Kedua kubu itu terus semakin menjauh dari silaturahmi dan perselisihan semakin meruncing. Orang-orang yg netral malah jadi korban. Gajah bertarung, pelanduk mati di tengah.
Sudah lama perselisihan itu berlangsung. Mulanya hanya soal sepele, salah paham antara dua orang. Yang kelewatan, beberapa orang bukannya mendamaikan keduanya. Eh, malah membela salah satunya dan mengipasi jagoannya supaya api kecil itu semakin membara. Api pun membesar dan menjilat-jilat. Permusuhan pun semakin sengit. Dasar keduanya mudah diprovokasi dan emang suka balas dendam, maka hubungan mereka sekarang sangat buruk. Satunya melakukan X, yg satunya lagi membalas dg Y. Gituuuu terus, balas membalas dengan perbuatan buruk. Kapan selesenya?
Aku udah berusaha keras mendamaikan mereka. Tiap kali salah satu membara, aku pasti siram dengan kata-kata sejuk biar mereka ikutan dingin. Bahkan pernah aku ajak dua-duanya ke workshop yg sama untuk sama-sama jadi narasumber. Tapi apa daya...upayaku utk pertemukan keduanya baik-baik dalam forum ilmiah itu tidak berhasil. Ternyata ada aja cara utk berkelit dr pertemuan. Alhasil, satunya datang di hari pertama dan yg lain datang di hari kedua. Duh, pusing aku.
Tak patah arang, aku tetep berusaha baik kepada keduanya. Kalo ketemu mereka (di tempat dan waktu terpisah tentunya, wong mereka udah ga bisa sama-sama lagi) aku pasti ngobrol yg enak dan happy. Sayangnya, ini pun disalahartikan oleh pendukung kedua kubu itu. Barusan ada yg nyindir, katanya aku kaya bunglon! Kalo ketemu A bilang a, kalo ketemu B bilang b. Bahkan kata-kata mereka aku ramu sehingga jadi lain kalo didengar musuhnya. Wah.....itu fitnah keji!!!!!!! Rasanya aku tidak serendah itu, dan tidak senganggur itu sampai sempat memutarbalik omongan orang. Apa ga kebalik? Justru dia yg jadi bunglon. Kalo di dunia manusia ada superman, di dunia hewan dia bisa dikategorikan superbunglon. Begitu mudahnya dia menyamar jadi seseorang yg lain, sehingga kubu tertentu percaya dia berpihak ke mereka. Justru dia yg lihay memutarbalikkan fakta tanpa pernah merasa bersalah ato berdosa. Hmmm gapapa, sudah kudoakan si superbunglon.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.