Tadi siang ada pemandangan yg bikin trenyuh di kampus. Seorang ibu duduk menangis di kantor jurusan sambil berbicara dengan dosen wali. Anaknya yg jadi mahasiswi di jurusan ini melarikan diri dg pacarnya (yg suami orang) dan tidak mau kembali ke orang tuanya. Lebih tragis lagi, mahasiswi ini dalam keadaan hamil 7 bulan padahal belum menikah. Karena itu ibunya minta tolong dosen wali untuk membujuk anaknya agar mau pulang.
Aku betul-betul kasihan dengan ibu itu. Aku bayangkan, bertahun-tahun lalu wajahnya pasti tersenyum bahagia menimang mahasiswi itu sewaktu bayi, sambil mengucapkan pujian dan harapan-harapan baik untuk bayinya. Dia tentu berharap bayi ini akan menjadi orang yg baik bila dewasa nanti. Tapi apa mau dikata...harapan dan kenyataan ternyata tidak selalu sama. Aku bisa paham kalau ibu itu sedih dan kecewa berat. Apalagi penampilan ibu itu cukup religius, kemungkinan dia juga tahu apa yg menghadang di kehidupan selanjutnya: pertanggungjawaban atas amanah atau titipan berupa anak. Orang tua akan bertanggung jawab atas segala sesuatu yg dilakukan anaknya. Lha kalo anaknya berbuat zinah spt di atas, orang tua nanti juga bakal ditanya dan ada konsekuensinya.
Anak seharusnya menjaga dirinya dr perbuatan tidak baik supaya dia tidak menyusahkan dirinya dan orang tua di kehidupan sekarang & nanti. Sayang, banyak sekali orang yg tidak mempan dinasehati seperti ini. Berkali-kali aku menegur orang yang perbuatannya menjurus ke hal-hal terlarang, eh malah yg bersangkutan tersinggung dan tidak terima. Bahkan menggunakan jurus klasik untuk membalas dan bilang "yah, kamu tidak usah munafik." Lho??? Disuruh jadi orang bener ngga mau, malah nuduh orang lain melakukan maksiat tanpa bukti. Yang tahu bahwa seseorang munafik hanya orang itu sendiri dan Yang Di Atas, jadi kita ngga tau apa orang itu munafik beneran atau pura-pura munafik. Nah, bingung kan? Hehehe.
Sekarang aku tutup mata dan tutup kuping kalo di kampus, drpd berniat baik tapi dibilang munafik. Dan ttg masalah yg dihadapi ibu di atas, semoga akan ada jalan keluar yg terbaik bagi semua pihak.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.