Garden of words -- sekumpulan kata-kata yang berwarna-warni tumbuh di kebun cyber milikku.

Friday, June 11, 2010

Privacy

Ngeri pas nonton ulah peliput infotainment yg berusaha mencari berita dr Ariel-Luna. Kedua seleb itu keluar dr kantor pulisi disambut begitu banyak peliput infotainment yg ingin minta komentar mereka.chatterbox Semua peliput berusaha mendekati keduanya sehingga Ariel-Luna kewalahan didorong-dorong peliput meskipun mereka udah dilindungi oleh orang lain.

Peliput infotainment kadang kelewatan, saking bersemangatnya cari gosip sampe tidak mengindahkan tata krama. Berusaha mendekati seleb sampe mepet gitu, bahkan seleb sampe terdorong-dorong. Kok bisa se tidak ngerasa bersalah, mepet orang lain sampe menyentuh ybs. Itu betul-betul tidak sopanthumbs down dan melanggar privacy orang lain. Di luar negeri, maling pun tidak boleh dipegang kalo ketauan nyuri, hanya boleh dilaporkan ke polisi. Orang sehina maling pun dihormati privacy-nya dg larangan utk dipegang. Ini peliput infotainment di Indonesia kok bisa seenaknya nempel ke seleb malah dorong-dorong segala. Tidak tau sopan santun.no talking

Aku jadi ingat temenku yg kerja sebagai wartawati di harian Surya. Dia bilang, kalo pas mewawancarai seleb terus ada peliput infotainment (yg tdk bisa dikategorikan wartawan) yg datang ikutan, pasti wartawan/ti koran ato majalah menjauh. Krn bisa diduga, si peliput pasti mendekat terlalu dekat sampe social space tidak ada lagi. Ngga kaya wartawan/ti beneran yg lebih berpegang pada tata krama, dan memilih wawancara sambil duduk dan menjaga space. "Wartawan & wartawati lebih suka datang baik-baik ke seleb dan mencari tempat utk wawancara utk bertanya baik-baik. Itu lebih bermartabat," kata temenku. Betul juga ya. Sayang ada aja orang yg tidak peduli dg martabat, dan malah melanggar privacy orang lain demi kesenangan pribadi.devil Ga normal. pumpkin

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.