Sunday, October 16, 2011
Demi
Demi Moore adalah aktris favoritku jaman 80-an dulu. Wajahnya banyak menghiasi film-film anak muda pada masa itu. Orang mungkin lebih mengenalnya lewat film "Ghost" dengan potongan rambutnya yg khas, tapi aku lebih suka nonton dia di film "St Elmo's Fire" dan "About Last Night", ketika wajahnya betul-betul cantik dan fresh khas teenager Amrik.
Sekarang usianya udah 48, udah tidak muda lagi, tapi wajahnya masih cantik dan masih banyak produser film yg menawarkan peran untuknya. Sayangnya, baru-baru ini hidupnya diterjang masalah sehingga porak poranda gara-gara satu benda: toyboy. Suaminya Ashton Kutcher yg usianya 15 taun lebih muda membuat skandal yg mempermalukan Demi. Si toyboy ato biasa disebut brondong ini mengadakan pesta dengan beberapa gadis muda umur 20-an di sebuah hotel justru pada ulang taun pernikahannya dengan Demi. Wekkk. Skandal ini menjadi berita hangat di internet, berbagai koran dan majalah online membahasnya. Orang-orang di seluruh dunia pun ramai-ramai mengomentari berita online itu. Intinya, tidak ada yg mendukung Demi dan si toyboy utk mempertahankan pernikahannya. Dengan jarak usia yg segitu jauh, "what do you expect?" ... tulis komentar itu. Yg lain menambahkan "We, men, are visual creatures." untuk menegaskan bahwa gender ini memang suka melihat hal-hal yg menyenangkan, jadi apa yg dilakukan Ashton itu bukan sesuatu yg aneh, malah lumrah. Karena itu mungkin jalan terbaik kalo mereka emang pisah, drpd ada yg makan hati. Pisah sungguhan ato tidak, itu mungkin urusan Demi & Ashton.
Aku sendiri sempat heran pas mereka jadian. Lho, kok bisa se? Aku tidak yakin hubungan mereka bakal langgeng karena aku juga tidak yakin hubungan itu didasari rasa hormat terhadap pasangan. Kesannya, yg satu memanfaatkan yg lain. Demi udah malang melintang sekian taun di industri film, udah punya nama dan karenanya juga punya banyak $dolar$. Sedangkan Ashton adalah pendatang baru, dan bukan tipe aktor yg melejit namanya. Prestasinya biasa aja dan dolarnya juga biasa aja. Mungkin utk mendongkrak popularitas dan isi dompet, Ashton mau aja diminta utk menikahi Demi. Terbukti, orang jadi lebih kenal namanya, padahal aktingnya juga masih biasa aja. Dia pasti masuk berita karena ada hubungannya dengan Demi Moore, bukan karena dirinya sendiri. Kalo akhirnya skandal itu terjadi, ya itu tadi ... lumrah. Mungkin setelah punya nama & tambahan dolar, dia merasa perlu untuk menyudahi hubungan itu. Tapi caranya itu lhoooo ... ga terhormat blas.
Yah, sudahlah, emang toyboy. What do you expect? Memang mereka tidak punya rasa hormat terhadap orang lain, kerjanya memanfaatkan mulu. Ga ada ceritanya, toyboy jadian ama wanita yang lebih miskin, pasti wanitanya lebih kaya karena memang itu bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya (atau malah seburuk-buruknya??) oleh si toyboy. Ini juga pernah terjadi di Indonesia kan. Seorang pelawak terkenal juga pernah menikahi toyboy, tapi belum satu taun si toyboy lari sambil bawa mobil punya pelawak itu. Tinggal tunggu tanggal mainnya, seorang penyanyi yg juga punya toyboy apa bakal mengalami nasib yg sama. Teman-teman sekuliahku juga ada yg jadi korban toyboy kok. Paling tidak ada dua, itu yg aku tau, yg aku tidak tau mungkin lebih dr itu. Mereka temen kuliah S1 dulu, cantik dan sangat pandai. Dua-duanya pamuncak di kelas tiap semester. Setelah lulus, tanpa S2 pun mereka bisa jadi business women yg berhasil sehingga punya rumah & mobil lebih dr satu. Suami mereka pun juga orang baik-baik, dan anaknya lucu-lucu. Sayangnya, mereka terjebak toyboy. Caranya sangat halus. Pada awalnya si toyboy pakai 'ilmu sastra'. Dia memuji temenku setinggi langit krn kepandaian & kecantikannya. Jurus puisi dan pantun pun dilancarkan sehingga temenku terbuai dan merasa tersanjung. Kalo udah berhasil menyanjung, maka dipakailah 'ilmu fisika'. Dia mulai membangun hubungan fisik yg tidak perlu diceritakan di sini. Yg terakhir, 'ilmu ekonomi' lah yg dilancarkan. Dia mulai minta $uang$ dan juga minta dibelikan gadget canggih seperti iPod, hape, dll. Jadi ... intinya ... it's all about money. Motifnya adalah $uang$. Kalo pun ada ilmu sastra dan ilmu fisika seperti yg ku ceritakan tadi, itu hanyalah pengantar menuju isi pokoknya: money, duit, uang, das Geld.
Karena itu, waspada ... waspada ...
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.