitt, baik soal arsitektur maupun dull marriage. Aniston kayaknya tenang-tenang aja dihantam komentar tidak menyenangkan, dan reaksinya selalu diam tanpa kata satu pun. Menurutku itu cara yang sangat tepat dan elegan untuk menghadapi orang yg embittered ato kecewa. Tidak ada manfaatnya merespon orang seperti itu, wong orang kecewa kok ditanggapi. Bukan levelnya kali.
Yg lucu, malah media yg 'membalas' Pitt, dengan menulis komentar yg menyindir-nyindir dia. Coba baca Daily Mail, di sana ada foto Aniston dengan pasangan barunya yg sedang berjalan di kota New York. Mereka kelihatan bahagia dan penuh senyum. Korannya menulis:
'Nothing dull here' -- utk nyindir Pitt yg telah menganggap Aniston 'dull'.
'Love parade in the rain' -- pinjem nama majalah yg memuat interview Pitt, yaitu Parade, hanya saja ini ditambahi kata 'love' utk menghantam balik hal negatif yg dikatakan Pitt.
'Happiness is the best revenge' -- Aniston membalas kata-kata Pitt yg bernada negatif dengan menunjukkan kebahagiaan.
Elegan bukan? :)
Friday, September 16, 2011
Lady Diana
Mumpung buku-buku koleksiku banyak yg terbongkar dari tumpukan barang di rumah, aku pamerkan di sini. Sebelumnya aku udah cerita buku Peter Gabriel, nah sekarang buku Lady Diana.....
Sejak Lady Diana ngetop karena punya hubungan khusus dg pewaris tahta kerajaan Inggris, fotonya terpampang di mana-mana di Indonesia. Taun 1980 banyak buku tulis, stiker, kertas kado, dll yg berisi fotonya. Koran dan majalah juga berebut memberitakan. Aku masih SD kelas 5 waktu itu, dan udah kena demam Lady Di. Tentu aja ngga sampe potong rambut utk meniru gaya poni Lady Di yg khas itu, tapi aku kliping foto-foto dari majalah dan koran. Buku tulis juga banyak yg ku beli. Tidak ketinggalan ... picture books! Hahaha ... ini koleksi yg paling ku sayangi krn paling banyak gambarnya, dan bagus-bagus krn banyak yg berwarna.
Pas masih SD cuma bisa beli buku tulis bergambar Lady Di, itu pun duitnya minta ortu. Pas SMP mulai beli buku, tapi cuma buku murah hitam putih yg diterbitkan di Indonesia. Nah, pas SMA uang saku mulai agak banyak dan bisa ditabung, aku beli buku impor di Gramedia. Jaman segitu harganya belasan ribu rupiah, tapi itu udah termasuk mahal banget. Cuman kuat beli 3 buku, tapi bagus. Banyak foto Lady Di dalam pose yg menarik. Dulu tiap hari kerjanya liat-liat buku itu hehehe, sambil mikir gimana ya caranya biar bisa secantik Lady Di? Matanya indah, senyumnya manis, kulitnya mulus, rambutnya dimodel apa pun tetep pantes, bajunya bagus-bagus, pokoknya semua yg ada di Lady Di sangat menarik utk dilihat. Aku sampe stress kalo liat cermin habis liat picture books Lady Di, habis jauh sih wajah dia dan wajahku hahaha. Bagaimana ya biar bisa secantik dia?
Pas sekolah di Oz, aku betul-betul ketiban duren jatuh. Punya email account di Monash Uni, sehingga bisa buka account di eBay. Kalo daftar eBay di Indonesia, ga bisa bok, diblokir duluan. Nah, mumpung punya account eBay, belanja sepuasnya barang-barang murah dari seluruh dunia, termasuk buku Lady Di tentunya. Aku dapat lebih dari 20 item tentang Lady Di. Lumayaaaan. Hehehe aku bahagia bisa melengkapi koleksiku. :)
Peter Gabriel
Peter Gabriel adalah eksponen band legendaris Genesis dari Inggris. Dia salah satu pendiri band yg terbentuk di era 60-an. Peter Gabriel yg masih muda masuk sekolah elit yg berasrama, dan di sana dia ketemu Tony Banks dan teman lain yg minatnya sama: musik. Mereka membentuk Genesis dan merilis album pertama taun 1968. Setelah itu, Genesis menelurkan 1 album tiap tahun. Sayangnya, Peter memutuskan utk meninggalkan band ini pada taun 1975 karena masalah pribadi. Mulailah dia bersolo karir.
Empat album solonya self-titled, baru album ke lima diberi judul, yaitu So. Dia ngetop di Indonesia awal era 80-an, pas Genesis juga ngetop di sini. Aku suka dengar suaranya Peter, bagus banget. Lagunya nyeleneh kalo nurut ukuran selera orang Indonesia masa itu, tapi aku suka hampir semua lagunya. Selain itu, Peter cakeeeeep banget. Begitu senangnya dengan Peter, sampe aku belain mecah celengan buat ikutan Genesis Fans Club di Inggris. Awal 80-an, biaya join klub itu 12 poundsterling per tahun, kira-kira Rp 30.000. Jaman segitu, duit ini nilainya sangat tinggi dan memberatkan aku yg cuma pelajar SMA. Tapi terlanjur kesengsem, gimana? Ya dibelain aja dong.
Klub itu menjual berbagai macam barang terkait Genesis dan member atau ex-membernya. Kaset, piringan hitam, lirik, buku, poster, stiker, pin, dll yg berhubungan dg Peter Gabriel, Phil Collins, Tony Banks, Mike Rutherford, Steve Hackett, dan Ant Phillips ada semua di sana. Tiga barang pertama udah ada di Indonesia, makanya aku beli buku, stiker dan poster aja. Salah satu buku yg ku beli adalah "Peter Gabriel" oleh Armando Gallo, terbitan Omnibus di Inggris. Wah excellent!!!! Ga nyesel beli buku itu. Buku ini adalah picture book, yaitu buku yg isinya foto-foto Peter Gabriel yg dicetak di kertas glossy, memuat foto Peter mulai kecil sampe dewasa (taun 80-an itu). Untung aku tulis tanggal pas buku itu datang dari Inggris lewat pos: 26 Juni 1989. Berapa taun buku itu ga pernah ta buka karena setelah kesengsem Peter Gabriel, aku ngefans MacGyver dan Chris Noth, jadi buku itu agak terlupakan. Kemarin aku buka-buka lagi....wow....mengalir lah ingatan tentang excitement 80-an ketika melihat buku itu.
Sampai saat ini, aku masih berpendapat Peter cakep banget. Liat foto-fotonya di picture book sangat menyenangkan. Wajahnya agak baby face, senyumnya manis, keren, macho, tapi orangnya sangat rendah hati biarpun dia sebetulnya superstar. Di situ ada sebuah foto Peter sedang nyuci piring di rumah temannya, dan fotografernya nulis bahwa dia kagum seorang penyanyi dunia sekelas Peter mau-maunya bantu nyuci piring. Tapi foto yg paling aku sukai adalah fotonya Peter di WTC New York. Cool banget! Aku ingat, sangat kagum meliat Peter di foto itu. Dia berdiri di dekat twin towers WTC dan dijepret dari bawah oleh fotografernya, sehingga dia tampak sama menjulangnya dengan towers. Wah cakep dan gagah. Aku juga pingin difoto seperti itu. Sayang WTC udah ga ada hehehe.
Sekian dulu tentang Peter Gabriel. Lain kali aku akan cerita tentang Ant Phillips dan Steve Hackett.
Empat album solonya self-titled, baru album ke lima diberi judul, yaitu So. Dia ngetop di Indonesia awal era 80-an, pas Genesis juga ngetop di sini. Aku suka dengar suaranya Peter, bagus banget. Lagunya nyeleneh kalo nurut ukuran selera orang Indonesia masa itu, tapi aku suka hampir semua lagunya. Selain itu, Peter cakeeeeep banget. Begitu senangnya dengan Peter, sampe aku belain mecah celengan buat ikutan Genesis Fans Club di Inggris. Awal 80-an, biaya join klub itu 12 poundsterling per tahun, kira-kira Rp 30.000. Jaman segitu, duit ini nilainya sangat tinggi dan memberatkan aku yg cuma pelajar SMA. Tapi terlanjur kesengsem, gimana? Ya dibelain aja dong.
Klub itu menjual berbagai macam barang terkait Genesis dan member atau ex-membernya. Kaset, piringan hitam, lirik, buku, poster, stiker, pin, dll yg berhubungan dg Peter Gabriel, Phil Collins, Tony Banks, Mike Rutherford, Steve Hackett, dan Ant Phillips ada semua di sana. Tiga barang pertama udah ada di Indonesia, makanya aku beli buku, stiker dan poster aja. Salah satu buku yg ku beli adalah "Peter Gabriel" oleh Armando Gallo, terbitan Omnibus di Inggris. Wah excellent!!!! Ga nyesel beli buku itu. Buku ini adalah picture book, yaitu buku yg isinya foto-foto Peter Gabriel yg dicetak di kertas glossy, memuat foto Peter mulai kecil sampe dewasa (taun 80-an itu). Untung aku tulis tanggal pas buku itu datang dari Inggris lewat pos: 26 Juni 1989. Berapa taun buku itu ga pernah ta buka karena setelah kesengsem Peter Gabriel, aku ngefans MacGyver dan Chris Noth, jadi buku itu agak terlupakan. Kemarin aku buka-buka lagi....wow....mengalir lah ingatan tentang excitement 80-an ketika melihat buku itu.
Sampai saat ini, aku masih berpendapat Peter cakep banget. Liat foto-fotonya di picture book sangat menyenangkan. Wajahnya agak baby face, senyumnya manis, keren, macho, tapi orangnya sangat rendah hati biarpun dia sebetulnya superstar. Di situ ada sebuah foto Peter sedang nyuci piring di rumah temannya, dan fotografernya nulis bahwa dia kagum seorang penyanyi dunia sekelas Peter mau-maunya bantu nyuci piring. Tapi foto yg paling aku sukai adalah fotonya Peter di WTC New York. Cool banget! Aku ingat, sangat kagum meliat Peter di foto itu. Dia berdiri di dekat twin towers WTC dan dijepret dari bawah oleh fotografernya, sehingga dia tampak sama menjulangnya dengan towers. Wah cakep dan gagah. Aku juga pingin difoto seperti itu. Sayang WTC udah ga ada hehehe.
Sekian dulu tentang Peter Gabriel. Lain kali aku akan cerita tentang Ant Phillips dan Steve Hackett.
Monday, September 12, 2011
Ph.D. (2)
Waktu itu kami bertiga, ngobrol yg ringan-ringan tentang banyak hal. Mulai dari sepatu hak tinggi sampe kolega yg ga beres blas. Lama-lama topiknya tentang social life. Salah satu dari temanku ini, sebut saja X, curhat soal pedekate. Temanku yg lain, sebut saja Y, langsung menambahi, "Weeeh, si X ini ga perlu kuatir, stoknya banyak siiiih. Tinggal pilih aja, gampang." Hahaha duh bahasanya, si Y ini memang terkenal tidak bisa basa-basi, apa pun yg ada di benaknya langsung diomongkan plung ... gitu. Aku dan X ketawa terpingkal-pingkal.
Setelah ketawa mulai bisa dikontrol, aku nambahi sekenanya, "Wouh beruntung banget stoknya banyak. Aku, satu pun ga punya. Ga ada tuh yg pedekate-pedekate gitu." Denger ini, Y kumat lagi penyakitnya. Dengan enteng tanpa mikir dia langsung menyahut, "Ya mesti ajaaaa. Wong you doktor. Mana berani laki-laki deketin you? Pasti ditolak! Pasti ditolak! Ya mungsret duluan." Hahaha, betul-betul straightforward. Bahasanya ga dikembangi blas, cemplang cemplung kalo ngomong. Ruang kami jadi horeg karena ketawa keras banget. Duh!
Aku pingin banget kayak si Y, bisa ngomong sembarang tanpa beban. Gimana ya kok dia bisa gitu?
Setelah ketawa mulai bisa dikontrol, aku nambahi sekenanya, "Wouh beruntung banget stoknya banyak. Aku, satu pun ga punya. Ga ada tuh yg pedekate-pedekate gitu." Denger ini, Y kumat lagi penyakitnya. Dengan enteng tanpa mikir dia langsung menyahut, "Ya mesti ajaaaa. Wong you doktor. Mana berani laki-laki deketin you? Pasti ditolak! Pasti ditolak! Ya mungsret duluan." Hahaha, betul-betul straightforward. Bahasanya ga dikembangi blas, cemplang cemplung kalo ngomong. Ruang kami jadi horeg karena ketawa keras banget. Duh!
Aku pingin banget kayak si Y, bisa ngomong sembarang tanpa beban. Gimana ya kok dia bisa gitu?
Tuesday, September 6, 2011
Foxes
Australia ribut gara-gara ada rencana impor rubah. Ada yg setuju, ada yg nggak. Yg nggak setuju beralasan rubah itu akan mengganggu ekosistem karena menjadi predator bagi hewan lokal. Yg setuju berargumen bahwa rubah akan membantu pembasmian hewan yg menjadi hama di sana, yaitu ... kelinci!
Hahaha wong diganggu kelinci aja pada ribut. Kalo di Indonesia solusinya mungkin gampang, yaitu mempopulerkan hidangan sate kelinci. Rasanya enak, kayak sate ayam. Penampilannya pun juga mirip. Yg aku herankan, kenapa ya orang Oz ngga suka makan kelinci? Sebetulnya konsumsi daging kelinci itu bisa menekan populasi kelinci karena pada diburu. Apa karena mereka ngga tau kalo daging kelinci enak dan sehat?
Hahaha wong diganggu kelinci aja pada ribut. Kalo di Indonesia solusinya mungkin gampang, yaitu mempopulerkan hidangan sate kelinci. Rasanya enak, kayak sate ayam. Penampilannya pun juga mirip. Yg aku herankan, kenapa ya orang Oz ngga suka makan kelinci? Sebetulnya konsumsi daging kelinci itu bisa menekan populasi kelinci karena pada diburu. Apa karena mereka ngga tau kalo daging kelinci enak dan sehat?
Sunday, September 4, 2011
Ph.D.
Entah udah berapa kali aku bilang bahwa taun 80-an adalah masa paling indah dan menyenangkan. Musiknya bagus, filmnya bagus, fashionnya bagus, pokoknya semua bagus. Nggak salah kan kalo aku sangat mengagungkan era 80-an? I love the eighties, and I love every second in the eighties. I want to return to the eighties. Kakiku menginjak taun 2011 tapi kepalaku dan hatiku masih ketinggalan di taun 80-an.
Jaman segitu, aku masih SMP & SMA, plus taun awal kuliah. Kerjanya sehari-hari belajar, tapi masih sempat meluangkan waktu utk hiburan. Salah satu hiburan adalah nonton video. Tentu aja Youtube blom ada. Kalo pingin nonton video klip musik, ya harus nyewa kaset Beta yg tebal dan punya playernya juga. Tempat persewaan video banyak, bahkan ada yg secara reguler mengantar kaset utk disewa dan mengambil kaset yg harus dikembalikan. Kalo sekarang kan engga, cukup punya laptop dan modem, bisa download gratis di Youtube dan dimiliki selamanya.
Nah, salah satu video klip kesukaanku waktu itu adalah lagu "I Won't Let You Down" yg dinyanyikan band dari Inggris, Ph.D. Memang Ph.D. (Doctor of Philosophy) aslinya nama gelar untuk orang yg udah studi S3, tapi grup musik ini memilih nama Ph.D. dari singkatan inisial nama personilnya, jadi bukan karena mereka semua udah jadi doktor! Lagunya bagus. Maksudku liriknya emang biasa, tapi musiknya...wow...dahsyat man! Penuh dengan suara synthesizer yg indah, khas musik 80-an. Udah gitu cerita di video klipnya lucu banget...nget...nget. Ceritanya, Jim Diamond (salah satu personil Ph.D.) naksir seorang wanita yg di luar jangkauannya. Wanita itu cantik, blonde dan sexy, sedangkan Jim berwajah biasa dan berpenampilan biasa pula. Pokoknya semua biasa. Mulailah Jim mengejar wanita itu ke mana-mana sampai bawa setumpuk kado supaya wanita itu luluh hatinya dan mau menyukai Jim. Tentu aja upayanya ga berhasil. Yg punya ide utk bikin video klip itu jenius, ceritanya orisinil dan humoris, bahkan bisa klop dengan lagu cinta mendayu yg harusnya lebih sesuai utk klip yg romantis. Sayang sekali sekarang tidak ada ya musik dan video klip bagus kayak gitu.
Saturday, September 3, 2011
Amaryllis
Amaryllis adalah tanaman bunga yg masuk kategori umbi. Kayaknya masih bersaudara dengan tanaman lily karena bentuk daun, umbi dan bunganya mirip sekali. Bedanya, amaryllis ukurannya lebih besar dan warnanya juga lain.
Tanaman amaryllis yg buanyak sekali di depan rumah sebetulnya berasal dari 2 umbi aja. Awalnya, amaryllis itu tumbuh di halaman rumah sodaraku di jalan Buring. Rumah besar dari jaman Belanda itu ditumbuhi tanaman kualitas super. Ada pohon apukat yg buahnya super manis, bebas ulat dan dagingnya tebal. Ada pohon pisang yg buahnya juga besar dan manis. Nah, amaryllis tidak berbuah tentunya, tapi tumbuh subur dg bunga yg besar dan indah di halaman depan rumah itu. Sekarang rumah itu udah dijual, tapi untungnya sebelum dijual dulu adikku sempat minta umbi amaryllis ke sodaraku dan dikembangbiakkan di rumahnya sendiri. Karena semakin lama semakin banyak, umbi itu diberikan ke aku dua buah. Setelah kutanam, akhirnya jumlahnya berlipat ganda. Karena semua warnanya putih, aku beli beberapa yg berwarna merah di penjual bunga keliling. Biar ada variasi gitu loh.
Merawat amaryllis tidak sulit asal tau caranya. Supaya berbunga, dia harus ditanam di tempat yg terkena sinar matahari. Kalo ditanam di tempat yg teduh, umbi dan daunnya tumbuh lebih cepat dan besar, tapi ngga seberapa mau berbunga. Kalo ditanam di tempat yg disinari matahari, umbinya berukuran sedang tapi mudah berbunga. Daun amaryllis aslinya panjang dan lebar. Kalo daunnya mulai langsing dan mudah jatuh ke tanah tidak mau tegak, berarti dia udah tumbuh terlalu lama. Ngga seberapa bagus dipandang kan, wong amaryllis kok daunnya kurus dan rebah. Untuk membuat daunnya gemuk lagi, semua daun harus dipotong habis, sehingga tinggal umbinya aja. Beberapa hari kemudian, daun baru akan tumbuh, dan ukurannya lebih gemuk.
Kapan amaryllis berbunga? Sekitar bulan Agustus-September. Ini puncak musim berbunga utk amaryllis. Lebaran ini, ada 5 tanaman yg berbunga di halaman depan, sedangkan di halaman belakang ada 4 tanaman. Wowww, indah sekali. Bunga putih merah mekar besar-besar. :)
Subscribe to:
Posts (Atom)