Garden of words -- sekumpulan kata-kata yang berwarna-warni tumbuh di kebun cyber milikku.

Friday, April 13, 2012

Eavesdropping

Aku tau nguping pembicaraan orang itu tidak baik. Tapi gimana mau ga denger pembicaraan orang lain kalo orang ini ngobrol dg kerasnya di tempat umum yg sangat sempit? Tempat umum yg aku bicarakan di sini adalah ... apalagi kalo bukan angkot! Sudah tau kalo angkot itu kecil, kita bicara bisik-bisik pun bakal didengar semua orang yang duduk di situ, eee ... kok ada orang yg tidak sopan dan ngobrol kenceng banget di tempat semungil itu. Orang-orang ini ada yang lucu, tapi lebih banyak yang nyebelin. Ini dia sedikit cerita tentang mereka.

***

Pulang dari kantor menuju terminal Joyoboyo, aku naik angkot lyn G warna hijau. Di situ ada 3 ibu-ibu setengah baya ngobrol soal seseorang yg mereka kenal. Orang tersebut, menurut mereka, pasang susuk biar keliatan menarik. Tidak tanggung-tanggung, susuk itu dipasang oleh dukun top markotop di sebuah daerah di luar Jawa. Ceritanya, orang tsb semakin bertambah usia dan sakit-sakitan sehingga mendekati ajal. Tapi anehnya, masih menurut mereka, orang ini tidak kunjung meninggal, dan diduga itu ada hubungannya dengan susuk yang terpasang tadi. Kan kabarnya orang yg pasang susuk atau aji-aji atau apalah yg berbau mistik harus dikeluarkan dulu benda mistiknya supaya bisa meninggal. Caranya, si dukun harus keluarkan benda itu, atau kalo si dukun ga ada, orangnya ditepuki daun kelor. Nah, mereka bilang bahwa orang tadi udah ditepuki daun kelor tapi tidak kunjung meninggal dan masih juga menghadapi sakaratul maut. Mereka cekikikan mengingat betapa keras upaya orang-orang untuk mempermudah ajalnya, mulai panggil dukun lain sampe daun kelor. Tapi karena saktinya si dukun asli, susuk itu masih tertanam dan orang tersebut masih belum meninggal juga. Akhirnya setelah cekikikan selese, mereka bilang, "Ya mungkin memang belum waktunya aja." Wah, lucu juga ceritanya, tapi kok ngeri gitu se...

***

Kemarin siang abis mborong pot di Matos, aku pulang naik angkot. Begitu naik, dua anak sekolah (SMP kayaknya) yg udah duduk di sana liat aku, bisik-bisik, terus cekikikan. Aku tau, mereka tertawakan aku, entah apanya yg ditertawakan. Udah biasa, anak sekolah emang selalu gitu. Kalo liat orang terus ngerasani dan menjadikannya bahan tertawaan, seolah-olah mereka jauh lebih baik dan tidak punya sesuatu pun untuk jadi bahan tertawaan orang lain. Biasalah, namanya juga ANAK KECIL. Nah, anak kecil selain suka mentertawakan orang lain, juga suka banget pamer. Begitu pula dua anak perempuan yg cekikikan tadi. Ceritanya, mereka pamer kemampuan bahasa Inggrisnya di depanku. Eittt, jangan ketawa dulu ya, ku teruskan ceritaku. Salah satu dr mereka bilang bahwa dia tadi ngantuk pas di kelas, terus abis gitu dia terjemahkan dlm bahasa Inggris. "I am sleepy, yah?" tanya dia, minta konfirmasi ke temannya. Hahaha ... aku ketawa dalam hati sambil menahan supaya ketawa tidak keluar dari mulutku. Wong kejadiannya udah tadi kok pake 'am', kenapa ndak pake 'will be' sekalian? Temannya yg dimintai konfirmasi menjawab, "Eh, bukannya 'I was slept'???" Huaaaaaaaaaaaaaahahahahaaaaaaaaaaaa ... ternyata temannya lebih parah! Heh, yg kamu ucapkan tuh PORNO tau! Wah, nih anak-anak kecil betul-betul lucu. Udah kecil, suka ketawain orang, suka pamer, bahasanya aneh lagi!

***

Kalo penumpang yg ini juga dua perempuan, tapi kayaknya mereka udah mahasiswa. Setelah ngobrol sana sini, tiba-tiba salah satunya nyeletuk, "... Mas X terlalu cepet nembaknya. Aku tuh ngga suka kalo cowok nembaknya langsung gitu. Masa baru kenal udah nembak aku. Tapi aku juga ngga suka kalo cowok tuh udah lamaaaa banget ngga nembak-nembak juga, kayak Mas Y. Apaaaa nih cowok, masa berbelit gitu. Aku ga suka kalo cowok terlalu cepet nembaknya, tapi aku juga ga suka kalo cowok lama ga nembak-nembak. Nah, terus aku tuh suka yg seperti apa? Hihihihihi." Biyuh biyuuuh ... ni orang kok banyak banget penggemarnya, sampe bingung pingin yg seperti apa. Hahaha lucu juga ya, masalah sepele gitu aja diomongin panjang lebar. Yg lebih lucu adalah aku, udah tau obrolan sepele ga penting blas kok ya ku dengarkan. Mestinya aku main game tetris aja di hapeku dan ignore mereka, itu lebih bermanfaat.

***

Penumpang di kota besar jelas lain dg penumpang di daerah pedesaan. Di kota besar orang bisa cuek dengan sekelilingnya (kayak aku), tapi di daerah pedesaan orangnya masih lugu dan sangat ramah. Ga peduli di Indonesia ato di Ostrali, semakin jauh dari kota besar orang-orang semakin ramah. Meskipun tidak kenal, mereka tetap menyapa sambil tersenyum tulus, bahkan tidak sungkan-sungkan mengajak ngobrol. Seperti kapan itu, pas aku naik angkutan warna hijau muda dari kota Batu ke Songgoriti karena ada tugas di sana, penumpangnya pada ngobrol seolah udah kenal lama. Ceritanya, aku tanya sopir tentang letak candi Songgoriti. Udah lama aku ngga ke sana, mungkin udah 20 tahun. Sopir bilang angkutan dia ngga lewat di depan candi, tapi dia bisa berhenti di pemandian Songgoriti dan kalo aku mo ke sana bisa jalan dikit. Tiba-tiba seorang kakek yg duduk di bagian belakang ikutan memberi informasi yang jelas dan rinci, lalu dia bilang, "Anak saya jadi juru kunci candi, makanya saya tau." Ooo gitu. Terus dia menjelaskan panjang lebar tentang candi itu, yg katanya bernama Candi Supo. Nama candi tsb diambil dari orang sakti yang menggunakan bangunan bersejarah itu sebagai tempat semedi di jaman dahulu kala, yaitu Mpu Supo. Hingga sekarang, masih menurut kakek penumpang, masih ada keanehan-keanehan yg terjadi di lingkungan candi sebagai sisa-sisa kesaktian Mpu Supo. Seorang penumpang lain, ibu-ibu seusiaku, langsung menyahut, "Ooo iya mbah, Mpu Supo ini saking saktinya, kalo lapar bisa makan, kalo ngantuk bisa tidur, hahaha." Sopir ga mau kalah ikutan nimbrung, "Halah, jangan percaya yg sakti-sakti. Contohnya tuh, Ken Arok. Orang pada bilang kalo Ken Arok sakti, punya keris bertuah, terkenal sebagai anak istimewa dari Singosari. Sampeyan pasti ketawa kalo tahu kenyataannya, wong Ken Arok bukan orang asli dr sana. Dia tuh cuman anak kelahiran sini lho ... dusun Beji sini." Wah sopir dan penumpang ini ga sopan, wong ada orang tua ngomong kok malah ditanggapi seperti itu se. Mestinya didengerkan aja biarpun kita ga setuju, kalo begini pasti mbah itu agak sakit hati krn omongannya di-counter.

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.