Monday, March 19, 2012
Cyn (2)
Sorry is just a word. A hand is just a hand. When you say sorry and open your hand in front of me, I know it doesn't mean anything to you. It's just another fake apology from the biggest fake I've ever known.
Apa dikiranya aku dendam ke you? What a waste of time taking revenge! Seandainya aku belum memaafkan you, pasti aku udah bikin hidupmu sengsara. Tapi aku bukan tipe orang yg sekeji itu. Itu kan you? Jangan samakan orang lain dg dirimu sendiri ya.
Kalaupun aku mau menerima uluran tanganmu yg menandakan maaf, apa memang ada jaminan you tidak akan mengulangi perbuatan itu? Don't make me laugh. Selama ini sudah banyak kata-kata dan perbuatan you yg membuatku sakit hati, dan sudah berkali-kali you minta maaf, tapi itu selalu you ulangi kan? Ulangi lagi, lagi dan lagi. Ha ha ha, aku kasian sekali ke you, yang merasa bersalah (meskipun cuma sebentar dua bentar) tiap kali berbuat kesalahan, tapi selalu mengulangi kesalahan yg sama bak kecanduan. What a troubled woman.
Seperti biasaaa, seperti yg sudah-sudah, aku menahan diri dan mendoakan supaya you bisa insyaf. Syukur-syukur kalo masi sempat bertobat. Semoga doaku terkabul ya.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.