Baru-baru ini beredar foto Pangeran Harry dari Inggris, dan hebohnya, pewaris tahta urutan no 3 itu tidak mengenakan selembar pakaian pun. Foto yg dijepret di hotel mewah Wynn di Las Vegas itu menjadi semakin heboh karena nampak ada wanita yang juga tak berpakaian. Ternyata pangeran itu main naked billyard (ga tau game apa pula tuh) di sebuah kamar yg bertarif lebih dari 5000 poundsterling.
Bisa ditebak, foto itu langsung beredar luas di jagat maya dan dimuat oleh berbagai situs berita di dunia. Kabarnya Harry pulang ke Inggris untuk menjelaskan perilakunya yg liar itu kepada ratu Inggris dan ayah Harry, yaitu Pangeran Charles. Kabarnya pula, petugas Scotland Yard yg mengawal Harry menanggung beban yg berat atas bocornya foto-foto itu. Mereka dianggap lalai, tidak melarang sekelompok wanita yg mengambil foto Harry sewaktu dia tak berbaju, sehingga mereka bersalah atas beredarnya foto tersebut.
Menurut berita NY Daily News, pengawal-pengawal itu justru lebih berat kesalahannya drpd Harry. Ealaaaah enak banget ya jadi pangeran di Inggris. Telanjang di hotel mewah yg dibayar dg pajak rakyat Inggris, setelah fotonya beredar malah nuding orang lain sbg orang yg bersalah. Lha emang pengawalnya nyuruh buka baju tah?
Salah seorang sahabat ibunya Harry malah bilang bahwa yg dilakukan Harry itu bukan sesuatu yg salah. Alamakkkkkkkk! Ya udah tau semua orang punya privacy yg harus dihormati. Aku setuju aja. Tapi terlepas dari privacy, Harry adalah seorang pangeran. Dia memegang urutan ketiga di tahta kerajaan Inggris. Ndak main-main, kalo urutan 1 dan 2 ga bisa naik tahta, ya dia yg akan jadi raja Inggris. Masa calon raja Inggris tingkahnya kaya gitu? Mabuk di hotel Las Vegas, sampe buka baju segala, dan menyia-nyiakan duit rakyat utk kenakalan seperti itu? Jadilah teladan bagi rakyat. Jangan bertingkah liar gitu. Yang membela Harry malah jauh lebih parah nih.
Tak ayal kelakuan Harry seperti menyiram bensin ke api yg disulut oleh proponen republik Australia. Selama ini Australia menjadi negara Commonwealth yg memiliki hubungan amat dekat dengan Inggris, tapi dua dekade terakhir semakin kuat desakan rakyat Australia utk melepaskan diri dari kerajaan Inggris dan menjadi negara republik. Kalo ga salah di akhir dekade 90an pernah diadakan referendum, dan mayoritas rakyat Australia ternyata lebih memilih negara berbentuk republik daripada persemakmuran. Tapi entah kenapa, negara republik itu tidak kunjung terwujud, mungkin karena pro persemakmuran masih kuat bercokol di pemerintahan meski jumlahnya sedikit. Nah, situs berita news.com.au menurunkan opini mengenai pentingnya Australia melepaskan diri dari Inggris setelah ada skandal foto Harry yg melanggar etika. Selama ratu Elizabeth memerintah Britania Raya, Australia masih segan utk memutus hubungan dengan kerajaan. Tetapi anak-anak dan cucu sang ratu betul-betul tidak mendapat tempat di hati rakyat Australia, makanya ga janji deh nanti masih jadi persemakmuran kalo ratu turun tahta. Pasti pihak kerajaan Inggris sedang pusing saat ini ....
Friday, August 24, 2012
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.