Uhuk uhuk uhuk. Beberapa minggu lalu aku sakit batuk berat. Biasanya kalo batuk cukup makan permen Hexos, pasti sembuh. Yang ini begitu parahnya sampai Hexos tidak mempan sama sekali.
Terpaksa aku ke rumah sakit terdekat utk menemui dokter. Dokternya baik sih, tapi obatnya mahal. Udah gitu, obatnya ga mempan, buktinya batuk ga berkurang. Kukira memang virusnya yg bandel, jadi aku kembali ke rumah sakit yg sama utk periksa lagi. Kali ini dokternya lain, tapi sama baiknya, dan obatnya juga hampir sama, harganya juga sama mahal. Setelah beberapa hari...eee...kok ga berkurang juga ya batuknya? Nyebelin.
Akhirnya ku putuskan menemui dokter keluarga Askes. Ternyata obat dari rumah sakit harus dihentikan, dan diganti dg obat lain oleh pak dokter. Kali ini aku ga perlu complain obatnya mahal, karena aku tidak mengeluarkan uang sepeser pun utk biaya pemeriksaan dokter dan biaya obat. Dan yg melegakan, obatnya sangat manjur krn batuk cepat berkurang bahkan bisa sembuh. Oh...enaknya jadi peserta Askes, semua gratis manis. Aku menyesal tidak pake kartu kuning itu sejak dulu.
Aku tidak tau apa obat yg diberikan dokter keluarga, tapi aku betul-betul penasaran soal obat yg diberikan dokter rumah sakit. Mahal minta ampun tapi ga manjur blas. Barusan aku search di internet, ternyata sirup obat batuk yg mereka berikan memang tidak sesuai utk batuk yg aku alami. Aku kena batuk berdahak tapi mereka malah kasih resep obat batuk kering! Hih, nyebelin.
Makanya...kalau punya kartu Askes mending ke dokter keluarga, biarpun tempatnya agak jauh. Pelayanan Askes sangat baik dan cepat. Udah gitu gratis lagi (meskipun sebetulnya ngga gratis sepenuhnya krn gajiku dipotong tiap bulan utk premi). Sistem yg berjalan di Askes bagus krn mempermudah pesertanya, baik waktu daftar jadi perserta maupun waktu sakit dan membutuhkan pelayanan dokter dan apotek.
I Askes.
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.