Salah satu kegiatan yg sangat ku sukai di pagi hari adalah melihat taman di depan rumah. Halaman di bagian depan rumah lebih sempit daripada di belakang, tapi tanamannya lebih banyak dan bervariasi. Waktu itu aku sedang mengagumi tanaman calla lily yg menampakkan daun-daun kecil lancip di bagian tengahnya, menandakan bagusnya pertumbuhan. Untuk membuatnya tumbuh lebih baik lagi, aku ambil cetok dan menyiangi tanah disekitarnya. Tiba-tiba aku liat di tanaman hias (ndak tau namanya) yang rimbun di sebelahnya ... benda berwarna oranye terang seperti kulit jeruk navel sedikit menyembul dari balik dedaunan. Heh ... kurang ajar ... sapa se ini ga sopan ... buang kulit jeruk kok di tamanku! Kalo buang di tempat sampah kenapa? Agak menggerutu dalam hati, aku ayunkan cetok ke arah benda oranye itu. Maksudku kulit jeruk itu mau ku keluarkan dari balik dedaunan dan ku buang. Tapi ... lho ... 'kulit jeruk' itu tidak beranjak dari tempatnya. Dia cuma berayun sedikit kena cetokku terus diam. Eh, apa se ini? Bukan kulit jeruk kah? Aku sibakkan daun yang rimbun, dan di antara batang tanaman hias ku lihat ... jamur cantik!!!
Waaaaah ... betul-betul cantik, tidak seperti jamur-jamur yg biasa ku temui. Pada umumnya jamur kan berwarna putih, abu-abu pucat atau coklat, nah ... ini berwarna oranye. Seumur hidup belum pernah aku liat jamur warna terang. Hmmm cantiknya, maaf ya jamur, tadi udah aku tampar pake cetok, aku kan tidak tau kalo kamu jamur, ku kira kulit jeruk. Memang satu hari sebelumnya aku menyiram taman depan rumah pada sore hari, eh lha kok besok paginya tumbuh jamur di sana. Meskipun cuma satu, jamur ini tumbuh subur, tidak sampe 1 hari tudungnya sudah mekar full sampe pinggirnya mulai retak.
Kalo liat warnanya dan serbuknya di tudung, sepertinya jamur ini beracun....
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.