Garden of words -- sekumpulan kata-kata yang berwarna-warni tumbuh di kebun cyber milikku.

Thursday, May 24, 2012

Garong cats

Ngobrol soal taman tidak melulu soal tanaman ya, karena penghuninya juga macem-macem. Salah satunya adalah kucing garong. Ya, kucing-kucing tak bertuan itu suka mampir ke tamanku untuk numpang tidur atau bermain. Aku tidak tau mereka masuk taman lewat mana, wong pagar rumah cukup rapat. Pagar itu baru ku ganti dengan yg baru (pamer ni yee), dan pemilik bengkel las menjamin pagar itu cat-proof alias tidak bisa dilewati kucing karena batang-batang besinya dijajar dengan jarak sekian cm. Eh, ternyata kucing masih bisa masuk juga. Ndak papa, toh aku suka kucing.


Kapan itu kucing garong berbondong-bondong bertandang ke tamanku. Induk kucing berwarna hitam kuning itu mengajak anak-anaknya yg sudah dewasa maupun masih kecil. Coba liat anaknya yg udah dewasa di bawah ini, santai sekali berteduh di bawah tanaman hias, seolah-olah taman itu punya mbahnya!


Si kembar dari Goa Hantu :)


Anaknya yg masih kecil lebih malu, pas mau tak foto mereka pada lari sembunyi dibalik daun-daun tanaman lily yg rimbun. Nah, mendekati mereka harus ekstra hati-hati. Pertama, kita panggil pus pus dengan suara yg lembut biar mereka tidak takut. Kedua, melangkah mendekati mereka pelan-pelan.


Ketiga, kalo udah dekat jangan langsung pegang mereka tapi panggil pus pus lagi.


Setelah yakin bahwa mereka merasa aman berdekatan dg kita, langkah yg keempat adalah mengelus kepala mereka dengan lembut, jadi jangan mengelus badannya atau menarik buntutnya lho.


Kelima, pegang leher belakangnya, cubit, lalu angkat anak kucingnya. Memang begitu kan caranya pegang kucing, biar ndak digigit ato dicakar.


Nah, berhasil. Anak kucing tidak mancal-mancal, berarti dia jinak. Sekian cerita mengenai kucing garong di depan rumah.

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.