Thursday, August 9, 2012
Thank you, sweet cat
Pas beli rumah yg aku tempati sekarang, tidak ada tikus berkeliaran di sekitarnya. Tapi beberapa bulan kemudian, mulai terlihat satu ekor tikus yg suka merazia tempat sampah di halaman belakang rumah. Tempat sampah tidak aku isi sampah makanan, eh ... dia mengobrak-abrik dapurku. Lewat lubang ventilasi di bagian atas dapur, dia masuk dan mengerat kue kiriman adikku. Nyebelin ngga sih? Tahun berikutnya lebih parah, lima ekor tikus kecil-kecil pada berlarian dan melompat keluar masuk tempat sampah. Lho, jadi tikus itu kerasan di rumahku dan beranak pinak ya? Nyebelin kuadrat.
Adikku menyarankan pasang perangkap tikus, tapi aku pikir-pikir juga ya meskipun itu sebetulnya efektif utk menangkap hama ini. Soalnya, nanti kalo tikus terperangkap di dalam kotak besi, aku harus mencari cara utk melenyapkan tikus itu supaya tidak kembali ke rumahku. Jadi aku harus mengambil kotak berisi tikus itu, lalu melakukan sesuatu terhadapnya. Iiiih amit amit, liat wajahnya aja aku udah jijik apalagi harus mendekatinya. Enggak ah, kalo pake perangkap. Pake lem tikus? Sama aja, akhirnya aku nanti harus mengambil tikus yg lengket di lem dan membuangnya. Aku tidak mau dekat-dekat si tikus.
Untung akhirnya Tuhan mengirimkan solusi yg tepat dan terbaik, yaitu predator berupa kucing garong. Tanpa diundang, kucing garong itu suka mengunjungi halaman belakang dan membasmi tikus di sana. Udah empat kali aku temui bangkai tikus yg ditinggalkan oleh pus di sana. Sekarang tidak tampak tikus berkeliaran di rumahku. Kalo pun ada, beberapa hari kemudian tidak nampak lagi. Mungkin dirazia oleh pus.
Awalnya aku tidak tau, kucing mana yg berbaik hati menolongku utk mengusir tikus. Tapi akhirnya dia menampakkan batang hidungnya di halaman belakang. Kadang dia duduk dengan nyaman di tembok belakang rumah. Kadang dia mengeram di teras belakang. Tapi kadang masuk rumah segala. Kapan itu aku matikan lampu dan naik ke tempat tidur karena udah malam, sekitar jam 9pm. Aku udah hampir tidur ketika mendengar suara besi yg terbentur benda lunak. Waduh, apa tuh? Aku tengok keluar jendela, barangkali ada orang yg berusaha panjat pagar besi. Untungnya tidak ada siapa pun di sana. Jadi itu tadi suara apa dong? Agak was-was aku keluar kamar untuk mengecek ruang tamu. Ooo itu dia ternyata ... ada seekor kucing garong kebingungan dekat jendela ruang tamu, pingin keluar tapi tidak bisa. Suara benturan di besi itu ternyata kucing garong yg memanjat teralis jendela. Kirain manusia. Aku buka pintu depan sehingga pus bisa keluar. Mungkin dia tadi menyelinap masuk lewat pintu belakang, terus aku tutup semua pintu & jendela krn mo tidur, dan dia tidak bisa keluar. Mana aku tau kalo ada kucing menyelinap masuk, wong tidak ada suaranya sama sekali?
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.