Garden of words -- sekumpulan kata-kata yang berwarna-warni tumbuh di kebun cyber milikku.

Monday, May 17, 2010

Medial prefrontal cortex

Kurus ya? Sekarang baju ini
sesak puolll!


Aku masih ingat, dulu teman-temanku takjub melihat berat badanku yg drop sehingga aku nampak kurus. Ada yg bilang secara verbal ttg penampilanku, ada juga yg diam aja. Tapi reaksi di wajah mereka tampak jelas. Tidak lama kemudian, pasti mereka mulai mengeluh soal badan mereka yg terlalu gemuk dan harus diet. Aku paling cuma ketawa, dan bilang kalo ga perlu diet. Tapi temanku pasti insist, sambil menunjukkan bagian mana saja yg telah ditumpuki lemak.

Ini terjadi taun 2003-4. Akibat terlalu banyak yg dipikir, berat badanku turun banyak sampai aku kurus kering. Selain itu, aku juga lebih banyak jalan kaki dan mengubah pola makan menjadi lebih sehat, sehingga berat badan bisa berkurang banyak. Meskipun aku terlihat kurus, sebetulnya aku merasa lebih sehat dan fit. Jadi itu sebetulnya "diet yg tak disengaja." Gimana sempat mikir diet wong proposal disertasi bolak balik kembali ke titik nol, belum lagi kehabisan duit di negri orang, dll. Badan kurus itu adalah hikmah dr semua masalah ruwet yg aku alami.

Aku dan Anna di Faculty's kitchen

Anna, teman sekantor di Monash Uni, pernah bengong liat badanku, terus ribut soal kewajiban pergi ke gym utk turunkan berat badan krn ngerasa bajunya sesak. Ada lagi temen dr Indonesia di Monash yg sama bengongnya dg Anna tapi tidak komentar apa-apa soal badanku, terus sama ributnya dg Anna soal turunkan berat badan akibat baju yg sesak semua. Saking paniknya liat badanku lebih kurus dr dia, aku pernah "dimarahi" olehnya. Dia nuduh aku diet ketat sampai kurus. Lhoo, kok malah marah se, mbak? Lagian siapa yg diet?

Itu baru di Ostrali. Pas aku kembali ke Indonesia utk ambil data, beberapa teman di jurusan melakukan hal yg sama, merasa perlu turunkan berat badan abis liat aku. Ini fenomena menarik, sampe aku ingat betul. Yg ribut soal diet pas liat badanku yg kurus adalah teman-temanku yg wanita, dan bukan pria. Ternyata jawabnya barusan kutemukan di Newsweek!

Newsweek melaporkan hasil penelitian ttg reaksi otak wanita dan pria terhadap gambar orang yg bertubuh langsing. Ternyata pada pria, tidak ada perubahan pada otak baik melihat gambar pria ideal maupun tidak. Tapi pada wanita, terdapat perbedaan signifikan. Kalo melihat gambar wanita berbadan aduhai, mereka langsung bereaksi dan medial prefrontal cortex langsung aktif. Medial prefrontal cortex adalah bagian depan otak yg berhubungan dengan self-reflection. Kalo melihat gambar tubuh 'ideal', wanita biasanya refleksi diri apakah dia seperti itu ato tidak. Kalo tidak, bisa tebak...wanita pasti ingin menyamakan dirinya dengan gambar tersebut, dan mati-matian meng'ideal'kan tubuhnya.

Lhooo mau menyamakan diri lagiii. Aduh geblek aja kalo mau menyamakan dirinya dengan orang lain. Aku pun mungkin punya 'bakat' utk menyaingi orang lain, tapi kalo bisa aku kontrol drpd bernasib seperti burung pungguk merindukan bulan. Siapa yg tidak ingin punya body seperti Cindy Crawford, tapi kalo ngga bisa masa mau dipaksakan. Engga ah...

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.