Naik bis sambil berdiri sudah biasa. Juga sambil duduk di atas tempat mesin di sebelah sopir. Artinya udah kehabisan tempat duduk, dan harus mau berada di mana pun di dalam bis supaya bisa pulang setelah kerja seharian.
Kemarin juga ga kebagian tempat duduk. Begitu aku menaiki bis, kernet langsung menyuruh aku duduk di atas tempat mesin. Yah, meskipun sebetulnya ga suka, tapi itu lebih baik drpd berdiri. Aku bawa laptop gede di ransel, lha kalo berdiri bisa capek banget kaki dan punggungku. Setelah duduk di sana, lama-lama banyak penumpang turun dan kursi kosong tersedia. Kernet bilang lebih baik aku pindah ke kursi. Memang iya, aku udah ga tahan duduk di situ. Pas aku berdiri mau pindah tempat duduk, lha kok bis agak ngerem lajunya sehingga aku mau jatuh. Mumpung belom jatuh, aku cepet-cepet duduk di dashboard bis. Kalo terjungkal kan malu??? Eh, lha kok kernet dan sopirnya ketawa liat aku duduk di dashboard. "Mbak, jangan duduk di situ. Duduk di sana lho, di belakang ada kursi kosong." Heh, ya udah tau lah, wong aku duduk di dashboard biar ga jatuh kok. Setelah bis berhenti, aku baru pindah ke kursi. Tapi sopir dan kernet masih belom berhenti ketawa, kayaknya mereka anggap lucu aku duduk di sana.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.