Garden of words -- sekumpulan kata-kata yang berwarna-warni tumbuh di kebun cyber milikku.

Monday, December 31, 2012

Queue

Antri yuk, antriii. Nerombol yuk, neromboool.

Kali ini aku berkisah tentang budaya antri dan budaya nerombol. Lebih bagus mana, antri apa nerombol? Nurutku sih, lebih baik kita antri. Tapi untuk orang lain mungkin nerombol lebih baik krn urusan jadi lebih cepat selese. Coba baca yg ini.

Pagi itu di Matahari Dept Store orang berjejal-jejal untuk memilih barang yg hendak di beli. Tua muda, miskin kaya, laki perempuan, semua asyik berbelanja di sana. Akibatnya bisa diduga, antrian di kasir jadi panjang, sampe berbelok ke tempat baju-baju di pajang. Kira-kira 20 orang sedang berbaris tertib di depan kasir. Aku, yang udah dapat bon dari penjaga stand baju Corniche, segera ikut antri. Ku liat antrian yg mengular sampe di sebelah box tempat baju-baju obral. "Wah, mana nih ujung antrian?" pikirku, "Kayaknya ibu paruh baya itu lah yg terakhir antri, tapi kok dia sibuk milih-milih baju di box itu?" Awalnya aku berdiri di belakang ibu berbaju merah jambu itu. Eh, tapi kok kayaknya dia asyik banget mengangkat baju-baju di box dg kedua tangannya utk melihat model baju. Aku menduga dia bukan bagian dari antrian di kasir, cuma kebetulan berdiri dekat antrian. Maka aku pun maju selangkah sehingga posisiku di belakang orang yg jelas-jelas sedang antri.

Setelah beberapa menit, aku noleh ke belakang. Lho, ibu tadi berdiri di belakangku! Aku tanya, "Ibu tadi antri ya?" Ibu itu tersenyum manis kepadaku, "Nggih."  Wadaaaaaaawwww, ternyata aku udah nerombol! Cepat-cepat aku minta maaf ke dia sambil pindah posisi ke belakangnya. Duh, malunya, jadi pelaku penerombolan. Padahal aku sendiri amat sangat tidak suka diterombol, lha kok sekarang malah melakukannya. Dulu pas antri di Ratu supermarket, aku pernah diterombol. Waktu itu antrian sangat panjang krn memang akhir minggu waktunya belanja. Pas aku antri dg tertib, sepasang muda-mudi (kayaknya anak SMA) tiba-tiba ndusel ambil tempat di depanku sambil senyum-senyum. Wah, ya aku tersinggung dong. Wong aku sendiri udah berdiri di sana menunggu giliran utk dilayani kasir sampe kakiku kemeng gini kok! Enak betul ya orang lain ga mau repot terus ambil shortcut gitu. Dg suara galak, aku beritau mereka, "Mbak, mas, antri di belakang ya. Kasihan yang ada di belakang saya." Mereka cuma cengengesan dan tetap berdiri di depanku. "Jangan nerombol ya. Kayak orang ga berpendidikan aja," kataku. Nah, mempan. Mereka akhirnya pergi dari situ. Ga tau, mereka akhirnya antri di belakang atau nerombol di antrian lain.

Kembali ke kasus penerombolan di Matahari tadi, aku merasa bersalah, krn (1) nerombol itu sangat ga baik, dan (2) ibu yg aku trombol tadi sedikit pun tidak tersinggung, malah maklum (duuuh beda banget ya dg aku). Untung udah kuperbaiki kesalahanku dg mendahulukan ibu itu, sesuai dg yg seharusnya.

Menunggu belasan orang utk dilayani kasir sangat menjemukan krn butuh waktu lama. Kalo menunggu gitu enaknya ngapain? Jawabku tentunya: main game! Hahaha. Ku ambil hape dan mainkan Tetris. Menunggu jadi nyaman, karena konsentrasi terarah ke Tetris, diiringi dengan lagu Ave Maria yg dilantunkan dg syahdu oleh penyanyi wanita dan juga lagu-lagu Natal lain. Kok ga ada lagu O Holy Night punya Josh Groban ya? Taun lalu Matahari bolak balik mutar lagu tsb, tapi tahun ini kok ga ada. Ndak papa, pokoknya asyik main game sambil dengerin lagu.

Tak terasa, waktu berlalu dan antrian di depanku semakin pendek. Nah, tinggal dua orang lagi, aku bisa membayar di kasir. Aku matikan game hape, dan mulai menyiapkan kartu. Eh, kok tiba-tiba ada seorang ibu gemuk yg berdiri persis di sebelahku ya? Seperti aku, dia pegang nota. Berarti dia juga mau bayar di kasir dong? Trus kenapa kok antri di sebelahku? Waaa ... aku mulai mencium gelagat penerombolan. Benar aja, begitu orang di depanku udah selesai bayar, dia cepat-cepat meletakkan notanya di depan kasir. Aku ga terima tentunya, "Lho, tadi saya antri duluan bu." Si ibu gemuk itu dg cueknya menjawab, "Halah, ini cuma sebentar kok mbak." Aku protes ke kasir, sehingga kasir meminta ibu gemuk utk antri. Awalnya dia ngga mau, tapi kasir tetap menyuruh antri dan mengambil notaku. Akhirnya dia berlalu.

Antri dan nerombol bagai dua sisi mata uang, dua hal yg bertentangan tapi selalu ada pada waktu yg bersamaan. Ada yg antri pasti ada yg nerombol. Menurut pengalamanku, di Indonesia penerombolan dianggap sebagai sesuatu yg biasa, jadi orang tidak perlu jengkel atau marah kalo diterombol ... kecuali aku tentunya hehehe. Udah beberapa kali aku nerombol secara tidak sengaja seperti kejadian di Matahari itu, entah di supermarket atau kantor pos atau tempat lain. Reaksi orang yg aku trombol: paling cuma senyum atau ketawa kecil. Ga ada yg protes kayak aku. Kok bisa ya, padahal nurutku nerombol itu sangat ga sopan, tapi bagi banyak orang itu sesuatu yg lumrah.

O iya, perlu digarisbawahi, tiap kali aku menyadari bahwa aku udah nerombol di sebuah antrian (ingat, itu ga sengaja lho!!!), aku pasti minta maaf dan segera menempati posisi yg benar, yaitu di belakang orang yg udah ku terombol. Ayo semua tertib kalo antri.

Sunday, September 30, 2012

That lecturer

Oh, ibu itu ya? Aku lihat dia berdiri di pinggir jalan untuk menunggu angkot. Aku masih ingat betul wajahnya, meskipun udah agak lupa namanya. Siapa namanya, itu tidak penting, tapi ada sesuatu yg penting untuk diceritakan ttg dia.

Aku bertemu dia selama beberapa taun sewaktu aku masih mengajar di sebuah PTS di Malang, taun 1992-1997. Dia sendiri sebetulnya dosen tetap sebuah PTN, tapi bekerja sebagai dosen luar biasa di PTS itu. Beberapa kali aku berbincang ringan dengan dia kalo pas ketemu di kantor PTS tersebut sebelum masuk kelas. Dia emang orang yg pede, dari cara bicaranya aja keliatan. Pernah suatu kali dia cerita bahwa dia belajar di fakultas kedokteran UB, tapi hanya setaun lalu berhenti. Ga tau kenapa, aku juga lupa. I wasn't impressed. Biarpun dia ngaku pernah sekolah di fakultas kedokteran, bagiku dia adalah dosen bahasa Inggris jadi kuliahnya pun juga bahasa Inggris. Kalo dia merasa dirinya lain dan 'lebih' dibanding dosen-dosen di kantor itu, ya urusan dia lah.

Suatu hari--dan ini lah yg mo aku ceritakan--dia mendekati aku di kantor. Dia bilang bahwa aku membuat dia takut. Lho? Apa penyebabnya? Aku kan heran, kenapa tiba-tiba dia bilang begitu. "Yah, mahasiswa pada bilang ke saya tentang ibu. Saya jadi takut." Aku tentunya penasaran, aku menakutkan dalam konteks apa. Setelah aku bolak-balik tanya dia, akhirnya dia bilang begini, "Tiap awal semester saya selalu tanya ke mahasiswa di tiap kelas yg saya ajar, apa kekurangan dosen-dosen yg mengajar mereka di semester sebelumnya, sehingga saya bisa menghindari kekurangan itu. Nah, jawaban mahasiswa ketika saya tanya mereka tentang ibu, membuat saya takut." Dia tidak mau beritau apa jawaban mahasiswa, meskipun aku mendesak dia untuk mengulangi apa yg udah dikatakan mahasiswa. Akhirnya aku tanya ke mahasiswa langsung, apa yg mereka katakan ke dia. Ternyata: aku dibilang galak banget. Oooo gitu to, makanya dia bilang takut ama aku.

Eh, bu, kalo aku boleh usul, mending pertanyaan itu diganti aja deh. Menurutku itu kurang efektif. Begini, tiap orang pasti punya kekurangan. Misalnya, aku punya kekurangan A, B dan C, sedangkan kamu punya kekurangan X, Y dan Z. Nah, kalo tanya mahasiswa apa kekuranganku dan dijawab A-B-C, kamu memang bisa menghindari kekurangan itu. Tapi bagaimana nasib kekuranganmu sendiri, yaitu X-Y-Z? Masih tetap ada kan? Itu karena kamu menolak untuk mengetahui kekuranganmu sendiri. Takut atau jaim atau apa lah untuk mengakui bahwa dirinya sendiri punya kekurangan. Memang lebih enak dan nyaman liat kekurangan orang lain, apalagi sampe dibahas di depan publik gitu ya, sehingga berujung gunjingan. Kamu mau tah kalo diperlakukan seperti itu? Kekurangannya dibuka di depan umum dan dibahas berpanjang-panjang. Pasti jawabnya 'tidak'. Makanya mending tanya ke orang lain, apa kekurangan dirimu sendiri, dan berlapang dada mengakuinya sertai berniat baik untuk memperbaikinya.

Saturday, September 15, 2012

Oh?

Ealaaah ternyata ini alasannya kenapa Telkomsel merampok uangku dengan alasan abonemen?

Menurut Dahlan  kontrak yang merugikan perusahaan inilah antara lain yang seringkali mengundang kritik dari sejumlah kalangan bahwa Telkom Grup tidak bisa berkembang, dan tidak bisa lebih besar lagi.
   
Pada Jumat (14/9/2012) siang, Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang dipimpin Hakim Ketua Agus Iskandar, memutuskan Telkomsel (anak usaha Telkom)pailit atas permohonan oleh PT Prima Jaya Informatika, distributor voucher isi ulang Kartu Prima.


Sumber: Surya Online

Yah ... kalo emang mengalami kerugian atau bahkan sampe pailit, dihadapi dg jantan dong. Jangan cari uang utk menutupi kebangkrutan dg cara merampas uang dari konsumen secara tidak halal. Udah jelas nawarkan paket tanpa abonemen, eee menelan ludah sendiri dan MENARIK abonemen. Ndak papa, uang itu aku ikhlaskan.

Tuesday, September 11, 2012

Honesty

Honesty is such a lonely word.
Everyone is so untrue.

Itu kutipan dari lagunya Billy Joel berjudul Honesty. Kata-kata itu begitu indah untuk dinyanyikan tetapi tidak seberapa indah untuk dialami.

Kejujuran semakin lama semakin jadi barang mahal. Sulit sekali menemukan orang yg jujur di dunia ini. Baru-baru ini aku mengalami sesuatu yg sangat kurang menyenangkan: berhadapan dg sekian banyak orang yg tidak jujur. Mereka ini sudah berucap dan melakukan hal-hal yg tidak semestinya, tapi kalau akhirnya semua itu berakibat kerunyaman mereka selalu cari selamat dan berbohong untuk menutupi keburukan yg sudah mereka ucapkan atau lakukan. Begitu mudah bagi mereka untuk memutar balik fakta agar dirinya tampak bersih dan suci, tanpa peduli bahwa aku yg harus menanggung akibatnya. Jadinya aku yg keliatan sangat tidak beres.

Selama ini aku selalu mencoba berprasangka baik ke orang lain, dan setiap tugas aku kerjakan dengan sepenuh hati agar hasilnya bermanfaat bagi semua. Tapi niat baik dan upaya maksimal kadang tidak berbanding lurus dengan respon dari orang lain ya? Orang lain punya kepentingan, yg kadang berlawanan dg apa yg sudah aku upayakan. Demi mengutamakan kepentingannya sendiri, mereka akan melakukan apa pun: menganulir upayaku, merusak reputasiku dan membuatku tampak bodoh krn--katanya--salah memahami ucapan mereka. Lho, kalo mereka bilang A ya aku pahami sebagai A sampai kapan pun. Demi cari selamat, mereka akan menudingku mendengar B tapi dipahami sebagai A. Lagu lama: berkelit, menyangkal, ingkar, berbohong dan menyepelekan kejujuran. Semua hanya menyelamatkan diri supaya tidak tampak salah, padahal sudah jelas salah.

Eh teruskan aja deh ketidakjujuran itu. Ga usah pura-pura sakit, jangan pura-pura insane, hentikan crocodile's tears. Udah tak perlu berkata-kata lagi. Bising tau. Dewasa dikit kenapa. Terimalah semua konsekuensi dari keburukan yg telah kamu sebarkan.

Saturday, September 8, 2012

Princess Diana & Princess Catherine


Yahoo! Shine membandingkan penampilan dua putri kerajaan Inggris: Diana & Kate. Mungkin artikel itu ditulis utk memperingati 15 taun meninggalnya Putri Diana. Foto-foto keduanya dalam berbagai pose dan pakaian yg serupa disandingkan, disertai komentar singkat mengenai penampilan mereka. Memang sih, tulisan itu tidak memberikan opini yg jelas, siapa yg lebih cantik dan menarik. Tapi menurutku, sampai kapan pun Putri Diana tetap menjadi pemenangnya. Wajah Diana amat sangat cantik, nampak klasik dan charming. Apa pun model rambutnya dan bajunya, dia selalu tampat menarik, sampai fotografer seluruh dunia ingin mengambil gambarnya di mana pun dia berada. Sudah tidak terhitung lagi jumlah picture books berisi foto-foto glossy Diana yg udah diterbitkan, dan bisa ditebak: picture books ini laris manis habis terjual. Memang banyak sekali orang yg suka melihat wajah Diana dalam berbagai pose, padahal kalo dipikir itu cuman foto doang, tapi foto orang yg punya daya pikat pasti diburu kolektor kan? Ga cuma picture books, foto Diana juga terpasang di tas, majalah, buku tulis dan berbagai suvenir utk menaikkan daya jual barang tersebut, dan selalu berhasil. Apakah hal yg sama juga terjadi pada Kate? Setauku ndak ya. Orang ga sampe ngefans berat sampe koleksi foto-foto Kate. Di Indonesia, Kate ga pernah jadi sampul majalah atau buku tulis kayak Diana dulu. Picture books berisi foto-foto Kate? Ndak ada blas, satu pun ga terbit. Bagaimana dg video ttg Kate? Ada sih satu, aku liat di Gramedia satu video ttg pernikahannya dg Pangeran William, tapi kok lama banget dipajang di toko tersebut kayak ga ada yg tertarik beli.

Pokoknya menurutku, Diana adalah putri tercantik yg tak ada bandingannya.

Friday, September 7, 2012

Ten-year loyalty

Kemarin aku terima sebuah map warna coklat di kantor. Eh, apa ini ya? Tumben aku dapet map. Setelah aku baca tulisan di map itu, hatiku melonjak kegirangan. Waaa ... ini satya lencana yg ku tunggu-tunggu!

Kapan itu aku diminta oleh institusi utk melengkapi persyaratan karena aku diusulkan utk menerima satya lencana. Masa kerjaku sbg PNS udah mencapai 10 taun, jadi layak dapat lencana itu. Tidak mudah juga ya prosesnya, selalu ada aja red tape, tapi akhirnya toh beres juga.

Kini satya lencana X udah sampai di tanganku. Memang lencana itu tidak punya nilai jual, wong cuma lencana biasa yang tergantung di pita. Bahkan kemarin pas nerima satya lencana itu, ada yg teriak kenceng, "Lha ini buat apa?" Biasa ... ucapan orang yg tidak bersyukur. Bagiku, satya lencana itu salah satu bentuk penghargaan pemerintah kepada abdi negara atas dedikasi dan kesetiaan kepada negara. Memang tidak bisa ditukar dg uang, tapi tidak semua perlu diukur dg uang kan? Pemerintah mengingat dan menghargai aku aja udah aku syukuri banget. Semoga aku dikaruniai umur panjang dan kesehatan sehingga bisa dapat satya lencana XV dan XX. Amin.

Monday, August 27, 2012

Conducive atmosphere

"Setelah break nanti, bapak ibu satu persatu maju ke depan kelas memperagakan cara mengajar speaking yg menarik dan menyenangkan. Sekarang makan siang dulu. Sampai ketemu nanti."

Aku mengemasi modul dan alat tulis di meja, lalu meninggalkan ruang tempat penyelenggaraan PLPG menuju tempat makan siang. Waktu itu tahun 2008, pertama kalinya aku jadi instruktur PLPG. Itu pun menggantikan instruktur lain yg sedang sakit. Selain dapat mata diklat CCU, aku juga harus melatih guru-guru SMK untuk mengajar speaking Bahasa Inggris. Mulai pagi sampe menjelang siang, aku jelaskan sedikit teori tentang pengajaran speaking dan ku beri contoh-contoh teknik mengajar yg menarik. Setelah itu, tentu saja guru-guru harus berbagi teknik yg telah mereka gunakan dengan peserta PLPG lain.

Setelah istirahat siang berakhir, aku kembali ke kelas. Sewaktu aku menaruh tas di meja, seorang peserta bergegas mendekati aku. Bapak itu wajahnya pucat dan berkeringat, badannya agak menggigil. Dia menggunakan jaket, dan memberitau aku dengan suara agak gemetar, "Bu, saya nanti tidak presentasi ya. Saya tidak enak badan. Pokoknya saya hadir di sini, tapi saya tidak maju." Wah, kasian juga ya. Aku iyakan aja.

Berikutnya, peserta aku persilakan untuk maju secara suka rela dan menjelaskan sedikit ttg permainan bahasa yg akan mereka terapkan di kelas speaking, lalu memainkannya dengan peserta lain. Pura-pura dia jadi gurunya, peserta lain jadi muridnya. Tak ku nyana dan tak ku duga, banyak juga peserta yg segera maju satu persatu dan berbagi permainan bahasa yg lucu-lucu, menarik dan sangat seru! Semua dibuat tertawa tergelak-gelak, termasuk aku tentunya. Guru-guru ini betul-betul pendidik yg kreatif. Aku yakin mereka adalah guru yg sangat berdedikasi pada profesinya.

Setelah tiga guru maju dan membuat seisi kelas riuh rendah, tiba-tiba ... sangat tidak ku nyana dan sangat tidak ku duga ... bapak yg mengeluh sakit tadi berdiri dan dengan semangat mengacungkan tangannya. "Sekarang saya bu!" Lho ... barusan beberapa menit tadi keliatan sangat tidak sehat, tiba-tiba kok jadi super sehat? Aku tidak berkomentar, tapi cuman menjawab, "Ya, pak, silakan." Masih bersemangat, dia melangkah ke depan kelas dan menyajikan suatu permainan yg tidak kalah menarik dan lucu. Sama sekali tidak nampak tanda-tanda sakit pada bapak itu.

Ooo jadi bapak ini ternyata tidak sakit, tapi cuman nervous aja karena diminta maju ke depan kelas. Hahaha. Begitu gugupnya sampe berkeringat dingin dan gemetar. Untung teman-temannya pandai menciptakan suasana yg kondusif di kelas, sehingga gugupnya langsung hilang berganti menjadi semangat 45.

Friday, August 24, 2012

Royal headache

Baru-baru ini beredar foto Pangeran Harry dari Inggris, dan hebohnya, pewaris tahta urutan no 3 itu tidak mengenakan selembar pakaian pun. Foto yg dijepret di hotel mewah Wynn di Las Vegas itu menjadi semakin heboh karena nampak ada wanita yang juga tak berpakaian. Ternyata pangeran itu main naked billyard (ga tau game apa pula tuh) di sebuah kamar yg bertarif lebih dari 5000 poundsterling.

Bisa ditebak, foto itu langsung beredar luas di jagat maya dan dimuat oleh berbagai situs berita di dunia. Kabarnya Harry pulang ke Inggris untuk menjelaskan perilakunya yg liar itu kepada ratu Inggris dan ayah Harry, yaitu Pangeran Charles. Kabarnya pula, petugas Scotland Yard yg mengawal Harry menanggung beban yg berat atas bocornya foto-foto itu. Mereka dianggap lalai, tidak  melarang sekelompok wanita yg mengambil foto Harry sewaktu dia tak berbaju, sehingga mereka bersalah atas beredarnya foto tersebut.

Menurut berita NY Daily News, pengawal-pengawal itu justru lebih berat kesalahannya drpd Harry. Ealaaaah enak banget ya jadi pangeran di Inggris. Telanjang di hotel mewah yg dibayar dg pajak rakyat Inggris, setelah fotonya beredar malah nuding orang lain sbg orang yg bersalah. Lha emang pengawalnya nyuruh buka baju tah?

Salah seorang sahabat ibunya Harry malah bilang bahwa yg dilakukan Harry itu bukan sesuatu yg salah. Alamakkkkkkkk! Ya udah tau semua orang punya privacy yg harus dihormati. Aku setuju aja. Tapi terlepas dari privacy, Harry adalah seorang pangeran. Dia memegang urutan ketiga di tahta kerajaan Inggris. Ndak main-main, kalo urutan 1 dan 2 ga bisa naik tahta, ya dia yg akan jadi raja Inggris. Masa calon raja Inggris tingkahnya kaya gitu? Mabuk di hotel Las Vegas, sampe buka baju segala, dan menyia-nyiakan duit rakyat utk kenakalan seperti itu? Jadilah teladan bagi rakyat. Jangan bertingkah liar gitu. Yang membela Harry malah jauh lebih parah nih.


Tak ayal kelakuan Harry seperti menyiram bensin ke api yg disulut oleh proponen republik Australia. Selama ini Australia menjadi negara Commonwealth yg memiliki hubungan amat dekat dengan Inggris, tapi dua dekade terakhir semakin kuat desakan rakyat Australia utk melepaskan diri dari kerajaan Inggris dan menjadi negara republik. Kalo ga salah di akhir dekade 90an pernah diadakan referendum, dan mayoritas rakyat Australia ternyata lebih memilih negara berbentuk republik daripada persemakmuran. Tapi entah kenapa, negara republik itu tidak kunjung terwujud, mungkin karena pro persemakmuran masih kuat bercokol di pemerintahan meski jumlahnya sedikit. Nah, situs berita news.com.au menurunkan opini mengenai pentingnya Australia melepaskan diri dari Inggris setelah ada skandal foto Harry yg melanggar etika. Selama ratu Elizabeth memerintah Britania Raya, Australia masih segan utk memutus hubungan dengan kerajaan. Tetapi anak-anak dan cucu sang ratu betul-betul tidak mendapat tempat di hati rakyat Australia, makanya ga janji deh nanti masih jadi persemakmuran kalo ratu turun tahta. Pasti pihak kerajaan Inggris sedang pusing saat ini ....

Thursday, August 23, 2012

Arrogance

Aku sangat takjub tiap kali melihat orang yg bukan main sombong. Sebetulnya apa yg ada di benak mereka? Apa yg ada di hati mereka? Kenapa ya mereka bisa memandang dirinya begitu tinggi, jauh lebih tinggi dari orang lain sehingga mereka dengan mudahnya merendahkan siapa pun yg berada di dekat mereka. Coba lihat wajahnya, sangat memancarkan kebangaan atas dirinya sendiri. Kepala mendongak seolah orang lain tidak layak mendapat rasa hormat dari dia, justru orang lain yg harus menyembah dia. Kata-kata yg keluar dari mulutnya sangat menyakitkan hati dan tidak ada respek sama sekali. Kok bisa se? Sebetulnya apa kelebihan dia? Ya oke lah, dia punya kelebihan X, Y dan Z. Tapi kalo dia mau berpikiran terbuka, di sekelilingnya masih buuuuuuuuuuuuuuanyak yg punya kelebihan A sampe Z, lengkap. Apalah arti kelebihan dia yg cuman tiga biji, dibanding bejibun kelebihan orang lain? Dan orang-orang yg dianugerahi begitu banyak kelebihan ini engga sesombong dan secongkak dia kok. Mereka begitu rendah hati, tetap menghormati orang dengan segala kekurangannya, dan jauh lebih sopan dalam menghadapi orang. Kenapa dia yg ga seberapa begitu mengagungkan dirinya sendiri?

Alangkah menyedihkan. So pathetic. Doaku untuk orang yg sombong dan congkak sama dengan doa untuk yg lain: semoga insyaf dan masih sempat bertobat. Amin.

Monday, August 20, 2012

Deceit

Aku tertipu
Aku terjebak
Aku terperangkap muslihatmu

Ingin rasanya kunyanyikan lagu itu di hadapan staf salah satu operator telepon seluler. Aku betul-betul tertipu mentah-mentah olehnya. Kok ada ya orang kaya gitu ... such a big fake!

Ceritanya, aku udah berlangganan salah satu paket pasca bayar yg ditawarkan operator ponsel itu selama kira-kira 4 taun dan ga ada masalah. Masalahnya justru mulai ketika ada paket pasca bayar baru yg ditawarkan operator itu. Keliatannya paket ini lebih murah. Paket yg lama minimal harus bayar 25 ribu per bulan plus pajak, nah yang baru ini cuma 20 ribu. Dua-duanya sama-sama bebas abonemen. Lebih menarik yg 20 ribu tentunya, krn aku memang ga seberapa pake hape, biasanya pemakaianku cuma belasan ribu rupiah.


Maka melengganglah aku ke kantor operator ponsel itu, dan bilang mo pindah paket. Stafnya yg sebut saja X dengan cepat mengubah paket langgananku setelah meyakinkan aku bahwa komunikasi sesama operator bisa gratis 20 menit bicara dan 150 sms. Aku hanya kena charge kalo pemakaian emang lebih dr itu ato kontak seseorang yg pake operator lain. Beberapa kali aku tanya X utk meyakinkan bahwa aku ga bakal kena abonemen, dan X yg berwajah cantik tapi punya bakat berdusta itu dengan lihainya membuatku yakin. Akhirnya selese juga proses pindah paket. Aku harus tanda tangan kontrak sehingga menggunakan paket itu selama minimal 6 bulan.


Bulan pertama dan kedua berlangganan paket itu ga ada masalah. Bulan ketiga tagihan melonjak jadi 39 ribu. Aku yakin pemakaianku cuma 19 ribu tapi kok kena segitu? Selain itu, aku udah tidak terima lagi tagihan pembayaran yg dikirim ke rumah, padahal biasanya tiap tengah bulan dapet lho. Aku diam aja dan aku bayar tagihan. Eeeh bulan berikutnya malah 40 ribu lebih! Aku juga tidak terima tagihan sehingga tidak tau rinciannya. Tidak terima, aku pergi ke kantor operator itu. Stafnya yg sebut aja Y menjelaskan kalo tagihanku melonjak karena ada abonemen. Dhueerrr ... abonemen?!? Bukannya dulu aku diberitau bebas abonemen? Si Y tetap ngeyel bahwa harusnya aku bayar abonemen, jadi tagihan 2 bulan terakhir yg melonjak itu yg betul, sedangkan 2 bulan sebelumnya salah karena ada "anomali sistem". Aku tidak kalah ngeyel, karena aku yakin 10000000% bahwa aku harusnya tidak ditarik abonemen. Karena Y udah terpojok, dia panggil X yg dulu memindah paket langgananku.

Si X, pendusta kelas kakap, mulai melancarkan kebohongannya. Dia super ngeyel dengan intonasi tinggi dan suara membentak begitu defensif mempertahankan keakuratan tagihan dengan abonemen 20 ribu itu. Eh lupa ya, dulu you bilang kalo paket itu bebas abonemen, sesuai dengan tulisan di brosur yg you beri? (Lihat gambar di atas.) Setelah eyel-eyelan beberapa saat, akhirnya aku capek juga. Aku harus mengalah, dan bilang, "Pindah lagi aja ke paket lama." Mulai lagi ngeyelnya, dia bersikeras aku ga bisa pindah paket karena aku udah tanda tangan kontrak utk pemakaian min 6 bulan, barus 2 bulan lagi aku bisa pindah. Kalo pindah sekarang, aku akan kena penalty. Aku tatap dia dg pandangan tajam, "Berapa penaltynya?" Setelah dia itung, ternyata ketemu jumlahnya, yaitu 24 ribu. Ealaaaah cuman segitu tah? "Pindah ke paket lama, saya bayar penalty," kataku. Dia masih mo ngajak rame lagi, dan ngomel-ngomel, "Sebetulnya ibu diuntungkan lho selama ini karena bla bla bla..." Aku udah ga dengerin dia lagi, liat pun enggak, pura-pura sibuk nulis sms. Lama-lama dia diam sendiri hehehe. Sampe dia selese dg proses perpindahan paket, aku udah tidak mau bicara lagi. Dia ngajak bicara pun aku diam aja. Tanpa bersuara aku tinggalkan kantor itu.

Kok kasian banget yah, dia jelas-jelas berbohong tapi malah menuduh aku berbohong. Mukanya ada berapa ya? Yang satu bilang tanpa abonemen, satunya lagi bilang pake abonemen. Masih ada lagi ngga muka-muka lain? Sama jeleknya dg dua muka tadi nggak? Jangan-jangan ga cuma mukanya yg banyak, tapi kepribadiannya juga berlipat-lipat sehingga kepribadian yg satu bilang bebas abonemen tanpa diketahui oleh kepribadian satunya? Ngga tau ah, hehehe bukan urusanku lagi. Semoga dia bisa sembuh, bisa insyaf, syukur-syukur kalo bisa bertobat sebelum usianya usai.

Sunday, August 19, 2012

Grade C+

Seorang siswa menuntut sekolah dan pemda di pengadilan karena dapat nilai C+. Peristiwa yg terjadi di California ini menarik, sekaligus menggelikan. Apalagi kalo diliat alasan tuntutan, yaitu nilai tersebut menyebabkan penderitaan fisik dan emosial, merusak reputasi akademik dan mengurangi kesempatan utk diterima di perguruan tinggi. Adududuuuuh please deeeeeech.....

Aku dulu juga pernah dapet nilai C. Memang sih aku kecewa karena kerja kerasku dalam belajar hanya dihargai nilai segitu, tapi masa iya efeknya sampe menderita secara fisik dan emosional? Kayaknya ngga tuh, padahal--kata temen-temenku--aku termasuk orang perfeksionis yg maunya semua serba bagus dan perfect. Paling cuman kecewa, nangis dikit, tapi ngga sampe menderita yg gimana gitu sampe harus menuntut ke pengadilan. Lha daripada nuntut ke pengadilan yg makan waktu & biaya, mending aku introspeksi dan belajar lebih keras lagi, menurutku itu lebih berhasil guna.

Terus soal merusak reputasi akademik dan mengurangi kesempatan utk diterima di universitas ... eh, mungkin ga sampe serius kaya gitu ya. Aku dulu pas kuliah S1 sering kok dapet nilai C, tapi kok lancar aja pas aplikasi S2 ke IKIP Malang dan aplikasi S3 ke Monash Uni. Kedua universitas itu mau kok menerimaku sebagai mahasiswa meskipun aku serahkan transkrip studi S1 yg bertaburan nilai C waktu aplikasi. Aku ga percaya nilai C mengurangi kesempatan utk studi di uni. Yaaaa mungkin aja se mempersempit kesempatan utk diterima di Harvard Uni, tapi kalo ga diterima di sana kan bisa pilih uni lain yg bagus?

Nilai cuma angka atau huruf. Manusia dinilai keberhasilannya dalam hidup bukan hanya dari nilai di sekolah aja kan. Lha kalo nilainya A semua tapi sombong dan congkak ga karuan, tetep aja nurutku dia bukan manusia yg baik.

Thursday, August 9, 2012

Single



Aku pingin ketawa liat salah satu berita di Yahoo News. Judulnya Six Reasons You're Still Single, terus ada fotonya menggambarkan seorang perempuan berwajah suram. Kesan yg aku tangkap, menjadi wanita yg single itu menyedihkan, dan harus dicari alasannya kenapa masih single sehingga bisa segera diubah jadi double. Bahkan di keterangannya, status single itu dianggap vulnerability. Hahaha, iya tah?

Memang pandangan umumnya di masyarakat: orang yg menikah itu normal dan orang yg single itu tidak normal sehingga harus dinormalkan. Eh, itu betul tah? Hahaha, jadi inget omongan beberapa temanku. Mereka ini wanita-wanita yg sukses. Cantik, kaya, punya suami & anak, karirnya bagus. Apa coba yg dikatakan ke aku kalo pas ga ada orang lain di sekitar? "Enak ya, kamu single. Mo kasih apa-apa ke ortu atau keponakan ga ada yg cemberuti, mo sekolah tinggi-tinggi ga ada yg ngelarang, mo ke luar negeri kapan pun berapa lama pun ga ada yg menghambat. Seandainya waktu bisa diputar ulang, aku akan memilih menjadi wanita seperti kamu, single aja." Itu diucapkan dg suara lirih dan terkesan hati-hati. Tapi kalo ada orang di sekitar kami, udah lain lagi bilangnya. "Weee sapa bilang menikah tidak enak? Contohnya aku nih, bisa bla bla bla, bisa bla bla bla, ...." Hahaha mana nih yg betul? Ga tau ah, urusan ybs lah. Kalo aku sih, mo single, mo double, harusnya disyukuri aja. Ga usah bermuka dua kaya gitu, ga sehat dong hehehe....

Thank you, sweet cat


Pas beli rumah yg aku tempati sekarang, tidak ada tikus berkeliaran di sekitarnya. Tapi beberapa bulan kemudian, mulai terlihat satu ekor tikus yg suka merazia tempat sampah di halaman belakang rumah. Tempat sampah tidak aku isi sampah makanan, eh ... dia mengobrak-abrik dapurku. Lewat lubang ventilasi di bagian atas dapur, dia masuk dan mengerat kue kiriman adikku. Nyebelin ngga sih? Tahun berikutnya lebih parah, lima ekor tikus kecil-kecil pada berlarian dan melompat keluar masuk tempat sampah. Lho, jadi tikus itu kerasan di rumahku dan beranak pinak ya? Nyebelin kuadrat.

Adikku menyarankan pasang perangkap tikus, tapi aku pikir-pikir juga ya meskipun itu sebetulnya efektif utk menangkap hama ini. Soalnya, nanti kalo tikus terperangkap di dalam kotak besi, aku harus mencari cara utk melenyapkan tikus itu supaya tidak kembali ke rumahku. Jadi aku harus mengambil kotak berisi tikus itu, lalu melakukan sesuatu terhadapnya. Iiiih amit amit, liat wajahnya aja aku udah jijik apalagi harus mendekatinya. Enggak ah, kalo pake perangkap. Pake lem tikus? Sama aja, akhirnya aku nanti harus mengambil tikus yg lengket di lem dan membuangnya. Aku tidak mau dekat-dekat si tikus.

Untung akhirnya Tuhan mengirimkan solusi yg tepat dan terbaik, yaitu predator berupa kucing garong. Tanpa diundang, kucing garong itu suka mengunjungi halaman belakang dan membasmi tikus di sana. Udah empat kali aku temui bangkai tikus yg ditinggalkan oleh pus di sana. Sekarang tidak tampak tikus berkeliaran di rumahku. Kalo pun ada, beberapa hari kemudian tidak nampak lagi. Mungkin dirazia oleh pus.



Awalnya aku tidak tau, kucing mana yg berbaik hati menolongku utk mengusir tikus. Tapi akhirnya dia menampakkan batang hidungnya di halaman belakang. Kadang dia duduk dengan nyaman di tembok belakang rumah. Kadang dia mengeram di teras belakang. Tapi kadang masuk rumah segala. Kapan itu aku matikan lampu dan naik ke tempat tidur karena udah malam, sekitar jam 9pm. Aku udah hampir tidur ketika mendengar suara besi yg terbentur benda lunak. Waduh, apa tuh? Aku tengok keluar jendela, barangkali ada orang yg berusaha panjat pagar besi. Untungnya tidak ada siapa pun di sana. Jadi itu tadi suara apa dong? Agak was-was aku keluar kamar untuk mengecek ruang tamu. Ooo itu dia ternyata ... ada seekor kucing garong kebingungan dekat jendela ruang tamu, pingin keluar tapi tidak bisa. Suara benturan di besi itu ternyata kucing garong yg memanjat teralis jendela. Kirain manusia. Aku buka pintu depan sehingga pus bisa keluar. Mungkin dia tadi menyelinap masuk lewat pintu belakang, terus aku tutup semua pintu & jendela krn mo tidur, dan dia tidak bisa keluar. Mana aku tau kalo ada kucing menyelinap masuk, wong tidak ada suaranya sama sekali?

Saturday, July 7, 2012

Beggar

Aku gerakkan sapu lidi sekuat mungkin untuk membersihkan debu, kerikil dan daun kering tepat di depan pintu gerbang rumah. Ini hari Minggu, waktunya bersih-bersih rumah. Aku ingin bagian depan rumah tampak bersih, makanya sapu lidi aku operasikan semaksimal mungkin kali ini. Sewaktu berjuang keras mengusir kerikil dan teman-temannya, tiba-tiba di belakangku terdengar suara seorang laki-laki, "Bu, saya minta uang. Seratus ribu."

Aku menoleh ke belakang. Ada seorang lelaki tua di sana. Dia pakai topi dan tongkat, menjulurkan tangan kanannya ke arahku. Khas penampilan seorang pengemis.Kali ini dia minta uang dan menyebutkan langsung jumlahnya, yaitu Rp 100.000. That's a lot of money! Ck ck ck, betul-betul deh ... ni orang.

"Maaf, pak, tidak punya," jawabku. Aku tidak bohong. Aku memang tidak punya uang segitu yg dianggarkan untuk pengemis. Orang itu tampak sebal karena tidak diberi uang, lalu perlahan melangkahkan kaki menjauhiku sambil menggerutu dg suara keras. Aku tidak seberapa memperhatikan omongan dia, tapi kata-kata yg sempat terdengar olehku adalah "Allah" dan "orang yg tidak mau beramal." Mungkin dia setengah mengancam dan mengutukku karena dia menganggap aku orang yg pelit dan tidak mau beramal, wong ada peminta-minta kok ga dikasih duit.

Ga takut. Aku emang ga pernah memberi uang kpd pengemis krn setahuku itu memang tidak dibolehkan. Di jalan-jalan sering ku liat himbauan dr Depsos ato Pemkot utk tidak memberikan sumbangan dan uang kepada orang yg meminta-minta. Kalo itu udah jelas buat korban bencana alam sih, mungkin gapapa. Tapi kalo geje, ya mending tidak usah memberi. Katanya sumbangan itu akan membuat pemintanya menjadi orang yg malas dan tidak mau berusaha, hanya mengandalkan pemberian orang untuk hidupnya. Itu dari sudut pandang pemerintah ya. Dari sudut agama, meminta-minta malah lebih tidak dibolehkan lagi. Aku pernah denger kuliah subuh di dekat rumah, dan ustadnya bilang bahwa meminta-minta itu BUKAN pekerjaan yg halal. Di salah satu acara televisi aku juga pernah mendengar hal yg sama. Meminta-minta itu dibolehkan hanya kalo sangat, sangat terpaksa, yaitu:

  1. orang yang sedang menanggung hutang orang lain, misalnya harus melunasi hutang saudaranya yg meninggal.
  2. orang yg memang betul-betul miskin, minimal harus ada 3 orang lain yg mengatakan bahwa dia miskin.
  3. nggg...apa ya satunya? Lupa hihihi.

Nah, kalo tidak termasuk salah satu di atas, ya ga boleh dong meminta-minta. Harus bekerja untuk mendapatkan penghasilan yg halal, berapa pun jumlahnya harus disyukuri. Kalo aku pikir, sebetulnya sangat buruk kalo kita memberi uang ke pengemis. Bandingkan dengan sopir angkot: dia bekerja keras seharian, kadang penumpangnya penuh tapi kadang juga ga seberapa, sehingga pemasukan dari penumpang tidak dapat menutupi biaya operasional (bensin dll.) Akibatnya? Sopir angkot jadi tekor. Padahal dia kerja seharian lho. Bagaimana dg pengemis? Berbekal baju lusuh dan suara melas, dia berjalan dari satu orang ke orang lain, dan dg mudah memanipulasi perasaan orang sehingga orang tsb iba dan memberi uang. Penghasilannya sehari ... jangan ditanya, bisa ratusan ribu rupiah! Aku aja mungkin kalah. Tapi aku tidak iri ke para pengemis itu, justru sangat kasihan. Mereka mungkin bisa kaya raya dengan upaya yg sangat minumum, tapi itu kan di dunia? Mereka tidak tahu apa yg akan mereka hadapi kelak akibat dari kegiatan mengemis.

Terus bagaimana dg pak tua yg minta uang ke aku tadi? Aku kok 90% yakin dia orang yg sebetulnya mampu secara finansial, dan masih bisa bekerja dg halal. Wong pakaiannya aja rapi dan halus diseterika. Tau nggak? Kemejanya adalah seragram Korpri! Wah wah wah ... aku aja ga punya lho seragam Korpri meskipun aku PNS! Dia menghina organisasi PNS krn pake seragamnya yg necis tapi mengemis. Udah mengemis (yg tidak halal utk dilakukan), masih mengancam pula. Hahaha, kuadrat deh kesalahan dia.

Aku sangat tidak keberatan utk memberi uang kepada orang lain, asalkan orang itu memang berhak untuk menerima. Kalo pun aku mo beramal, ga mau ah ngasih duit ke pengemis. Lebih baik memberi uang sekedarnya kepada pedagang kecil, misalnya ibu-ibu lanjut usia yg mengasong di alun-alun. Mereka wanita, udah lanjut usia, tapi semangatnya utk mencari duit halal tetap tinggi. Hanya berbekal bakul dan dagangan yg tidak seberapa, penghasilannya mungkin juga tidak banyak, tapi halal kan? Justru orang-orang seperti mereka lah yg patut kita tolong. Kasih aja uang sambil bilang, "Ini untuk tambahan modal." Mereka akan menambah dagangannya dengan uang bantuan kita sehingga penghasilan mereka bisa meningkat. Efeknya lebih bagus dalam jangka waktu yg lama, karena yg namanya modal kan bisa menambah pemasukan uang.

Ayo semua, stop memberi uang ke pengemis. Berikan uangnya ke pedagang kecil aja.

Sunday, June 24, 2012

Milk pitcher



Semuanya berawal dari kegemaran minum kopi. Kalo minum kopi di hotel-hotel pasti kan disediakan cangkir, gula dan susu. Kopi yg mereka sediakan tentu saja black coffee, yaitu kopi bubuk yg diseduh air panas. Rasanya pahit, dan bagi yg tidak suka kopi pahit boleh tambahkan gula atau susu cair. Aku ndak suka kopi manis, makanya lebih suka tambahkan susu aja ke kopiku. Minum kopi susu panas di pagi hari dengan roti  ... mmm ......


Nah, dari seringnya disuguhi kopi beserta gula dan susu, aku kok lama-lama tertarik dg tempat susu cair yg disebut dengan milk pitcher atau milk jug. Bentuknya seperti teko tapi ukurannya lebih kecil dan tanpa tutup. Ada yg kecil sekali sehingga hanya muat sedikit susu untuk satu kali minum kopi, tapi ada juga yang besar dan isinya bisa dipake untuk minum kopi secara berjamaah.


Milk pitcherku yg pertama aku beli di Kmart Melbourne (paling kanan di gambar atas). Di sana tersedia set lengkap peralatan untuk makan dan minum, dan aku beli beberapa peralatan seperti tempat telur rebus, piring, dan lain-lain, termasuk milk pitcher. Setelah itu, aku beli lagi dan lagi tiap kali liat milk pitcher. Aku sampe blusukan ke Pasar Besar Malang, toko-toko pecah belah di daerah Pecinan Malang, supermarket, dan department stores. Tiap kali nemu milk pitcher dg bentuk yg beda, aku pasti beli.


Sekarang udah lumayan jumlahnya. Ada milk pitcher kecil, milk pitcher besar. Ada milk pitcher bundar, ada milk pitcher kotak. Ada milk pitcher putih, ada milk pitcher biru. Ada milk pitcher dengan pegangan, ada milk pitcher tanpa pegangan.Ada milk pitcher yg murah, tapi ndak ada milk pitcher yg mahal kok.


Monday, June 18, 2012

Ranti


Osan tiba-tiba berteriak sambil memegangi lengannya, "Aduh, aduuuuh. Sakit!"
Aku lihat lengan kirinya, ada cairan merah mengalir di sana. Kaget juga yah, wong dia barusan sampai di rumahku, masih di halaman depan, masuk rumah pun belum, kok tiba-tiba terluka.
Agak panik, aku hampiri dia, "Sini, masuk ke dalam, aku kasih tisu. Wah, aku kok ya ga punya obat luka."
Memang aku tidak punya persediaan obat yg lengkap, paling obat flu, obat sakit perut dan vitamin. Kalo kotak P3K lengkap aku ga punya. Aku tarik lengan Osan supaya dia mau masuk ke dalam rumah, tapi tiba-tiba ... dia tertawa geli dan bilang, "Heheheeee. Enggak kok. Ini tadi tak kasih tanaman itu lho." Dia menunjuk tanaman ranti di sebelahnya. Oooo hahahaaaa. Aku jadi ikutan ketawa. Lega juga ya, ternyata dia tidak terluka.

Ranti adalah tanaman hias dengan daun hijau tua dan buah berwarna merah terang. Buahnya sangat kecil, tapi tubuh bergerombol. Tentu saja buahnya ga bisa dimakan, tapi bisa dipake mainan oleh anak usil macam Osan. Kalo buahnya dipencet, akan keluar cairan warna merah terang, mirip warna darah segar. Orang yg tidak teliti akan kesulitan membedakan keduanya, makanya bisa kecele kayak aku tadi. Menurutku tanaman ini cantik. Daunnya rimbun dan buahnya juga banyak. Ditanam satu aja di taman, maka di dekatnya akan segara tumbuh anaknya dalam jumlah banyak. Tumbuhnya pun tidak sulit, asalkan tanahnya subur di tempat yg rindang, dia akan segera berkembang biak. Kalo tumbuh di tempat yg banyak sinar matahari, daunnya jadi 'terbakar' dan berwarna kecoklatan, tidak bisa sehijau daun pada umumnya.

Aku punya dua tanaman induk ranti di rumah, satu di halaman depan dan satu di halaman belakang. Asalnya dari mana lagi kalo bukan ... dari rumah lama. Setelah pindah, aku masih sering kunjungi rumah lama utk ambil tanaman dari sana, salah satunya ranti. Sekarang kedua tanaman itu tumbuh dg baik di rumah baru.

Monday, June 11, 2012

Traffic jam

Macet lagi, macet lagi
Gara-gara si Komo lewat

Itu bunyi sepenggal lirik lagu anak-anak yg ngetop di era 90-an. Nah, kemarin si Komo ternyata lewat Pandaan, tepatnya di depan pabrik air minum Aqucui. Si Komo yg sedang lewat menyebabkan sebuah truk trailer yg terguling. Akibatnya bisa diduga: macet lagi!

Kemarin aku pulang dr Surabaya sekitar jam 2 pm. Jalan di ruas Porong-Gempol-Japanan lancar sekali kayak jalan tol. Dulunya tempat itu raja macet, tapi sejak dioperasikan jalan arteri Porong kemacetan jadi terurai dan ga ada masalah lagi. Kemarin sempat optimis bisa pulang sebelum maghrib krn kelancaran lalu lintas di daerah situ. Tapi optimisme langsung anjlok begitu melihat kendaraan padat berjajar di depan Taman Dayu, Pandaan. Kendaraan bermotor besar dan kecil antre dan hampir tidak bergerak. Begitu pula bis Restu yg aku kendarai. Maju dua-tiga meter, terus berhenti lama. Begituuu terus. Serasa mengendari siput. Mana sopirnya nyebelin lagi. Tidak seperti sopir bis lainnya, dia tergolong sopir yg 'sopan'. Kalo kendaraan di depannya maju sedikit, dia tidak segera merapatkan bis ke kendaraan itu, tapi menunggu sampe mobil depannya itu bergerak kira-kira 10 meter, baru dia maju pelan-pelan mendekat. Bisa ditebak, kendaraan kecil-kecil spt Avanza atau Xenia langsung menyalip dan mengisi kekosongan itu. Bis jadi antre di belakangnya. Selain itu, dia selalu tetap berada di jalan aspal, padahal kalo sopir bis lain pasti udah ngebut di sepanjang bahu jalan yg tak beraspal begitu ada kesempatan. Sayang, bahu jalan yg kosong dan sebetulnya cukup utk lewatnya bis tidak dia manfaatkan sama sekali. Repot juga ya kalo kena sopir yang santun dan tak bernyali kalo pas macet gini...

Setelah terjebak macet dan bersiput ria selama kira-kira 2 jam, akhirnya nampak juga penyebab kemacetan itu. Sebuah truk trailer warna biru terguling melintang di jalur sebelah kiri jalan Surabaya-Malang, dengan moncong truk menengadah ke atas. Mulai bahu jalan sebelah kanan sampe pembatas marka di tengah jalan dipake truk trailer untuk berbaring. Jalan sebelah kiri jadi tertutup total dan ga bisa dilewati. Akibatnya jalan sebelah kanan yg harusnya satu jalur harus jadi dua jalur. Kendaraan jadi lambat dan menyebabkan kemacetan luar biasa. Sekumpulan pak pulisi yg menjaga di dekat situ bilang gini pake pengeras suara, "Sabaaar, sabaaar. Nek pingin lancar, nek pingin ga macet, numpak pesawat ae. Sabar yo penumpaaaang."

Lho, ini aku udah sabar banget. Aku udah capek, berdiri mulai Surabaya sampe Pandaan selama 4 jam krn ga dapat tempat duduk, kena asap rokok sopir, kena hawa sumuk, ga ngomel-ngomel ... kurang sabar gimana?

Sunday, June 10, 2012

Lho?!

Kemarin pagi salah seorang peserta PLPG mengacungkan tangan di kelas.
"Ya, pak?" tanyaku.
"Bu, kalo bisa kelas diakhiri sebelum setengah enam. Bukannya apa, tapi kami ada yg tinggal di hotel jauh dari sini, jadi kalo bisa pulang awal saja. Kan keamanan di sini kurang terjamin, barusan ada pembunuhan, jadi kami tidak berani kalo pulang setengah enam," kata bapak itu dengan berapi-api.
"Bapak ditempatkan di hotel mana?" tanyaku lagi.
"Jauh, bu. Di dekat Tugu Pahlawan sana. Pulangnya awal saja."
"Ooo itu se ... dekat, pak."
Bapak itu tidak terima, dengan wajah sebal dia bilang, "Huh, Tugu Pahlawan kok dekat."
Aku lebih tidak terima lagi. "Lho?! Bapak kira saya nanti pulang ke mana?"
Bapak itu diam tidak tahu jawabnya. Aku ulangi lagi pertanyaanku ke semua peserta di kelas itu.
"Hayo, saya nanti pulang ke mana coba?"
Beberapa tampak bingung krn memang tidak tahu jawabnya. Terus ada seorang peserta lain yg mungkin udah kenal aku sebelumnya, dia bilang, "Ke Malang."
"Iya, betul. Saya nanti pulang ke Malang. Itu lebih jauh dr Tugu Pahlawan kan? Kalo saya keluar dari kampus jam setengah enam, saya tiba di rumah empat jam kemudian. Bapak se, enak. Masih pulang ke dalam kota."
Bapak itu langsung diam, tidak meneruskan protesnya. Aku lanjutkan penjelasanku.
"Dan soal keamanan di kampus, tidak usah kuatir. Kalo kita nanti pulang setengah enam kampus ini masih ramai kok, pasti aman. Kalo kapan itu ada pembunuhan, itu tidak terkait dengan warga kampus ini. Itu orang luar yg melakukan kejahatan, ndak ada urusan dengan kampus, tapi kampus ini pas apes jadi tempat kejadian perkara tindak kriminal."
Nah, udah beres. Akhirnya diklat berakhir pukul setengah enam tanpa ada keberatan lagi.

Empat jam kemudian, sekitar pukul 9.30 aku turun dari angkot. Tinggal jalan sedikit, sekitar 5 menit, aku akan sampai di rumah. Seperti biasa, aku kalo jalan ga liat kiri kanan, tapi menunduk. Kebiasaan aja. Pas berjalan itu lah, aku liat sesuatu di depanku. Lho?! Apa itu, kok kayak uang kertas yg terlipat? Aku amati benda itu lebih dekat. Ooo ternyata emang uang. Duit Rp. 5000 itu kusut seperti habis digenggam. Mungkin orang yg punya duit itu ga sadar kalo uangnya jatuh. Wah kasihan. Aku ambil uang itu, tapi aku tidak berniat utk memilikinya krn emang bukan milikku. Kan kalo kita nemu sesuatu yg bukan milik kita harus disumbangkan ke masjid ato fakir miskin ato yatim piatu. Maksudku besok pagi mo ku masukkan ke kotak amal di masjid dekat situ, sekarang pasti masjid udah tutup krn udah malem.

Beberapa langkah kemudian aku lewat di depan masjid. Lho?! Masjidnya masih buka! Kok aneh ya, biasanya kalo aku pulang dr Surabaya lewat di depannya jam 8 malam, dan masjid selalu udah gelap dan terkunci pintunya, ini udah jam 9.30 kok masih buka? Ya udah, sekalian aja uang itu aku masukkan sekarang. Aku langkahkan kaki menuju masjid. Semua pintu rumah Tuhan itu terbuka lebar. Jendela juga terbuka. Bagian dalam sangat terang benderang. Aku lepas sepatuku, lalu menapak dua anak tangga di bagian depan masjid. Halaman masjid sangat sepi, begitu pula di dalamnya, tidak ada seorang pun. Aku tengok kanan kiri dulu dari pintu depan untuk melihat apa ada orang di dalam, maklum yg ku masuki adalah area khusus pria. Maksudku aku mo bilang permisi kalo emang ada orang. Tapi ternyata tidak ada siapa pun, betul-betul sunyi. Aku melangkah ke dalam mendekati kotak kayu tempat amal, memasukkan uang temuan tadi, lalu keluar.

Setengah sepuluh lebih sedikit aku sampai di gerbang rumah. Masuk, mandi, keramas, keringkan rambut pake hair dryer, maem kue, minum susu hangat, terus tidur. Zzzzzzz. Besoknya bangun pagi. Abis minum kopi susu dan maem sedikit coklat almond Silver Queen, aku ambil dari belakang rumah: dingklik, cetok, linggis, dan sapu lidi. Hari ini aku harus bersihkan taman di depan rumah. Bukan taman di dalam pagar ya, tapi taman kecil di luar pagar rumah yg berada di pinggir jalan. Di perumahanku kan ga ada trotoar, dan tanah di luar pagar itu dimiliki oleh yg punya rumah untuk ditanami. Nah, taman kecil itu udah lama tidak aku bersihkan, mungkin sekitar 4 bulan terlantar. Yg namanya rumput dan tanaman liar ... tumbuh subur di sana, sampe setinggi pinggang. Rimbun banget, kayak rimba di Papua. Taman di depan rumah tetangga rapi semua, cuma punyaku yg tak terawat, malu kan. Makanya tadi aku singsingkan lengan baju utk bersihkan taman itu. Rumput yang panjang harus diambil dulu, lalu tanahnya dilinggis biar agak gembur. Baru lah tanah itu dibolak-balik pake cetok biar bisa ku ambil akar dan umbi rumput. Baru membersihkan rumput di tanah sekitar 1x1 meter ... aduh, kok capek banget ya. Memang kemarin tidur larut malam dan tadi bangun pagi, jadi mungkin tidurnya kurang dan capeknya cepet datang lagi. Aku hentikan aja kegiatan 'merumput', sisanya yg 1 x 9 meter itu lain kali aja. Betul-betul ga kuat deh. Aku masuk ke rumah, cuci tangan dan kaki, terus tidur. Zzzzzz. Bangun bentar, minum, cek email, terus tidur lagi. Zzzzzzz. Bangun jam 2 siang, aduh ... lapar. Waktunya beli makan siang. Aku ganti baju terus keluar dari rumah. Lho?! Tamanku yg belum selese kubersihkan tadi kok jadi bersih ... sih ... sih dari rumput dan tanaman liar. Tanah yg sempit memanjang itu tampak sangat rapi. Tanaman hias yg sebelumnya tidak nampak krn tertutup rumput dan tanaman liar, kini memamerkan diri. Tadi yg kubersihkan cuman 1 meter, siapa gerangan yg membersihkan 9 meter sisanya waktu aku tidur tadi? Kok baik hati banget. Aku sampe terheran-heran. Siapa ya? Siapa? Masa ada tetangga yg diam-diam bersihkan tamanku? Kayaknya ga mungkin, wong aku cuek ama tetangga. Lagian mereka tipe orang elit yg ga mau mengotori tangannya dg tanah kebun. Tapi kalo bukan tetangga, terus siapa? Masa ada orang lewat yg iseng bersihkan tamanku? Lebih ga mungkin lagi.

Dua hari terakhir ini penuh keanehan dan keajaiban.

Tuesday, June 5, 2012

Tulips

Tulip itu bunga yg indah. Bentuknya simple tapi cantik. Sejak dahulu kala aku ingin sekali pergi ke Belanda dan menyaksikan tumbuhnya bunga tulip warna-warni di taman-taman kota, seperti yg ku liat di foto-foto majalah atau kalender. Gimana ya rasanya, foto-foto dekat bunga cantik?


Ternyata keinginanku terkabul. Memang aku tidak bisa bepergian ke negeri kincir angin, terlalu mahal bok. Tapi di dekat Melbourne ada kebun tulip yg luas, dan tiap taun sekitar bulan Oktober kebun ini terbuka untuk umum. Oktober tuh musim semi di Oz, waktunya bunga-bunga mekar. Semua tulip di kebun itu juga pada mekar, makanya pemilik kebun tulip mengadakan Tesselaar Tulip Festival. Pada musim itu semua tulip di tanah yg sangat luas (ndak tau berapa hektar) milik Tuan Tesselaar yg keturunan Belanda mekar semua. Ada tulip merah, tulip kuning, tulip putih, tulip hitam, tulip oranye, tulip ungu, tulip hijau (maksudnya tulip yg masih kuncup), tulip coklat (maksudnya tulip yg udah layu), dll. Yg ndak ada cuman tulip biru.


Aku udah dua kali ke festival tulip itu, kalo ndak salah Oktober 2003 pas baru masuk Monash Uni, dan Oktober 2006 bersama dg orang-orang sak fakultas dlm rangka rekreasi dg international students. Tumben aku mau pergi rame-rame, biasanya lebih suka pergi sendiri hehehe, itu karena lihainya temen-temen sekantor (Nok, Raqib, Sara & Renee) merayu aku utk ikut. Ternyata memang menyenangkan liat begitu banyak tulip rame-rame, seru aja bisa liat bunga cantik plus berkomentar rame-rame juga dan tidak lupa foto-foto berjamaah. Pas aku berfoto di antara hamparan bunga tulip, serasa menjadi Putri Tulip.


Tidak hanya bunga tulip yang jadi daya tarik Tesselaar Tulip Festival, ada berbagai benda dan kegiatan yg berbau Belanda di sana. Pengen beli suvenir? Di toko suvenir bisa milih berbagai benda keramik bertema kincir angin atau clogs (klompen khas Belanda). Pengen tau kendaraan kuno jaman Belanda? Ada sepeda pancal jadul dipasang di taman utk foto-foto. Pengen ikutan permainan tradisional Belanda? Ada kok kegiatannya. Pengen cari jodoh? Ada wishing well, itu sumur kecil tempat minta sesuatu. Kalo kita lempar koin ke dalamnya sambil minta sesuatu, maka keinginan kita akan terkabul. Sebetulnya aku mau minta jodoh di sumur itu, tapi kok aku malu sama teman-temanku (kayak lirik lagunya Wali), ya ngga jadi deh hahahahaa...


Nah, sejak melihat bunga tulip cantik-cantik di sana, aku jadi kena demam tulip. Diantaranya, aku jadi suka pake baju dengan lengan tulip. Sebetulnya lengan tulip itu ngetop di jaman 70-an pas aku masih kecil, jadi itu bukan lengan model baru. Taun 1981-1983 aku dapat pelajaran ketrampilan di SMP, dan aku ikut kelas menjahit. Pada taun-taun itu aku ingin menjahit baju dengan lengan tulip, tapi masih belom bisa. Wong bikin lengan biasa aja masih mencang-mencong. Terpaksa keinginan punya baju berlengan tulip ditahan dulu. Lha kok kebetulan taun 2012 ini lengan tulip kembali populer. Banyak banget baju-baju murah berlengan tulip dijual di Malang, ya aku beli  dong. Aku udah punya tiga lho. Ini ya ku pamerkan.


Demikianlah kisah Putri Tulip........

Thursday, May 31, 2012

More mushrooms!

Waaah abis dapat hadiah jamur cantik di kebunku, lha kok dapat jamur lagi. Kalo si jamur oranye cuman satu aja, yg ini segerombol. Jamur yg baru ini tumbuhnya tidak jauh dari tempatnya jamur oranye.


Coba liat gambar di atas. A menunjukkan tempat tumbuhnya jamur oranye. B itu tanaman calla lily yg masih kecil-kecil. Nah, C itu lah tempat tumbuhnya jamur baru. Banyak banget ya? Mungkin lebih dari dua puluh batang.

Malam sebelumnya, 29 Mei, memang ada hujan gerimis, kecil dan tidak lama. Sebetulnya tidak cukup utk menyiram kebunku, tapi ternyata itu pun udah cukup lembab utk menyebabkan tumbuhnya jamur. Malamnya hujan, besok paginya aku harus berangkat pagi-pagi ke tempat kerja. Jam menunjukkan setengah enam pagi, ransel udah di punggung, tas ada di tangan, kunci udah siap membuka gembok pagar. Sambil berjalan ke arah gerbang, aku tengok kebunku, seperti biasanya. Rasanya hati bahagia sekali kalo melihat tanaman di kebunku di pagi hari. Eh ... lho ... apa ini? Waaaaaaaaaah jamur! Jamur yg banyak sekali!



Tanpa pikir panjang aku bergegas kembali ke dalam rumah. Ransel dan tas aku taruh lantai lalu aku ambil kamera. Maka mulailah aku mengambil gambar koloni jamur ini dari berbagai sudut. Jamur itu berwarna putih agak kelabu, dan bagian tengah tudungnya berwarna lebih gelap. Ukurannya agak kecilan, tapi jumlahnya banyak banget dan tumbuh berdekatan, seolah-oleh pada rebutan tempat utk tumbuh.


Di batang tepat di bawah tudung ada cincinnya. Ndak tau ini jamur beracun ato bukan, aku tidak tau cirinya. Yang jelas nurutku jamur-jamur ini cantik. Seperti biasanya, meskipun cantik umurnya tak bertahan lama. Satu hari kemudian (hari ini) si jamur mulai berubah warna, jadi coklat tua. Mungkin besok akan layu. Semoga akan ada jamur-jamur lain bermunculan di kebunku....

Friday, May 25, 2012

Return to the past

Malang Kembali udah diselenggarakan 7 kali, tapi baru kali ini aku bisa berkunjung ke sana. Dulu-dulunya selalu tidak bisa karena bersamaan dg acara lain. Taun ini bersamaan dg pelaksanaan PLPG di kampus, tapi untungnya aku dapat jadwal tidak terlalu padat jadi bisa ikutan festival tempo doeloe kemarin.

Barang-barang yg dijual di festival itu adalah makanan dan benda dari tempo doeloe. Penjualnya dihimbau berpakaian ala tempo doeloe, begitu pula para pengunjung, biar suasana festival lebih seru. Nah, makanya aku berpakaian seperti nonik Belanda. Pake rok terusan putih dan topi jerami warna pink. Ga tau juga mirip nonik Belanda apa enggak, hehehe. Yg penting pake kostum utk memeriahkan festival.

Apa aja yg bisa ditemui di Malang Kembali? Jajanan tradisional banyak dijual di sana.


Ini gula kelapa, terbuat dari kelapa muda yg dipasrah dan diberi gula supaya manis.


Gula kacang, ada yg kecil di etalase, ada pula yg raksasa digantung di atasnya. Ini makanan favoritku sejak kecil.


Kerupuk! Aku ga seberapa suka, tapi kemarin banyak jenis kerupuk aneka warna berjajar di kios-kios.


Miller, atau sermier. Ini sejenis kerupuk tapi bahannya dan bentuknya agak beda.


Kacang godog, belinjo godog, dan kedele godog. Camilan sehat warisan para nenek moyang.

(bersambung)

Thursday, May 24, 2012

Garong cats

Ngobrol soal taman tidak melulu soal tanaman ya, karena penghuninya juga macem-macem. Salah satunya adalah kucing garong. Ya, kucing-kucing tak bertuan itu suka mampir ke tamanku untuk numpang tidur atau bermain. Aku tidak tau mereka masuk taman lewat mana, wong pagar rumah cukup rapat. Pagar itu baru ku ganti dengan yg baru (pamer ni yee), dan pemilik bengkel las menjamin pagar itu cat-proof alias tidak bisa dilewati kucing karena batang-batang besinya dijajar dengan jarak sekian cm. Eh, ternyata kucing masih bisa masuk juga. Ndak papa, toh aku suka kucing.


Kapan itu kucing garong berbondong-bondong bertandang ke tamanku. Induk kucing berwarna hitam kuning itu mengajak anak-anaknya yg sudah dewasa maupun masih kecil. Coba liat anaknya yg udah dewasa di bawah ini, santai sekali berteduh di bawah tanaman hias, seolah-olah taman itu punya mbahnya!


Si kembar dari Goa Hantu :)


Anaknya yg masih kecil lebih malu, pas mau tak foto mereka pada lari sembunyi dibalik daun-daun tanaman lily yg rimbun. Nah, mendekati mereka harus ekstra hati-hati. Pertama, kita panggil pus pus dengan suara yg lembut biar mereka tidak takut. Kedua, melangkah mendekati mereka pelan-pelan.


Ketiga, kalo udah dekat jangan langsung pegang mereka tapi panggil pus pus lagi.


Setelah yakin bahwa mereka merasa aman berdekatan dg kita, langkah yg keempat adalah mengelus kepala mereka dengan lembut, jadi jangan mengelus badannya atau menarik buntutnya lho.


Kelima, pegang leher belakangnya, cubit, lalu angkat anak kucingnya. Memang begitu kan caranya pegang kucing, biar ndak digigit ato dicakar.


Nah, berhasil. Anak kucing tidak mancal-mancal, berarti dia jinak. Sekian cerita mengenai kucing garong di depan rumah.

Mushroom

Salah satu kegiatan yg sangat ku sukai di pagi hari adalah melihat taman di depan rumah. Halaman di bagian depan rumah lebih sempit daripada di belakang, tapi tanamannya lebih banyak dan bervariasi. Waktu itu aku sedang mengagumi tanaman calla lily yg menampakkan daun-daun kecil lancip di bagian tengahnya, menandakan bagusnya pertumbuhan. Untuk membuatnya tumbuh lebih baik lagi, aku ambil cetok dan menyiangi tanah disekitarnya. Tiba-tiba aku liat di tanaman hias (ndak tau namanya) yang rimbun di sebelahnya ... benda berwarna oranye terang seperti kulit jeruk navel sedikit menyembul dari balik dedaunan. Heh ... kurang ajar ... sapa se ini ga sopan ... buang kulit jeruk kok di tamanku! Kalo buang di tempat sampah kenapa? Agak menggerutu dalam hati, aku ayunkan cetok ke arah benda oranye itu. Maksudku kulit jeruk itu mau ku keluarkan dari balik dedaunan dan ku buang. Tapi ... lho ... 'kulit jeruk' itu tidak beranjak dari tempatnya. Dia cuma berayun sedikit kena cetokku terus diam. Eh, apa se ini? Bukan kulit jeruk kah? Aku sibakkan daun yang rimbun, dan di antara batang tanaman hias ku lihat ... jamur cantik!!!


Waaaaah ... betul-betul cantik, tidak seperti jamur-jamur yg biasa ku temui. Pada umumnya jamur kan berwarna putih, abu-abu pucat atau coklat, nah ... ini berwarna oranye. Seumur hidup belum pernah aku liat jamur warna terang. Hmmm cantiknya, maaf ya jamur, tadi udah aku tampar pake cetok, aku kan tidak tau kalo kamu jamur, ku kira kulit jeruk. Memang satu hari sebelumnya aku menyiram taman depan rumah pada sore hari, eh lha kok besok paginya tumbuh jamur di sana. Meskipun cuma satu, jamur ini tumbuh subur, tidak sampe 1 hari tudungnya sudah mekar full sampe pinggirnya mulai retak.


Kalo liat warnanya dan serbuknya di tudung, sepertinya jamur ini beracun....

Monday, May 21, 2012

Devil's Tongue

Sewaktu beli rumah yg ku tempati sekarang, aku tidak tau nama tiap tanaman yg tumbuh di sana. Yg jelas di depan rumah ada pohon belimbing, sedangkan tanaman lain aku tidak tau namanya. Di halaman belakang yg luas ada sebuah tanaman yg nampaknya seperti tanaman liar. Daunnya bercabang tiga, warnanya hijau tua, dan permukaannya kasap. Aku hampir cabut tanaman itu, tapi ku pikir liat saja dulu. Sapa tau itu tanaman hias.

Setelah 1 taun lebih berlalu, ternyata tanaman itu berbunga! Aku tidak tau kapan kuncupnya terbentuk dan kapan mulai mekar. Yg aku tau, bunganya udah hampir layu. Warnanya coklat, bentuknya seperti bunga calla lily. Wah, menyesal juga ya aku tidak menyaksikan bunganya baru mekar. Beberapa hari kemudian, eeeh ... tanaman itu berbunga lagi, dan seperti sebelumnya bunganya berwarna coklat. Aku mulai berpikir, mungkin memang warna bunga ini coklat. Biarpun baru mekar mungkin warnanya coklat. Beberapa bulan setelahnya pun, aku liat tanaman ini berbunga lagi, dan warnanya juga coklat. Aku jadi tambah yakin kalo itu warna asli bunganya.

Minggu lalu ada kabar gembira tentang tanaman ini. Tumbuh kuncup di antara daun-daunnya! Bentuk kuncupnya seperti ujung tombak, berupa tongkat lancip warna hijau. Setiap hari tanaman ini ku sayang-sayang biar tumbuh baik sampe kuncupnya mekar. Tiap sore ku siram air cukup banyak pake gembor mini, dan tanahnya ku siangi biar tanamannya happy.

Pagi itu aku bangun dan membuka pintu belakang. Tidak seperti biasanya tercium bau udara segar pagi hari, waktu itu yg ada malah bau busuk. Aduh ... apa nih? Masa ada kucing garong yg taruh bangkai tikus di teras belakang lagi? Memang kadang ada kucing yg berburu tikus di belakang rumah terus bangkainya ditinggal di teras begitu saja. Mungkin kucing itu bermaksud baik, menyisihkan sebagian hasil buruannya untuk pemilik rumah dan tikusnya tidak dia makan semua. Lha tapi aku tidak suka makan tikus?! Dg hati berdebar aku periksa tiap sudut teras, untungnya aku tidak menemukan hadiah dari kucing garong. Oh, mungkin bau itu berasal dari tempat sampah.

Sebelum aku masuk kembali ke rumah, aku tengok tanaman berkuncup itu. Waaaah ... bunganya sudah MEKAR! Bagus, indah, besar, berwarna ungu tua!

Devil's Tongue Lily

Ooo jadi beginilah bentuk asli bunganya. Hmmm betul-betul bagus, mengagumkan. Kelopaknya memanjang dan halus seperti beludru ungu. Di tengahnya menjulang putik ramping dengan warna yg sama. Sewaktu aku mengagumi bunga ini ... eh tunggu dulu ... kok baunya aneh ya? Aku dekatkan hidungku ke bunga itu. Wooo iya, ternyata bau busuk tadi berasal dari si bunga ungu!

Setelah aku tanya orang-orang di internet, ternyata ketahuan nama tanaman ini: Devil's Tongue Lily. Itu sejenis bunga lili tapi warnanya gelap dan berbau busuk. Lain dengan lili oranye, amarilis putih dan amarilis merah--anggota keluarga bunga lili yang ada di kebunku--yang warnanya cerah.

 Orange lilies


White Amaryllis



Red Amaryllis

Meskipun Devil's Tongue Lily penampilannya lain dg sodara-sodaranya, tetap saja menurutku indah. Ndak boleh mencela ciptaan Tuhan. Eh, ngomong-ngomong nama tanaman kok aneh-aneh ya, ada Kumis Kucing, Tali Putri, Palem Gorila, Kaca Piring, dan sekarang ada Lidah Setan. Hihihiiii.

Ayo Devil's Tongue Lily, segera berbunga lagi ya ...