Garden of words -- sekumpulan kata-kata yang berwarna-warni tumbuh di kebun cyber milikku.

Thursday, July 21, 2011

Song for You

Kemarin pas naik bis Panda menuju Surabaya, aku seneng dengarkan lagu-lagu slow rock jadul tahun 70-an yg diputar oleh awak bis. Tumben nyetel lagu barat, biasanya lagu dangdut ato campur sari. Kemarin asyik juga menikmati lagi Temple of the King, When the Smoke Is Going Down, dan lain-lain. Itu lah kelebihan lagu taun 70-an: tidak melulu menyanyikan cinta. Lagu jaman segitu berkualitas. Musiknya kreatif dan enak didengar, liriknya pun kaya dengan kosakata yg indah. Tema-tema yg diangkat jadi lagu sangat bervariasi, biasanya seputar masalah sosial. Kalo lagu jaman sekarang kan gitarnya ngejreng tapi liriknya cengeng macem lagu D'masiv, bikin kuping gatal dan otak tumpul! Kalo lagu taun 70-an bagus. Misalnya, Smoke on the Water punya Deep Purple, wong asap aja bisa jadi lagu melegenda. Suara gitarnya keren bok!

Nah, yg lucu adalah lagu Belladonna. Taun 80-an dulu lagu ini sering diputar di radio kesayanganku. Maklum waktu itu mp3 blom ada, jadi kalo pingin hiburan ya nyetel radio. Aku masih ingat, sekitar jam 2-3 siang radio itu mutar lagu jadul taun 70-an yang slow utk teman tidur siang pendengarnya. Sambil leyeh-leyeh di kamar, aku dengerkan lagu Belladonna. Setelah lagunya abis, penyiarnya bilang gini, "Yah ini lah lagu cinta yg disuarakan orang patah hati. Orang ini bilang ke Belladonna, kekasihnya: engkau tak tahu betapa sakit hatiku, engkau telah membuatku gila." Hahaha aku jadi pingin ketawa. Kok gitu se penyiarnya? Emang empat baris pertama lagu itu bunyinya gini:

Oh Belladonna
Never knew the pain
Maybe I'm crazy
Maybe it'll drive me insane

Tapi sebetulnya lagu itu tidak ada hubungannya dg cinta. Belladonna adalah obat penenang yg sering disalahgunakan untuk fly alias teler. Makanya si penyanyi bilang Belladonna tak pernah mengenal rasa sakit, karena itu memang obat yg menghilangkan rasa sakit fisik & sakit perasaan. Obat beginian kalo disalahgunakan terus menerus dalam jangka panjang bisa bikin orangnya kehilangan kewarasannya, karena yg diutak-utik si obat adalah saraf penggunanya. Makanya si penyanyi bilang insane segala. Oalah mas penyiar, makanya to banyak baca biar ga salah interpretasi, bikin malu ajah.

Yg lucu lagi adalah lagu Song for You punya Peter Cetera. Lagu itu kemarin diputar di bis Panda. Sebetulnya isinya cukup romantis, soal rayuan gombal seorang lelaki ke wanita. Tapi tiap denger lagu itu aku selalu pingin ketawa terbahak-bahak karena inget peristiwa pas kuliah S1 di IKIP Malang dulu. Salah satu temen sekelas adalah S. Dia asli orang Kediri, dan pas kuliah di Malang dia nunut di rumah sodaranya di kawasan Betek karena ortunya ga tega lepas anak perempuan sendirian di luar kota. Nah, sodaranya ini punya anak kos satu orang, mahasiswa laki-laki, ndak tau kuliah di mana. Suatu hari S ngobrol dg mahasiswa itu, yg kebetulan sedang bawa gitar. Teman kosnya ini menawarkan S utk pilih lagu apa aja, utk dia nyanyikan sambil main gitar. Tanpa pikir panjang S bilang pingin lagu Song for You, yg jadi favoritnya. Anehnya, temannya bilang ga mau nyanyi lagu itu biarpun dia sebetulnya bisa dan hafal. Setelah didesak-desak, tetap tidak mau. Di kampus, S cerita ke aku sambil ketawa. "Lha mesti aja temen kosku ga mau nyanyi lagu itu, lha bunyi lagunya kaya gitu. Nanti dikiranya dia sedang ngerayu aku. Wah gawat, nanti dia kira aku sengaja milih lagu itu biar dia rayu?" Hahaha...aku ketawa ga habis-habis denger cerita dia. Kok bisa se? Makanya jangan suka lagu cengeng dong, biar ga sebabkan salah paham.

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.