Garden of words -- sekumpulan kata-kata yang berwarna-warni tumbuh di kebun cyber milikku.

Friday, March 2, 2012

Envy

Aku betul-betul tidak paham cara kerja otak orang ini. Apa yang ada di pikirannya? Bagaimana dia bisa sampai berpikir seperti itu? Kenapa begitu sulit bagi dia untuk mengontrol otaknya agar tidak memerintahkan mulutnya bergerak dan mengucapkan kata-kata?

Entah sudah berapa ratus kali aku dibuat heran oleh ulahnya. Beberapa hari yg lalu aku duduk di kursiku di kantor sambil menunggu acara workshop dimulai. Untuk melewatkan waktu, aku main game Spyro yg super asyik di hapeku yg baru ku beli beberapa minggu lalu. Ketika aku sedang konsentrasi main Spyro, orang ini lewat di dekatku dan melihat hapeku. Maka mulailah sindiran dilancarkan. Dengan suara keras menggelegar dia teriak-teriak ke entah siapa, "Saudagar! Saudagar!" Aku tau maksudnya. Dia menyindirku sebagai saudagar kaya yg punya hape canggih dan baru. Lho, ngga salah tah. Itu cuman hape Nokia model lama, beli di Hypermart pun udah di diskon biar model lama ini cepet laku dan bisa dijual penggantinya yg lebih baru. Harganya di bawah Rp 1juta. Terus kalo aku beli hape itu berarti kaya? Amin! Aku anggap ucapan dia adalah doa baik. Semoga aku bisa menjadi saudagar kaya sungguhan. Amin. Seperti dulu waktu dia nyindir aku sebagai orang penting, ternyata ucapan dia jadi kenyataan dan aku jadi orang penting sungguhan karena dekan, direktur pasca, rektor, staf dikti, dll pada nelpon aku karena ada kepentingan. Dia betul-betul baik karena memberiku doa baik juga.

Ceritanya selese? Belom! Dia teriak-teriak lagi, kali ini ke seorang kolega, "Kamu udah ganti BB belom? Katanya mo ganti BB?" Nah, udah jelas toh? Yg bikin dia sebal adalah gadget. Liat gadgetku yg baru, dia tidak bisa menahan mulutnya untuk tidak mengekspresikan rasa iri menggunakan kata-kata menyakitkan hati. Memang tidak ditujukan langsung ke aku, tapi udah jelas kasat mata kalo dia sebal melihat aku pake gadget baru. Ganti BB? Amin! Semoga keturutan. Itu doa baik supaya aku bisa punya BB suatu saat nanti.

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.