Tanaman adenium ini aku dapat dari tukang kebunku, sekitar 3 taun lalu. Keadaannya menyedihkan ketika adenium itu sampai ke tanganku, cuma berupa pohon kecil kurus dengan beberapa helai daun tanpa bunga. Kayaknya tanaman itu terabaikan selama ini. Mengingat kebunku masih kosong melompong belum ada tanamannya kecuali amaryllis yg kubawa dari rumah lama, maka adenium itu segera ku tanam di halaman belakang biar tidak gersang. Tiap hari aku rawat semua tanaman biar kerasan di rumahku dan tumbuh dg baik, termasuk adenium ini. Bahkan dulu aku belikan humus dan hortigro (pupuk kimia) supaya cepat tumbuh. Setelah beberapa bulan, hasilnya mulai kelihatan, Batang pohon adenium mulai membesar, tidak kurus kering lagi. Daunnya juga semakin banyak. Kadang berbunga satu atau dua. Wah, senangnya...
Meskipun hortigro sangat berjasa untuk menggemukkan adenium, aku lebih suka kalau tanamanku mengkonsumsi makanan organik. Makanya tiap kali beli buah, sisanya pasti kutaruh di dekat pangkal pohon adenium, entah itu berupa kulit jeruk ato core-nya apel. Pernah aku beli jeruk 2 kilo dan kulitnya selalu ku buang di tempat adenium itu tumbuh. Efeknya? Beberapa hari kemudian bermunculan kuncup bunga warna pink di tiap ujung branch.Ada sekitar 4 branches, dan semua penuh dg kuncup bunga. Kuncup-kuncup ini akhirnya mekar hampir bersamaan, sehingga adenium tampak indah dan enak dipandang. Daunnya pun tidak mau kalah indahnya: tebal, warna hijau tua, dan sangat mengkilap. Pohon adenium itu tampak betul-betul sehat.
Yang menyedihkan, aku liat adenium punya orang-orang tidak sesehat punyaku. Pada umumnya adenium itu mereka tanam di pot datar. Pokok pohonnya sengaja dibuat membesar seperti ubi, branches-nya tampak kurus, daunnya hampir tidak ada atau tidak ada sama sekali, dan bunganya kurus-kurus. Mungkin menurut orang-orang ini adenium tampak lebih indah kalo berbatang bengkak gitu, tapi menurutku itu suatu bentuk kejahatan terhadap tanaman, karena dipaksa untuk tumbuh tidak semestinya. Ndak tau gimana caranya kok batangnya bisa membesar dan tanamannya cebol gitu, tapi yg jelas itu memanipulasi tanaman dg alasan keindahan dan sangat tidak etis. Sama saja dg menyuruh manusia operasi plastik utk membesarkan atau mengecilkan beberapa bagian tubuhnya dg alasan estetika, memang ndak ada yg melarang tapi kan ga sehat dan ga etis? Tapi ya udah, itu urusan mereka. Aku akan tetap memberikan makanan sehat ke semua tanamanku biar mereka tumbuh dg alami.
Tuesday, April 24, 2012
Monday, April 23, 2012
Stumble
Begitu banyak yg ingin melihat aku segera naik pangkat, tapi juga begitu banyak yg ingin menghadang langkahku untuk naik pangkat. Kepangkatan itu suatu hal yg penting bagi dosen krn bisa menjadi salah satu alat untuk mengontrol kinerjanya. Untuk bisa naik pangkat, dosen harus punya kum yg mencukupi di tiga bidang sesuai Tri Dharma Perguruan Tinggi. Jadi mengajar harus bener, meneliti harus rajin, dan aktif dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Dengan demikian, kualitas SDM universitas bisa terjaga. Sayangnya, proses mengurus kepangkatan dijadikan lahan komersil oleh oknum dan alat untuk menghambat karir orang lain. Tapi ya sudah lah, terserah aja. Aku udah sebal berat bolak-balik tersandung oknum-oknum ini. Coba ku liat se, mereka yg suka menghambat langkah orang lain ini bagaimana proses menghadapi sakaratul maut nanti. Apa betul sakaratul mautnya lancar-lancar saja kalo semasa hidupnya suka menghambat orang lain?
Thursday, April 19, 2012
Best friends ... and worst friends
Daily Mail memberitakan bahwa dua pemeran penyihir cantik di serial Charmed melakukan reuni di sebuah acara di Amrik. Shannen Doherty yg memerankan Prue dan Holly Marie-Combs yg menjadi Piper bertemu di acara tersebut dan menunjukkan kehangatan dua sahabat yang pernah terlibat dalam satu proyek film yg sama. Setelah Charmed habis masa tayangnya, mereka tetap berhubungan baik hingga sekarang. Senangnya ... melihat hubungan baik dua orang yang berteman.
Sayangnya, hal yg sama tidak terjadi pada Shannen Doherty dan aktris yg jadi adik bungsunya di serial tersebut, yaitu Alyssa Milano. Dikabarkan kedua berseteru selama proses pembuatan film beberapa tahun lalu, sehingga akhirnya Shannen keluar dan digantikan aktris lain. Shannen pada awalnya--masih menurut kabar burung itu--yg memberi ulitmatum kpd produser film: pilih dia ato Alyssa. Dia yakin produser lebih memilih dia, tapi ternyata kenyataan menunjukkan sebaliknya. Produser ingin Alyssa tetap main di Charmed dan Shannen dipersilakan utk pergi. Sampai kini, kabarnya hubungan keduanya masih belum membaik.
Ini menarik. Maksudku, soal ultimatum itu. Soalnya ini juga terjadi padaku di tempat kerja. Yg namanya bekerja, tentu aja dibutuhkan suasana yg kondusif biar pekerjaan bisa selese dg baik. Kalo ada orang yg membuat suasana kurang menyenangkan, tentu aja dia menjadi duri dalam daging dan sangat mengganggu pekerjaanku. Akibatnya ... ya itu tadi, terjadi ultimatum. Sebut saja orang ini si X, orang yg amat sangat tak tau diri. Kecintaannya pada benda yg bernama honorarium membuatnya gelap mata dan berusaha mengumpulkannya sebanyak-banyaknya, meskipun dia tau sebetulnya itu bukan haknya. Sudah tau kalo dia bukan doktor, bahkan magister pun bukan, eh ... kok ya persistent banget mengejar honorarium yg diperuntukkan bagi magister dan doktor. Dengan serakahnya dia merebut setiap kesempatan yg ada utk mendapatkan cintanya (baca: honorarium). Melihat sepak terjangnya di kantor serasa melihat film legenda macam Situ Bagendit, Malin Kundang, dsb. Intinya, orang yg serakah, tamak dan loba tanpa merasa bersalah. Weh ... ndak takut tah bakal bernasib sama dg tokoh legenda, jadi batu or danau gitu? Hehehe, lebay kali kalo sampe berubah jadi batu. Tapi ya sudahlah, bukan urusanku soal masa depan dia. Yg jelas, setelah dia merajalela merebut semua kesempatanku, habislah kesabaranku sehingga keluarlah ultimatum itu. Aku bilang ke atasan: dia masuk, aku keluar. Kalo akhirnya aku yg keluar, ya gpp, pinjam aja nama dan gelarku (maklum kalo pake nama dan gelar dia jelas ga bisa krn ga memenuhi syarat), dan dia yg menerima honorarium kesayangannya. Aku juga ga bakalan melakukan apa pun utk mengacau kehidupan dia, wong aku ga dendam. Hehehe atasan pikir-pikir juga ya, sehingga akhirnya dia yg tidak dilibatkan utk saat ini. Ndak tau bagaimana nanti.
Memang di mana pun ada seperti itu. Ada best friends, ada juga worst friends ...
Monday, April 16, 2012
BKKBN
BKKBN singkatan dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional. Itu sebuah badan milik pemerintah yang didirikan sekitar tahun 70-an untuk mencegah ledakan penduduk dengan programnya yg terkenal sampai sekarang, Keluarga Berencana (KB). Orang yg lahir tahun 70-an ke atas pasti tau betul apa itu KB, karena program ini gencar didengungkan pemerintah pada waktu itu. Aku ingat, uang Rp 5 awalnya bergambar burung, terus diganti jadi gambar logo KB untuk mempergencar sosialisasinya. Lahir setelah dekade 70-an? Mungkin ga tau apa itu BKKBN. Kemarin keponakanku yg masih duduk di bangku SMP tanya, "BKKBN itu apa?" ketika aku cerita abis ikutan sebuah acara GenRe yg diselenggaran oleh BKKBN. Maklum, sekitar taun 2000-an badan ini pernah dipandang sebelah mata akibat seorang pejabat tinggi Indonesia yang sembrono membuat komentar. Pejabat ini kira-kira bilang begini: bubarkan saja program KB, toh ber-KB tidak membuat orang jadi kaya. Hah?!?! Gila ato gimana? Ingat yah:
- Presiden Soeharto pernah mendapat penghargaan dari PBB karena keberhasilannya menekan laju pertumbuhan penduduk di Indonesia melalui program KB. Berarti itu program terpuji, wong badan internasional aja sampe kasih penghargaan.
- Memang betul KB tidak membuat orang kaya, tapi you sebagai (kalo ga salah) orang yg bergelar doktor mestinya tahu bahwa kita semua hidup tujuannya BUKAN untuk menjadi kaya, tapi menjadi manusia yang cerdas dan berakhlak sehingga kehidupan di dunia menjadi lebih baik bagi semua. Kok bisa-bisanya mo abolish program KB dg alasan materi?
- Jangan menutupi kesalahanmu yang besar banget dan tampak jelas itu dengan menuding program KB sebagai program yg tidak berguna. Boleh-boleh saja you punya banyak anak, wong istrinya aja empat! Anak itu anugerah dari Tuhan, jadi patut disyukuri. Tapi ingat, anak juga merupakan amanah dari Tuhan, yang kelak harus dipertanggungjawabkan. Punya anak mulu tanpa memegang amanah dan lepas tangan dalam mendidik mereka? Kalo anak-anak itu akhirnya tidak menjadi orang-orang yang cerdas dan berakhlak (mana sempat mendidik mereka wong banyak banget, belom lagi mengurusi ibu-ibu mereka yg jumlahnya empat orang) you siap ya bertanggung jawab kelak kalo ditanya?
Ya udah lah, untung dia udah turun dari jabatannya. Untung juga pemerintah yang sekarang menaruh perhatian terhadap masalah kependudukan di Indonesia sehingga BKKBN diangkat kembali citranya dan perannya diperbesar untuk menekan laju pertumbuhan penduduk. Saat ini BKKBN punya program baru, namanya GenRe spt yg ku sebut tadi. GenRe singkatan dari Generasi Berencana, bertujuan untuk mempromosikan kehidupan yang lebih terencana bagi orang-orang muda, utamanya remaja. Jaman sekarang banyak terjadi pernikahan dini, baik karena kehamilan di luar nikah atau memang pingin nikah muda. Menurut bu Kakanwil BKKBN Jatim, rata-rata usia pernikahan perempuan di Jatim adalah 19,3 tahun. Glek! Di acara GenRe kemarin, aku liat di sebuah papan milik BKKBN bahwa usia ideal utk menikah bagi wanita adalah 21 taun, sedangkan pria 23 taun. Emang usia segitu nurutku ideal, krn paling tidak udah selese pendidikan S1-nya dan mungkin udah punya pekerjaan. Lain kan, menikah mendadak karena hamil duluan dibanding menikah dengan rencana pada umur tertentu atau pada kondisi saat kondisi hidup sudah mapan?
Ayo semua dukung program GenRe!
Saturday, April 14, 2012
One after another
Wah ... kerjaan tumpuk-tumpuk begini. Review ED blom selese, harus berangkat jadi juri di ajang pemilihan itu. Bukan maksudku untuk mengeluh. Aku suka-suka aja dikasih kerjaan, baik paid maupun unpaid. Tapi sayangnya aku bukan orang yg bisa multitasking. Kalo menghandle dua kerjaan sekaligus, pasti salah satunya terabaikan. Belom lagi kalo dapet tiga ato empat tugas sekaligus. Hihihihi ... gawat deh.
Friday, April 13, 2012
Eavesdropping
Aku tau nguping pembicaraan orang itu tidak baik. Tapi gimana mau ga denger pembicaraan orang lain kalo orang ini ngobrol dg kerasnya di tempat umum yg sangat sempit? Tempat umum yg aku bicarakan di sini adalah ... apalagi kalo bukan angkot! Sudah tau kalo angkot itu kecil, kita bicara bisik-bisik pun bakal didengar semua orang yang duduk di situ, eee ... kok ada orang yg tidak sopan dan ngobrol kenceng banget di tempat semungil itu. Orang-orang ini ada yang lucu, tapi lebih banyak yang nyebelin. Ini dia sedikit cerita tentang mereka.
Pulang dari kantor menuju terminal Joyoboyo, aku naik angkot lyn G warna hijau. Di situ ada 3 ibu-ibu setengah baya ngobrol soal seseorang yg mereka kenal. Orang tersebut, menurut mereka, pasang susuk biar keliatan menarik. Tidak tanggung-tanggung, susuk itu dipasang oleh dukun top markotop di sebuah daerah di luar Jawa. Ceritanya, orang tsb semakin bertambah usia dan sakit-sakitan sehingga mendekati ajal. Tapi anehnya, masih menurut mereka, orang ini tidak kunjung meninggal, dan diduga itu ada hubungannya dengan susuk yang terpasang tadi. Kan kabarnya orang yg pasang susuk atau aji-aji atau apalah yg berbau mistik harus dikeluarkan dulu benda mistiknya supaya bisa meninggal. Caranya, si dukun harus keluarkan benda itu, atau kalo si dukun ga ada, orangnya ditepuki daun kelor. Nah, mereka bilang bahwa orang tadi udah ditepuki daun kelor tapi tidak kunjung meninggal dan masih juga menghadapi sakaratul maut. Mereka cekikikan mengingat betapa keras upaya orang-orang untuk mempermudah ajalnya, mulai panggil dukun lain sampe daun kelor. Tapi karena saktinya si dukun asli, susuk itu masih tertanam dan orang tersebut masih belum meninggal juga. Akhirnya setelah cekikikan selese, mereka bilang, "Ya mungkin memang belum waktunya aja." Wah, lucu juga ceritanya, tapi kok ngeri gitu se...
Kemarin siang abis mborong pot di Matos, aku pulang naik angkot. Begitu naik, dua anak sekolah (SMP kayaknya) yg udah duduk di sana liat aku, bisik-bisik, terus cekikikan. Aku tau, mereka tertawakan aku, entah apanya yg ditertawakan. Udah biasa, anak sekolah emang selalu gitu. Kalo liat orang terus ngerasani dan menjadikannya bahan tertawaan, seolah-olah mereka jauh lebih baik dan tidak punya sesuatu pun untuk jadi bahan tertawaan orang lain. Biasalah, namanya juga ANAK KECIL. Nah, anak kecil selain suka mentertawakan orang lain, juga suka banget pamer. Begitu pula dua anak perempuan yg cekikikan tadi. Ceritanya, mereka pamer kemampuan bahasa Inggrisnya di depanku. Eittt, jangan ketawa dulu ya, ku teruskan ceritaku. Salah satu dr mereka bilang bahwa dia tadi ngantuk pas di kelas, terus abis gitu dia terjemahkan dlm bahasa Inggris. "I am sleepy, yah?" tanya dia, minta konfirmasi ke temannya. Hahaha ... aku ketawa dalam hati sambil menahan supaya ketawa tidak keluar dari mulutku. Wong kejadiannya udah tadi kok pake 'am', kenapa ndak pake 'will be' sekalian? Temannya yg dimintai konfirmasi menjawab, "Eh, bukannya 'I was slept'???" Huaaaaaaaaaaaaaahahahahaaaaaaaaaaaa ... ternyata temannya lebih parah! Heh, yg kamu ucapkan tuh PORNO tau! Wah, nih anak-anak kecil betul-betul lucu. Udah kecil, suka ketawain orang, suka pamer, bahasanya aneh lagi!
Kalo penumpang yg ini juga dua perempuan, tapi kayaknya mereka udah mahasiswa. Setelah ngobrol sana sini, tiba-tiba salah satunya nyeletuk, "... Mas X terlalu cepet nembaknya. Aku tuh ngga suka kalo cowok nembaknya langsung gitu. Masa baru kenal udah nembak aku. Tapi aku juga ngga suka kalo cowok tuh udah lamaaaa banget ngga nembak-nembak juga, kayak Mas Y. Apaaaa nih cowok, masa berbelit gitu. Aku ga suka kalo cowok terlalu cepet nembaknya, tapi aku juga ga suka kalo cowok lama ga nembak-nembak. Nah, terus aku tuh suka yg seperti apa? Hihihihihi." Biyuh biyuuuh ... ni orang kok banyak banget penggemarnya, sampe bingung pingin yg seperti apa. Hahaha lucu juga ya, masalah sepele gitu aja diomongin panjang lebar. Yg lebih lucu adalah aku, udah tau obrolan sepele ga penting blas kok ya ku dengarkan. Mestinya aku main game tetris aja di hapeku dan ignore mereka, itu lebih bermanfaat.
Penumpang di kota besar jelas lain dg penumpang di daerah pedesaan. Di kota besar orang bisa cuek dengan sekelilingnya (kayak aku), tapi di daerah pedesaan orangnya masih lugu dan sangat ramah. Ga peduli di Indonesia ato di Ostrali, semakin jauh dari kota besar orang-orang semakin ramah. Meskipun tidak kenal, mereka tetap menyapa sambil tersenyum tulus, bahkan tidak sungkan-sungkan mengajak ngobrol. Seperti kapan itu, pas aku naik angkutan warna hijau muda dari kota Batu ke Songgoriti karena ada tugas di sana, penumpangnya pada ngobrol seolah udah kenal lama. Ceritanya, aku tanya sopir tentang letak candi Songgoriti. Udah lama aku ngga ke sana, mungkin udah 20 tahun. Sopir bilang angkutan dia ngga lewat di depan candi, tapi dia bisa berhenti di pemandian Songgoriti dan kalo aku mo ke sana bisa jalan dikit. Tiba-tiba seorang kakek yg duduk di bagian belakang ikutan memberi informasi yang jelas dan rinci, lalu dia bilang, "Anak saya jadi juru kunci candi, makanya saya tau." Ooo gitu. Terus dia menjelaskan panjang lebar tentang candi itu, yg katanya bernama Candi Supo. Nama candi tsb diambil dari orang sakti yang menggunakan bangunan bersejarah itu sebagai tempat semedi di jaman dahulu kala, yaitu Mpu Supo. Hingga sekarang, masih menurut kakek penumpang, masih ada keanehan-keanehan yg terjadi di lingkungan candi sebagai sisa-sisa kesaktian Mpu Supo. Seorang penumpang lain, ibu-ibu seusiaku, langsung menyahut, "Ooo iya mbah, Mpu Supo ini saking saktinya, kalo lapar bisa makan, kalo ngantuk bisa tidur, hahaha." Sopir ga mau kalah ikutan nimbrung, "Halah, jangan percaya yg sakti-sakti. Contohnya tuh, Ken Arok. Orang pada bilang kalo Ken Arok sakti, punya keris bertuah, terkenal sebagai anak istimewa dari Singosari. Sampeyan pasti ketawa kalo tahu kenyataannya, wong Ken Arok bukan orang asli dr sana. Dia tuh cuman anak kelahiran sini lho ... dusun Beji sini." Wah sopir dan penumpang ini ga sopan, wong ada orang tua ngomong kok malah ditanggapi seperti itu se. Mestinya didengerkan aja biarpun kita ga setuju, kalo begini pasti mbah itu agak sakit hati krn omongannya di-counter.
***
Pulang dari kantor menuju terminal Joyoboyo, aku naik angkot lyn G warna hijau. Di situ ada 3 ibu-ibu setengah baya ngobrol soal seseorang yg mereka kenal. Orang tersebut, menurut mereka, pasang susuk biar keliatan menarik. Tidak tanggung-tanggung, susuk itu dipasang oleh dukun top markotop di sebuah daerah di luar Jawa. Ceritanya, orang tsb semakin bertambah usia dan sakit-sakitan sehingga mendekati ajal. Tapi anehnya, masih menurut mereka, orang ini tidak kunjung meninggal, dan diduga itu ada hubungannya dengan susuk yang terpasang tadi. Kan kabarnya orang yg pasang susuk atau aji-aji atau apalah yg berbau mistik harus dikeluarkan dulu benda mistiknya supaya bisa meninggal. Caranya, si dukun harus keluarkan benda itu, atau kalo si dukun ga ada, orangnya ditepuki daun kelor. Nah, mereka bilang bahwa orang tadi udah ditepuki daun kelor tapi tidak kunjung meninggal dan masih juga menghadapi sakaratul maut. Mereka cekikikan mengingat betapa keras upaya orang-orang untuk mempermudah ajalnya, mulai panggil dukun lain sampe daun kelor. Tapi karena saktinya si dukun asli, susuk itu masih tertanam dan orang tersebut masih belum meninggal juga. Akhirnya setelah cekikikan selese, mereka bilang, "Ya mungkin memang belum waktunya aja." Wah, lucu juga ceritanya, tapi kok ngeri gitu se...
***
Kemarin siang abis mborong pot di Matos, aku pulang naik angkot. Begitu naik, dua anak sekolah (SMP kayaknya) yg udah duduk di sana liat aku, bisik-bisik, terus cekikikan. Aku tau, mereka tertawakan aku, entah apanya yg ditertawakan. Udah biasa, anak sekolah emang selalu gitu. Kalo liat orang terus ngerasani dan menjadikannya bahan tertawaan, seolah-olah mereka jauh lebih baik dan tidak punya sesuatu pun untuk jadi bahan tertawaan orang lain. Biasalah, namanya juga ANAK KECIL. Nah, anak kecil selain suka mentertawakan orang lain, juga suka banget pamer. Begitu pula dua anak perempuan yg cekikikan tadi. Ceritanya, mereka pamer kemampuan bahasa Inggrisnya di depanku. Eittt, jangan ketawa dulu ya, ku teruskan ceritaku. Salah satu dr mereka bilang bahwa dia tadi ngantuk pas di kelas, terus abis gitu dia terjemahkan dlm bahasa Inggris. "I am sleepy, yah?" tanya dia, minta konfirmasi ke temannya. Hahaha ... aku ketawa dalam hati sambil menahan supaya ketawa tidak keluar dari mulutku. Wong kejadiannya udah tadi kok pake 'am', kenapa ndak pake 'will be' sekalian? Temannya yg dimintai konfirmasi menjawab, "Eh, bukannya 'I was slept'???" Huaaaaaaaaaaaaaahahahahaaaaaaaaaaaa ... ternyata temannya lebih parah! Heh, yg kamu ucapkan tuh PORNO tau! Wah, nih anak-anak kecil betul-betul lucu. Udah kecil, suka ketawain orang, suka pamer, bahasanya aneh lagi!
***
Kalo penumpang yg ini juga dua perempuan, tapi kayaknya mereka udah mahasiswa. Setelah ngobrol sana sini, tiba-tiba salah satunya nyeletuk, "... Mas X terlalu cepet nembaknya. Aku tuh ngga suka kalo cowok nembaknya langsung gitu. Masa baru kenal udah nembak aku. Tapi aku juga ngga suka kalo cowok tuh udah lamaaaa banget ngga nembak-nembak juga, kayak Mas Y. Apaaaa nih cowok, masa berbelit gitu. Aku ga suka kalo cowok terlalu cepet nembaknya, tapi aku juga ga suka kalo cowok lama ga nembak-nembak. Nah, terus aku tuh suka yg seperti apa? Hihihihihi." Biyuh biyuuuh ... ni orang kok banyak banget penggemarnya, sampe bingung pingin yg seperti apa. Hahaha lucu juga ya, masalah sepele gitu aja diomongin panjang lebar. Yg lebih lucu adalah aku, udah tau obrolan sepele ga penting blas kok ya ku dengarkan. Mestinya aku main game tetris aja di hapeku dan ignore mereka, itu lebih bermanfaat.
***
Penumpang di kota besar jelas lain dg penumpang di daerah pedesaan. Di kota besar orang bisa cuek dengan sekelilingnya (kayak aku), tapi di daerah pedesaan orangnya masih lugu dan sangat ramah. Ga peduli di Indonesia ato di Ostrali, semakin jauh dari kota besar orang-orang semakin ramah. Meskipun tidak kenal, mereka tetap menyapa sambil tersenyum tulus, bahkan tidak sungkan-sungkan mengajak ngobrol. Seperti kapan itu, pas aku naik angkutan warna hijau muda dari kota Batu ke Songgoriti karena ada tugas di sana, penumpangnya pada ngobrol seolah udah kenal lama. Ceritanya, aku tanya sopir tentang letak candi Songgoriti. Udah lama aku ngga ke sana, mungkin udah 20 tahun. Sopir bilang angkutan dia ngga lewat di depan candi, tapi dia bisa berhenti di pemandian Songgoriti dan kalo aku mo ke sana bisa jalan dikit. Tiba-tiba seorang kakek yg duduk di bagian belakang ikutan memberi informasi yang jelas dan rinci, lalu dia bilang, "Anak saya jadi juru kunci candi, makanya saya tau." Ooo gitu. Terus dia menjelaskan panjang lebar tentang candi itu, yg katanya bernama Candi Supo. Nama candi tsb diambil dari orang sakti yang menggunakan bangunan bersejarah itu sebagai tempat semedi di jaman dahulu kala, yaitu Mpu Supo. Hingga sekarang, masih menurut kakek penumpang, masih ada keanehan-keanehan yg terjadi di lingkungan candi sebagai sisa-sisa kesaktian Mpu Supo. Seorang penumpang lain, ibu-ibu seusiaku, langsung menyahut, "Ooo iya mbah, Mpu Supo ini saking saktinya, kalo lapar bisa makan, kalo ngantuk bisa tidur, hahaha." Sopir ga mau kalah ikutan nimbrung, "Halah, jangan percaya yg sakti-sakti. Contohnya tuh, Ken Arok. Orang pada bilang kalo Ken Arok sakti, punya keris bertuah, terkenal sebagai anak istimewa dari Singosari. Sampeyan pasti ketawa kalo tahu kenyataannya, wong Ken Arok bukan orang asli dr sana. Dia tuh cuman anak kelahiran sini lho ... dusun Beji sini." Wah sopir dan penumpang ini ga sopan, wong ada orang tua ngomong kok malah ditanggapi seperti itu se. Mestinya didengerkan aja biarpun kita ga setuju, kalo begini pasti mbah itu agak sakit hati krn omongannya di-counter.
Thursday, April 12, 2012
Learning materials
Byuh byuh byuh ... dunia pendidikan di Indonesia gempar gara-gara "LKS Istri Simpanan"! Kompas memberitakan adanya LKS terbitan CV Media Kreasi yg digunakan di SD Angkasa IX, Jakarta Timur. Nah, di dalam LKS itu katanya ada latihan yg menyinggung tentang seorang lelaki dengan istri simpanan. Ck ck ck. Anak SD udah diajarkan istilah itu secara resmi di sekolah lewat LKS. Tidak lucu.
Yang lebih tidak lucu lagi, ada salah satu artikel di Kompas yang berjudul "Materi LKS Istri Simpanan Sesuai Kurikulum" tapi isinya ga nyambung ama judul yg ditulis gede-gede itu. Kok bisa se. Artikel itu dibaca orang banyak dan memberi pengetahuan ke mereka. Lha kalo judulnya ga akurat gitu, kan memberi pengetahuan yg salah ke banyak orang?!
Weleh ... pusing ....
Subscribe to:
Posts (Atom)