Otokotokotok tokeeeek.
Aku tertegun.
Tokeeeek.
Bulu romaku berdiri. Aku merinding disco. Untuk sesaat badanku kaku karena kaget dan takut. Seandainya suara tokek itu seperti biasanya, aku tentu ga sampe sebegitunya ketakutan.
Sudah biasa tokek mondar-mandir di tembok belakang rumah. Kayaknya di setiap rumah sekitar sini emang ada tokeknya. Kalo malam suka bunyi, keras tapi tidak lama. Dulu pas aku baru pindah ke rumah ini, ada seekor tokek yg biasa mangkal di belakang rumah. Warna kulitnya putih dengan bintik-bintik biru muda. Setelah tokek putih biru ini meninggal dunia (kapan-kapan ku ceritakan rinciannya), ada lagi tokek yg tinggal di rumahku. Kali ini warnanya coklat tua lorek-lorek. Wah gugur satu tumbuh satu. Nah, sudah lama tak ku liat tokek lorek itu, kalo ndak salah itu bersamaan dg datangnya kucing kuning yg ikutan ngenger di belakang rumah (kapan-kapan ku ceritakan rinciannya). Mungkin tokek itu takut sama kucing, makanya dia menyingkir.
Nah, pagi itu terjadilah peristiwa di atas, ada suara tokek yg lain drpd yg lain. Suara tokek itu begitu keras, dan agak menggema. Seolah-olah suaranya datang dari loudspeakers. Lain kan, suara kita kalo bicara biasa dan kalo bicara lewat mikrofon? Pake mikrofon dan speakers, suara kita jadi lebih keras dan ada efek gema sedikit. Begitulah suara si tokek kali ini! Lha terus, kenapa ada tokek bunyi pake mikrofon? Masa tetangga belakang rumah yg iseng nyetel suara tokek pake speakers? Kayaknya ga mungkin, wong itu rumah kosong. Kalo bukan tetangga, terus siapa?
Pikiranku jadi macem-macem. Mungkinkan itu tokek jadi-jadian? Yg sengaja dikirim utk menakutiku? Kalo emang itu tujuannya, maka tujuan itu tercapai krn aku takut setengah mati sampe dagdigdug. Apalagi waktu itu pagi hari, kan biasanya tokek di sini bunyi hanya pada malam hari. Kok aneh sih? Aku liat ke sekeliling tembok belakang rumah. Tidak ada tokek sama sekali. Lha terus yg bunyi itu tadi tokek mana dong?
Peristiwa itu terjadi kira-kira 2 bulan lalu. Nah, kemarin aku menjemur baju yg barusan ku cuci, mumpung pagi itu matahari bersinar cerah. Aku ambil sebuah CD warna putih dan mau aku taruh di jemuran alumunium. Tiba-tiba ...
Otokotokotok tokeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeek!
Haduh, kaget aku. Suara tokek terdengar lagi, kenceng banget dan ada efek gemanya. Persiiiis spt yg dulu. Badanku langsung beku karena takut, jantungku tentu aja berdegup lebih kencang. Duh, suara itu ... kenapa datang lagi? Setelah beberapa saat aku beranikan diri untuk mencari sumber suara itu. Lha daripada aku ketakutan forever? Aku berjalan pelan-pelan ke belakang rumah. Si tokek terus berbunyi. Nah, suaranya semakin keras, berarti aku sudah dekat sumbernya. Aku terus berjalan mengikuti arah suara ... lebih dekat ... lebih dekat ... oooooooooooooo hahahahaaaaaa ... itu dia! Ketemu! Apa yg ku lihat? Bukan tokek, tapi TALANG! Hahaha pantesan suara si tokek jadi keras dan agak menggema, lha wong dia nyanyi pas berada di dalam talang. Pipa PVC yg besar itu berfungsi sebagai speaker bagi dia. Oh dasar! Mulai sekarang ga perlu takut lagi kalo denger suara tokek.
Thursday, January 3, 2013
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.