Lho, kok tiba-tiba nama itu muncul di Facebook punyaku. Aku sudah hampir delete Facebook, krn aku tidak mau halamanku dikotori orang-orang seperti dia. Ternyata temanku di Fesbuk ada yg mengomentari post di wall punya dia, sehingga namanya jadi ikut muncul di punyaku. Yang dia tulis di wallnya adalah kata-kata bijak, dan seperti biasa, orang kurang kerjaan bakal mengekor dg komentar-komentar yg mendukung.
Aku cuma tertawa kecil dalam hati. Kasihan banget nih orang. Harusnya kata-kata bijak itu dia telan saja jangan ditulis di tempat umum, karena sebetulnya itu juga berlaku buat dia sendiri. Beberapa tahun lalu orang ini memfitnah aku sehingga beberapa orang berprasangka sangat buruk kepadaku dan memberi stempel sangat buruk pula ke namaku. Tidak hanya itu, dia juga meneror pekerjaanku sehingga tidak dapat selesai tepat waktu. Dan sekarang dia menulis kata-kata yang sangat bijak di Facebook?
Analoginya begini. Aku punya pohon ceri di depan rumah, tapi aku ingin tetanggaku mengira aku punya pohon durian jadi pohon ceri itu kutempeli buah durian. Ya mana mereka percaya, wong itu jelas-jelas pohon ceri. Mau kutempeli 10 buah durian pun, tetanggaku tak akan percaya itu pohon durian. Begitu juga si X ini. Sudah jelas dia berwatak keji suka ngefitnah dan neror, kok berkamuflase dg mengumbar kata-kata bijak. Kalo ada yang percaya bahwa dia orang baik dan bijak, aku jadi kasihan sekali ke dua pihak: kepada dia dan orang-orang yg mendukung dia.
Sekali lagi nama dia muncul, aku bakal delete Facebook aja. Daripada merasa kasihan terus.
Tuesday, June 1, 2010
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.