Monday, June 18, 2012
Ranti
Osan tiba-tiba berteriak sambil memegangi lengannya, "Aduh, aduuuuh. Sakit!"
Aku lihat lengan kirinya, ada cairan merah mengalir di sana. Kaget juga yah, wong dia barusan sampai di rumahku, masih di halaman depan, masuk rumah pun belum, kok tiba-tiba terluka.
Agak panik, aku hampiri dia, "Sini, masuk ke dalam, aku kasih tisu. Wah, aku kok ya ga punya obat luka."
Memang aku tidak punya persediaan obat yg lengkap, paling obat flu, obat sakit perut dan vitamin. Kalo kotak P3K lengkap aku ga punya. Aku tarik lengan Osan supaya dia mau masuk ke dalam rumah, tapi tiba-tiba ... dia tertawa geli dan bilang, "Heheheeee. Enggak kok. Ini tadi tak kasih tanaman itu lho." Dia menunjuk tanaman ranti di sebelahnya. Oooo hahahaaaa. Aku jadi ikutan ketawa. Lega juga ya, ternyata dia tidak terluka.
Ranti adalah tanaman hias dengan daun hijau tua dan buah berwarna merah terang. Buahnya sangat kecil, tapi tubuh bergerombol. Tentu saja buahnya ga bisa dimakan, tapi bisa dipake mainan oleh anak usil macam Osan. Kalo buahnya dipencet, akan keluar cairan warna merah terang, mirip warna darah segar. Orang yg tidak teliti akan kesulitan membedakan keduanya, makanya bisa kecele kayak aku tadi. Menurutku tanaman ini cantik. Daunnya rimbun dan buahnya juga banyak. Ditanam satu aja di taman, maka di dekatnya akan segara tumbuh anaknya dalam jumlah banyak. Tumbuhnya pun tidak sulit, asalkan tanahnya subur di tempat yg rindang, dia akan segera berkembang biak. Kalo tumbuh di tempat yg banyak sinar matahari, daunnya jadi 'terbakar' dan berwarna kecoklatan, tidak bisa sehijau daun pada umumnya.
Aku punya dua tanaman induk ranti di rumah, satu di halaman depan dan satu di halaman belakang. Asalnya dari mana lagi kalo bukan ... dari rumah lama. Setelah pindah, aku masih sering kunjungi rumah lama utk ambil tanaman dari sana, salah satunya ranti. Sekarang kedua tanaman itu tumbuh dg baik di rumah baru.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.