Pas lewat gang 6 Lidah Wetan, aku menemui sesuatu yg menarik, yaitu kuburan. Ngeri? Nggak juga. Di kompleks pemakaman sederhana itu aku temui sebuah makam yg lain dari yg lain. Ada sepasang batu nisan dari traso, dan di sebelah salah satu nisannya terdapat sebuah kendi dan sepotong ranting.
Baik kendi, ranting maupun batu nisan dicat dengan warna merah tua. Aku tidak tau apa maknanya, dan pernah ku tanyakan ke beberapa orang yang sedang berkumpul di gerbang makam, jawabnya, "Ya menurut kepercayaan penduduk sini memang begitu."
Didekat makam berkendi, ada juga yang batu nisannya dibungkus kain putih, seperti ini nih ...
Apa maksud dari kain putih itu, aku juga tidak tahu. Kalau kedua makam ini ketahuan FPI, mungkin anggotanya sudah ngomel macam-macam yang bernada negatif. Tapi menurutku tidak ada yg perlu dipersepsi secara negatif, wong ini cuma cara orang Jawa menghormati leluhurnya. Toh kuburan ini juga tidak disembah. Benda-benda seperti kendi, ranting atau kain hanya berfungsi sebagai hiasan. Ini menunjukkan kekayaan budaya Indonesia. Di mana lagi di dunia ini ada makam yg diberi kendi, kalo ngga di Indonesia? Kan kendi hanya terdapat di Indonesia?
Mari kita lestarikan budaya asli Indonesia. Janganlah kita sibuk melestarikan budaya asing yg menyerbu negeri kita, tapi budaya asli malah tergeser...
Saturday, January 5, 2013
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.